chap 23

193 25 4
                                    

"Jangan khawatir, tuan Suguru pasti akan membesarkan wadah itu dengan baik sebelum memakainya," Mahito mencium tangan malaikat itu.

Megumi benci perasaan ini, perasaan gelisah ketika tidak bisa berbuat apapun. Tubuhnya kehabisan tenaga, bahkan untuk berbicara pun terasa sulit.

'bergeraklah Megumi! Kau bilang ingin merawat bayi itu!'

Bulir-bulir air mata menetes saat dia berusaha menggerakkan tangannya

"Aawww apa kau takut? Jangan menangis, malaikat" tangan kasar itu mengusap air mata yg mengalir, dan menjilat air itu, "hmm tidak terasa apapun"

Megumi mengepalkan tangannya dan memukul iblis itu secepat yg dia bisa. Tentunya pukulan itu bisa dihindari Mahito. Megumi malah terjatuh dari tempatnya berbaring. Badan malaikat itu terasa makin remuk.

"Waduh waduh, kau semangat sekali ya," Mahito memandang rendah malaikat itu, "membuat ku kesal," tendangan keras itu menghantam tubuh si malaikat.

Megumi terpental sampai menabrak dinding, membuat dinding itu retak. Kepala dan hidung Megumi mulai berdarah, tubuhnya semakin lemah.

Mahito kembali mendekatinya, "cepatlah mati, aku ingin merasakan tubuh malaikat"

"Iblis sialan!"

Megumi membentangkan sayap yg selama ini dia sembunyikan.

Bulu-bulu sayap itu melesat ingin menusuk Mahito. Beberapa bulu berhasil menggores iblis itu. Tapi serangan itu tak bertahan lama. Sayap itu menghilang beserta bulu-bulu tadi. Megumi semakin kehabisan tenaga.

"Mengejutkan, aku pikir aku akan mati tadi. Ternyata tidak ya," Mahito menarik rambut malaikat itu, membuat wajahnya terangkat.

Tatapan benci terpancar dari mata biru itu. Mahito terus memperhatikan wajah dan lekuk tubuh Megumi.

"Jelek sekali," tangan kasar itu mencengkram pipi Megumi, "seharusnya kau langsung mati setelah wadah itu keluar. Tapi kau kuat juga ya,"

'aku harap Sukuna disini, ah apa yg aku pikirkan. Aku sudah memanggil mahoraga untuk membunuhnya. Dia gak akan datang'

*PRAANGG

Kaca jendela di ruangan itu pecah karena diterobos seseorang.

Mata Ruby itu menyala di dalam gelapnya ruangan, "berani sekali kau menyentuh calon ratu mu"

Suara berat yg menyeramkan itu membuat siapapun bergidik ngeri. Mahito bergerak cepat kebelakang Megumi dan mengarahkan pedang pendek kearah lehernya. Dia berniat untuk menjadikan Megumi sebagai tamengnya.

"Kepala malaikat ini akan putus jika anda mendekat, raja" dia menyeringai seakan nyawanya telah terjamin.

"Kau yg akan mati!" Sukuna mengibaskan 1 tangannya, membuat angin kencang berhembus.

Mahito tertegun merasakan angin itu seperti menembus kepalanya, "apa hanya segitu sa-" sebagian kepala Mahito terjatuh begitu saja. Darah mengalir deras dari bagian yg terpotong itu. Tubuh yg kepalanya sudah tak utuh lg terjatuh membebani si malaikat.

Usagi yg sedari tadi ada didekat sang raja langsung menghampiri tuannya yg lemas dan menyingkirkan tubuh kotor si iblis. "Tuan Megumi, apa anda terluka? Ada yg sakit?"

Megumi menggeleng, "bayinya"

Hanya dengan 1 kata itu Usagi mengerti, "permisi sebentar tuan" Usagi membuka paksa 'pintu kontrak' para hellbeast.

"Mhmm" Megumi tampak kesakitan.

"Hoi kelinci! Apa yg kau lakukan" Sukuna kembali naik pitam melihat Usagi melakukan sesuatu pada Megumi.

angel and demon [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang