7||BUTTERFLY

304 42 2
                                    

Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang okay?

Sudah?

Baiklah...
Terimakasih atas votenya!

sayang kalian😊😚

🌈🌈🌈

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian Regan dengan lancang mencium Sherly, membuat dirinya dengan Amber menjadi semakin dekat. Mereka sudah akrab sekarang. Di tambah sudah 5 hari lamanya Sierra tidak masuk sekolah karena kakak sepupunya yang berada di Sydney melangsungkan pernikahan sehingga ia harus pergi ke sana bersama keluarganya.

Sherly dengan Carla? jangan di tanya mereka belum bertegur sapa sama sekali, Sherly memilih menghindar setiap kali Carla mengajaknya untuk berbicara.

Sedangkan Naira? gadis itu sekarang seperti orang asing saat bertemu Sherly.

"Hei...lagi mikirin apa?" tanya Amber sambil mengacak acak rambut Sherly, sedari tadi Amber sudah mengamati Sherly yang sedang melamun.

Sherly pun tersenyum"enggak...cuma kangen Sierra"

Amber mengangguk paham lalu mulai merapihkan tasnya"mau pulang bareng gue?" tawarnya.

"eum...emang boleh?"

"astaga Sher...kayak sama siapa aja santai...ayo...." ajak Amber langsung meraih tangan Sherly.

Mereka berjalan beriringan menyusuri koridor kelas menuju ke parkiran. Sesampainya di sana Amber langsung memakaikan helm ke kepala Sherly.

"Sher...mau main ke rumah gue gak?" tanya Amber, Sherly berpikir sejenak.

"eum...gimana ya...takut papa marah" cicit Sherly, ia takut Andra murka.

"Sher...sekali kali lo harus bahagiain diri lo...mau sampai kapan lo kayak gini?? main ke rumah teman bukan kesalahan besar yang bakal bikin orang tua lo murka atau gimana...lagi pula masih jam 3 sore nanti sebelum matahari terbenam gue antar lo pulang...mau?"

"Di rumah gue ada kupu kupu lho" seketika mata Sherly berbinar saat mendengar ucapan Amber. Ia sangat menyukai kupu kupu dan segala hal yang berbau tentangnya.

"yang bener??"

"Iya...mau lihat kupu kupu di rumah gue?"

"OKAY...GASS!!! AYO! JALAN!"

"ckckck...dasar bocah" cibir Amber perlahan namun masih bisa di dengar oleh Sherly.

"Amber!"

"Iya iya maaf ayo jalan"

Amber melajukan motornya membelah jalanan ibukota yang tidak pernah sepi. Sherly mengeratkan pegangannya pada pinggang Amber membuat gadis itu mengulumkan senyumnya.

Tak lama mereka sampai di depan gedung bertingkat tinggi membuat Sherly mengerutkan dahinya.

Ia masih diam tak menanyakan apapun mulai mengikuti langkah Amber, menaiki lift dan berhenti di lantai 8. Berjalan sampai di depan sebuah kamar bernomor 207.

Amber menekan pin untuk membuka pintu lalu mengajak Sherly untuk masuk.

Saat masuk Sherly melihat sekeliling, apartment Amber tidak terlalu besar namun menurutnya sangat minimalis.

Saat masuk Sherly melihat sekeliling, apartment Amber tidak terlalu besar namun menurutnya sangat minimalis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Until With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang