Rumah bergaya oriental 2 lantai itu sangat besar untuk di tinggali seorang diri. Walau terkadang ada kerabatnya yg datang berkunjung, tetap saja rasanya akan sepi bila mereka pulang. Menerima orang lain untuk tinggal bersama walau hanya sekedar menjadi pelayan rasanya juga sulit. Karena mereka sulit dipercaya.
Kini iblis berbadan kekar dengan luka disudut bibirnya itu sedang duduk di beranda halaman belakang rumahnya. Menatap sebuah pohon besar yg rindang ditemani segelas kopi. Dia terlihat sedang berpikir sejenak.
'kenapa aku menerima mantan malaikat itu ya? Iblis saja sulit dipercaya, apalagi malaikat. Tapi sepertinya dia hanya anak kecil yg malang. Sepertinya tidak buruk'
Dia terhanyut dalam pikirannya sendiri, suasana yg tenang itu mendukung dirinya untuk terhanyut.
DAAARRR
Pintu dibuka dengan kencang, terdengar derap kaki yg terburu-buru.
"PAMAN!" Suara Maki terdengar panik.
Yg dipanggil langsung saja berlari ke asal suara, "apa?" Matanya menangkap sosok gadis berkacamata yg sedang menggendong lelaki ramping yg tak sadarkan diri.
Pria kekar itu langsung mengambil tubuh yg lemas itu dan membawanya ke sofa, "Apa yg terjadi?"
"I-itu..."
Flashback
"Nah nah, kemarikan dua tanganmu"
Saat ini Megumi sedang membuat segel kepemilikan setelah Maki membayar cash 2 hewan itu. Shuro dengan telaten menggambar 2 lingkaran sihir di telapak tangan Megumi. Lalu dia meneteskan darah dari 2 anjing itu ke telapak tangan Megumi, 1 darah anjing di setiap tangan.
Hal yg sama dilakukan juga pada kedua anjing itu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar si penjual tidak akan terkena imbas dari keributan dua hewan itu lagi.
"Hmm? Aneh, kenapa gak ada reaksi apapun?" Si penjual terlihat bingung.
'syukurlah gak ada hal yg terjadi'
"Itu sudah cukup, sekarang ayo kit- aaa" belum habis kalimat itu terucap, Maki dan Shuro terpental begitu saja karena lonjakan energi yg berasal dari Megumi.
"Akh- shh mhmm" Megumi terlihat kesakitan.
Begitu pula 2 anjing itu, mereka menggelengkan kepalanya dan mencakar-cakar tanah.
Kejadian itu hanya berlangsung beberapa detik, setelah itu Megumi tak sadarkan diri.
*End Flashback
"Jadi... Begitulah," Maki terlihat gelisah.
Toji menghela nafas dan langsung saja menggeplak kepala Maki. Yg digeplak hanya pasrah. Dia tau kesalahannya.
"Lalu dia mana dua hewan itu?"
"Mereka melebur kedalam bayangan Megumi"
Pria besar itu terlihat frustasi, "hah.. bagaimana kalo dia mati, Maki?"
"Maaf, sekarang bagaimana?"
Disaat mereka memikirkan cara merawat mantan malaikat itu, dia membuka matanya. Megumi melihat dua iblis yg kelihatan panik itu.
"Mhmm," dia berusaha duduk.
"Aaa Megumi!" Maki mendekat dan membantunya duduk. "Kau baik-baik saja?"
"Sepertinya begitu"
"Haahh oy malaikat, kau harus lebih berhati-hati di sini. Energi mu bisa memancing makhluk lain. Yukata yg kau pakai itu udah dilapisi penyegel energi, tapi kau malah mengganggu segel itu. Aku bisa dalam masalah kalo begini," Toji mengomel panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
angel and demon [sukufushi]
Fantastikmalaikat itu baik dan iblis itu jahat, begitu pula setiap individu yang menyandang gelar itu. namun benarkah seperti itu? kebaikan mutlak tanpa kejahatan dan kejahatan yang sangat keji seperti dalam gambaran cerita. sang malaikat jatuh yang hatinya...