9||FIRST NIGHT

369 43 3
                                    

Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang ya!

Vote yawww! gak vote? gak cinta...okay manizzz😚

Sudah?

Baiklah terimakasiii cintaaa!😍

Setelah baca part ini...jangan lupa tinggalkan komentar...okay?

Yuk drop kata kata penyemangat kalian buat author😻

🌈🌈🌈

"Izinin gue buat menghapus jejak laki laki brengsek itu dari tubuh lo ya?"

Deg...

"S...Sie...ma..maksudnya?"

Tanpa menjawab Sierra langsung mendekatkan wajahnya ke arah wajah Sherly, hingga deru nafas mereka saling menerpa. Sherly hanya bisa memejamkan matanya, tak lama merasakan benda kenyal menempel pada bibirnya.

Sierra mencium bibir Sherly, awalnya mereka sama sama diam hanya menempelkan bibir saja namun perlahan Sierra mulai melumat bibir Sherly dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sierra mencium bibir Sherly, awalnya mereka sama sama diam hanya menempelkan bibir saja namun perlahan Sierra mulai melumat bibir Sherly dengan lembut.

Sherly yang terbawa suasana mulai mengalungkan tangannya di tengkuk Sierra menikmati ciuman yang gadis itu berikan.

Tak berselang lama Sherly memukul pelan lengan Sierra menandakan ia kehabisan nafas dan membutuhkan oksigen, Sierra pun melepas ciuman mereka dan mulai menjauhkan wajahnya sedikit.

"S...Sie...g...gue—"

Belum selesai Sherly berbicara Sierra sudah kembali melumat bibirnya, kali ini Sierra menautkan kedua jemari tangannya pada tangan Sherly, dan sangat menikmati apa yang mereka lakukan.

Setelah itu tangan Sierra mulai turun ke paha Sherly mulai mengusapnya perlahan, lalu tangannya masuk ke dalam hoddie yang di pakai Sherly mengusap lembut perut gadis itu.

Dengan hati hati Sierra mulai menarik hoddie Sherly ke atas dan entah bagaimana sekarang hoddie itu sudah terlepas dari tubuh Sherly dan di jatuhkannya asal di lantai menyisakan tank top miliknya.

Ciuman Sierra turun menuju leher jenjang Sherly. Memberikan gigitan kecil di sana membuat Sherly mengigit bibir bawahnya menahan agar suara yang tak seharusnya tidak keluar.

"Shhhh...Sierra"

Seperti tersadar Sierra langsung menghentikan aktivitasnya, ia bangkit terduduk di samping Sherly.

"Sie?"

"S...Sherly...maaf...maaf aku lancang sama kamu...ya tuhan...aku gak seharusnya seperti ini...maaf Sher kalau aku nyakitin kamu" Sierra meminta maaf menyesali apa yang telah ia berbuat. Jangan lupa ia yang mulai mengganti gaya bicaranya.

Sherly meletakkan telunjuknya di atas bibir Sierra"St...siap yang nyakitin? enggak kok...tenang aja Sie"

"Ta..tapi a..aku gak boleh begini Sher...harusnya aku ngelindungin kamu bukannya—"

Until With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang