Megumi membuka matanya, dia terbaring di sebuah kasur besar, di sebuah kamar yg tidak dia kenali. Sebuah dengkuran menarik perhatiannya, asal dengkuran itu ada di sebelahnya. Iblis besar yg tadi malam bercinta dengannya. Mengingat hal itu membuat darah Megumi mendidih. Tanpa menghiraukan tubuhnya yg sakit, dia memukul wajah iblis di sebelahnya.
"Ow," iblis itu terbangun, "Apa-apaan itu?"
"KAU YG APA-APAAN! BISA-BISANYA KAU MELAKUKAN- mmhn~"
Sukuna membungkam bibir malaikat itu dengan bibirnya. Keempat tangannya memeluk tubuh yg lebih kecil itu. Si malaikat tidak tinggal diam dan melepas ciuman itu. Wajahnya memerah, bukan hanya malu tapi karena dia kekurangan oksigen. Dia menatap iblis itu dengan kesal, siapa yg tak kesal jika 'keperawanan'nya diambil seorang iblis.
"Bisa-bisanya kau melakukan itu!"
"Aku ingin sebuah wadah yg kuat"
"Hentikan omong kosong tentang wadah itu! Aku gak bisa memberimu sebuah wadah!"
"Kita lihat nanti," Sukuna menahan kedua tangan malaikat itu dan kembali menciumi leher yg penuh tanda itu.
Malaikat itu terus berontak dan mengeluarkan sumpah serapah. Tapi iblis itu masa bodo, dia menyukai tubuh malaikat itu.
Pada akhirnya Megumi hanya pasrah, badannya yg ramping tidak ada apa-apanya jika dibandingkan tubuh berotot di atasnya.
*TOK TOK TOK
Suara itu menghentikan aktifitas si raja iblis.
"Tuan, ini saya, Uraume. Saya membawakan sarapan untuk anda"
"Masuklah"
Megumi langsung menarik selimut begitu tangannya bebas. Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pelayan yg membawa nampan berisi sarapan. Pelayan itu meletakan nampan itu di sebuah meja yg ada di kamar. Dia memperhatikan gundukan yg ada di sebelah sang raja.
"Apa perlu saya menyiapkan pakaian lain, tuanku?"
"Ya, bawakan pakaian yg tertutup"
"Baik tuanku," pelayan itu keluar dari kamar.
Sukuna menepuk-nepuk gundukan itu, "Dia sudah pergi"
"Berisik, aku juga tau," Megumi tetap tidak keluar dari selimut tebal itu.
"Sarapannya udah siap"
"Gak nafsu"
"Mau aku suapi?"
Pukulan di dada adalah jawaban yg diterima sukuna.
*Kruuukkk
Sekali lagi, perut Megumi tidak bisa diajak kompromi. Sukuna hanya tersenyum geli mendengar suara itu. Dia bangkit dari kasur dan mengambil makanannya.
*Tok tok tok
"Tuan, saya sudah mengambil yg anda minta"
"Masuklah dan bantu dia berpakaian"
Pelayan itu membuka pintu dan langsung menuju kasur tempat si malaikat mengurung dirinya di dalam selimut.
"Megumi, kau ingin dia atau aku yg memakaikan pakaian mu?" Ucap sang raja yg sedang duduk menikmati sarapannya.
Mendengar itu Megumi langsung keluar dari selimut dan melihat si pelayan.
"Mari saya bantu," pelayan itu memapah Megumi turun dari kasur.
Kini tubuh malaikat itu hampir seluruhnya tertutup tato yg sama dengan sang raja. Menandakan bahwa dia adalah milik raja seorang.
Bukan hanya tato saja yg terlihat, bekas gigitan dan kissmark terpampang jelas di leher dan dada malaikat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
angel and demon [sukufushi]
Viễn tưởngmalaikat itu baik dan iblis itu jahat, begitu pula setiap individu yang menyandang gelar itu. namun benarkah seperti itu? kebaikan mutlak tanpa kejahatan dan kejahatan yang sangat keji seperti dalam gambaran cerita. sang malaikat jatuh yang hatinya...