chap 14

391 33 8
                                    

"Ya Suguru benar, ini hanya keram perut. Perbanyak minum dan kompres dengan air hangat," pandangan Ieri beralih ke Sukuna, "Dan kau raja, jangan menyentuhnya selama 3 atau 4 hari".

"Hah? Kenapa gak langsung menyembuhkan dia saja, kau kan dokter hebat"

"Aku gak mau ambil resiko. Struktur mana malaikat dan iblis itu berbeda, dia bisa mati kalo aku salah"

Raja itu menghela nafas, sepertinya pembuatan wadahnya akan tertunda cukup lama. Dia terus memperhatikan malaikat yg terbaring di kasurnya. Dia ingin wadah yg bisa menampung dua kekuatan itu. Tapi dia harus bersabar, akan sulit menemukan malaikat lain jika yg ini mati.

"Aku peringatkan sekali lagi, jangan membuatnya stress" Ieri sangat menekankan kalimatnya.

"Aku tau," Sukuna sedikit kesal karena sepertinya dokter kepercayaannya sulit untuk mempercayainya.

Pelayan dan dokter itu pergi meninggalkan Raja iblis dan malaikat itu berdua. tidak ada percakapan disana. Raja itu hanya duduk dan memandangi sosok yg tampaknya sedang tertidur. Dia membelai surai hitam itu dengan lembut. Jika diperhatikan, rambut malaikat ini terlihat seperti duri tapi sangat lebut seperti kapas.

*****

Pagi berganti siang dan siang berganti sore, waktu sudah berjalan cukup cepat. Malaikat itu masih tidur di kasur sang raja sementara si pemilik kasur hanya duduk disebelahnya. Raja itu tetap memperhatikan malaikat yg sedang tidur. Walau tangan sang raja terus menyentuhnya, malaikat itu tetap tidur dengan nyenyak.

'Kapan dia bangun? Dia gak mati kan?', raja itu memperhatikan dada si malaikat, 'Masih bergerak'

"mhmm"

'oh dia bangun'

"ayah.." malaikat itu menangis dalam tidurnya.

Sukuna agak terkejut, dia berpikir malaikat itu akan bangun, bukan menangis, "Heh, Megumi" dia menepuk-nepuk pipi malaikat itu.

Malaikat itu terkejut dan terbangun, dia bisa melihat iblis besar yg menculiknya. Rasa marah dan benci mulai meluap. Dia menyingkap selimutnya dan akan pergi dari sana tapi..

*Bruuk

Kakinya tidak cukup kuat untuk menopang tubuhnya sendiri. Dia merasa kesal dengan dirinya sendiri karena tidak punya kekuatan untuk melawan raja iblis itu. Jika saja, jika saja dia memiliki kekuatan yg cukup.

"Jika kau membantuku mendapat wadah yg ku inginkan, maka aku akan melepaskanmu setelahnya. Aku juga tidak akan mengganggumu dan keluarga mu lagi"

Penawaran itu terdengar menggiurkan tapi, "Aku gak akan mempercayaimu"

"Aku mungkin raja iblis tapi aku gak akan mengingkari itu. Dan biar aku tegaskan, hanya itu cara agar aku tidak mengganggu keluargamu"

Megumi terduduk di lantai dan meremat pakaiannya. Hatinya dipenuhi keraguan, tapi dia ingin bebas dan berkumpul lagi dengan keluarganya. Dia membutuhkan waktu untuk berpikir, atau setidaknya berunding dengan seseorang.

"Beri aku waktu untuk berpikir"

"Besok pagi kau harus menyiapkan jawabannya," Raja itu bangkit dan ingin meninggalkan kamar.

Megumi bergerak cepat untuk menggapai tangan sang iblis, "Tapi! Biarkan aku bertemu teman-temanku disini"

"Teman?" Sukuna sedikit bingung, teman apa yg dimaksud malaikat ini.

"Hellbeast yg menjalin kontrak denganku" Megumi menatap Sukuna dengan sedikit berharap.

Sukuna berpikir sejenak sebelum menjawab, "Baiklah, tapi jangan macam-macam atau hewan itu akan hancur di depan matamu" Sukuna meninggalkan malaikat itu sendiri di kamarnya.

angel and demon [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang