chap 20

231 26 3
                                    

"Sukuna... Mau puding"

"Abisin dulu makanannya" Sukuna kembali menyuapi malaikat itu.

Sudah seminggu lebih Megumi bersikap manja pada Sukuna. Mulai dari meminta makanan sampai minta disuapi. Sukuna hanya menurut karena dia juga suka saat Megumi bersikap manja. Dia harus berterima kasih pada bayi diperut Megumi.

Sikap Sukuna yg tunduk pada malaikat itu membuat seisi istana gempar. Suguru beberapa kali menegur Sukuna karena tidak sepantasnya seorang raja tunduk pada sesuatu. Dia selalu mengingatkan sang raja apa tujuan utamanya. Tapi Sukuna selalu mengabaikannya, dia lebih fokus pada Megumi.

"hissh.. kenapa tuan jadi manja ke raja itu?" gumam Shiro.

"Mungkin efek mengandung," jawab Kuro.

Usagi terus memperhatikan tuannya. Sebenarnya dia tak terlalu suka dengan hubungan mereka. Raja itu mungkin baik ke tuannya, tapi awal kisah mereka cukup mengganggu kelinci itu. Untuk beberapa waktu, tuannya tak pernah membahas mahoraga lg. Apa dia harus tetap melanjutkannya atau menghentikannya?

Sukuna baru pergi setelah Uraume memanggilnya untuk alasan rapat dengan para pemimpin. Sekarang Megumi hanya duduk dengan para hellbeastnya. Shiro sangat penasaran dengan perut Megumi, dia meminta izin untuk memegangnya. Megumi tersenyum dan mengijinkannya.

"Tuan," Usagi memanggil, dia harus menyampaikan ini. "Mengenai mahoraga, segelnya sudah terbuka 90%"

Megumi terdiam, dia benar-benar lupa dengan rencananya. Rencana untuk kabur sejauh mungkin dari sini. Kenapa dia bisa lupa? Apa dia sudah nyaman disini?

"Usagi"

"Iya tuan"

"Kau bisa berhenti"

Usagi terkejut, tuannya yg dulu menangis hanya karena dia tidak mau merusak segel makhluk itu sekarang memintanya untuk berhenti? Ini memang keputusan yg terbaik mengingat kondisi tuannya.

"Boleh saya tau alasannya, tuan?"

Megumi terdiam sebentar, "saat itu aku sangat khawatir dengan keadaan keluarga ku. Aku berpikir mereka telah dibunuh oleh Sukuna. Tapi kemarin, Sukuna menunjukkan keluargaku lewat kolam di taman"

Para hellbeast itu menyimak penjelasan tuannya.

"Mereka baik-baik saja walau sepertinya ayah masih terus memikirkan ku. Tapi yg terpenting mereka baik-baik saja. Sekarang Sukuna juga baik padaku. Aku tidak perlu khawatir lagi," Megumi tersenyum. Sepertinya kekhawatiran yg selama ini menyelimuti nya sudah hilang.

Usai menghela nafas, dia tak tau harus senang atau kesal. Senang karena akhirnya tuannya mendengarkan atau kesal karena pekerjaannya sia-sia. Tapi apapun itu yg penting tuannya senang.

"Berarti tuan akan terus di sini?" Shiro agak tidak suka.

"Sukuna bilang aku boleh bertemu ayah lg setelah melahirkan"

Kuro tersenyum, "akhirnya tuan bisa berkumpul lg dengan keluarga tuan ya"

*****

"Rajaku, sepertinya anda telah melupakan tujuan anda ya?"

"Diamlah Suguru, dia milikku. Terserah padaku mau melakukan apa"

Rapat telah selesai, sekarang hanya ada Sukuna dan Suguru di ruangan itu. Masih sama, Suguru terus mendesak Sukuna agar tidak terlalu dekat dengan malaikat itu.

"Jika anda tidak mengambil wadah itu, maka wadah itu bisa jadi ancaman besar"

Sukuna menggebrak meja, "Kau meragukan keputusan ku hah?!"

angel and demon [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang