Matahari semakin turun dari tempatnya, pertanda malam akan tiba. Tapi saat itu terasa tenang, ketenangan yg ganjil. Megumi menyadari itu, dia segera menyuruh semua peliharaannya masuk ke bayangan miliknya.
Dia berdiri dan melihat sekitar. Dia sadar ada seseorang yg memperhatikan dirinya. Dia mengeluarkan pedang kecil pemberian ayah angkatnya.
"Siapa di sana," Megumi semakin waspada.
Suara kekehan berat dari seseorang terdengar bersamaan dengan angin yg berhembus.
"Akhirnya. KE.TE.MU."
Suara itu berasal dari atas pohon. Megumi menjauh dari pohon itu. Sekarang dia dapat melihat iblis berbadan kekar dengan 4 tangan di atas sana.
Megumi memperhatikan sosok itu. Bayangan daun dan cahaya yg mulai remang-remang membuat sosok itu tak terlihat dengan jelas.
"Siapa kau," tanya Megumi.
Sosok itu melompat dari pohon dan mendekati Megumi.
"MEGUMI!!" Toji keluar dari rumah dengan panik.
Teriakan Toji menarik perhatian dua sosok yg ada di halaman belakang itu. Mereka bisa melihat raut wajah Toji yg panik.
"Ayah?" Megumi bingung melihat ayahnya yg panik
"Pfft-apa ini? Kau memanggil iblis itu ayah?" Sosok bertangan 4 itu tertawa, "Sejak kapan iblis bisa melahirkan malaikat?"
Megumi terkejut sosok itu tau siapa dirinya yg sebenarnya.
"Megumi," Toji memanggilnya dengan lirih.
Megumi segera berlari ke arah ayahnya. Namun, sosok itu lebih cepat. Sosok itu mencengkram tengkuk Megumi dan membantingnya ke tanah.
Megumi mengerang kesakitan. Melihat itu Toji mengeluarkan pedang yg sedari tadi ada dibelakangnya.
"Lepaskan anak itu," Toji memandang sosok itu dengan tajam.
"Berani sekali kau memerintah Raja mu sendiri," suara berat yg penuh penekanan itu membuat kaki Toji bergetar.
Dia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Raja para iblis yg ada dihadapannya. Dia menjatuhkan pedangnya, diikuti dengan dirinya yg tak lama terduduk di tanah. Perasaan takut yg tak pernah dia rasakan, kini hampir menguasainya.
"J-jangan sentuh ayahku," suara Megumi terdengar serak karena cengkraman si Raja iblis.
Suara Megumi menarik perhatian sang raja, "heh, memangnya apa yg akan kau lakukan jika aku menyentuhnya?"
"Aku.. akan membunuhmu," sorot mata yg tajam jelas terpancar dari mata biru itu.
Raja iblis itu menyeringai, "Cobalah"
"A-akh," Megumi menjerit karena pergelangan tangannya diinjak oleh raja iblis itu.
"Kelemahan dari pengguna teknik bayangan seperti mu adalah kegelapan dan tangan yg tak bisa bergerak"
"Yang mulia raja Sukuna, saya sudah membereskan 2 iblis lainnya," kata seseorang bermata sipit yg sepertinya adalah kaki tangan raja iblis.
"Bagus sekali Suguru, tapi bisa-bisanya kau melepaskan yg satu itu"
"Mohon maaf rajaku, saya akan membereskannya," iblis itu mendekati Toji yg masih terlalu di tempatnya.
'membereskan? Berarti kak Maki dan kak Mai sudah-'
"TIDAK!! Ja-jangan apa-apakan ayahku," air mata Megumi sedikit keluar.
Pemandangan itu menarik mata sang raja. Dia menyapu air mata yg keluar dari mata biru itu, "Aku tidak akan menyakitinya, jika kau mau bekerja sama," dia membelai Surai hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
angel and demon [sukufushi]
Fantasymalaikat itu baik dan iblis itu jahat, begitu pula setiap individu yang menyandang gelar itu. namun benarkah seperti itu? kebaikan mutlak tanpa kejahatan dan kejahatan yang sangat keji seperti dalam gambaran cerita. sang malaikat jatuh yang hatinya...