Toji terus menggenggam tangan Megumi. Dia tak ingin berpisah lg dengan anak itu. 3 bulan bersama dengan malaikat itu adalah waktu yg cukup untuk Toji merasa sangat sayang dengan Megumi. Sudah hampir 5 bulan Toji tidak bertemu dengan anaknya. Waktu yg sangat lama.
"Udah malam, lebih baik kau ke kamar yg sudah disiapkan pelayanku," Sukuna hanya memperhatikan iblis rendah itu dari jauh.
"Aku gak akan menyerahkan putraku padamu. Camkan itu!"
Sukuna berdecak kesal, "Keras kepala. Woy kelinci, bawa ayah majikanmu ke kamar lain"
Usagi mengangguk dan membujuk Toji untuk beristirahat. Luka yg di terima Toji juga blm sembuh sepenuhnya. Pada akhirnya Toji menurut dan pindah ke kamar lain.
Sekarang hanya ada Sukuna, Megumi dan bayinya di kamar itu. Sukuna mengusap rambut hitam itu dengan lembut.
"Kapan kau akan bangun? Aku blm menjelaskan dengan benar tentang kejadian yg kau liat sebelumnya"
Megumi membuka matanya, nafasnya tersengal-sengal. Sukuna jadi agak panik melihat Megumi kesulitan bernafas.
"Megumi, kau baik-baik saja?"
Megumi menoleh ke arah Sukuna. Lagi lagi tatapan benci terarah padanya.
"Apa yg kau lakukan pada ayahku?!"
"Megumi, kau harus tenang dan dengar dulu penjelasan ku" Sukuna menggenggam tangan megumi tapi langsung ditepis oleh pemilik tangan.
"Kau pembohong! Kau gak menepati janji mu!"
Suara berisik itu membuat bayi di sebelah Megumi merengek tak nyaman. Megumi yg baru tersadar dengan kehadiran si kecil itu langsung memusatkan perhatian padanya.
Sesosok bayi kecil yg imut dengan rambut merah muda. Tangan Megumi bertemu dengan tangan si kecil.
Sukuna terdiam melihat Megumi dengan bayi itu. Mungkin sebaiknya dia memanggil Toji dan berharap Toji mau menceritakan kejadian yg sebenarnya.
Sukuna meninggalkan Megumi berdua dengan bayinya. Dia pergi ke kamar Toji untuk mengatakan kalau Megumi sudah bangun.
Toji berlari ke kamar Megumi dan membuka pintu dengan terburu-buru.
"Megumi"
"Ayah!"
Toji langsung memeluk putra kesayangannya itu. Dia berulang kali meminta maaf pada Megumi karena gagal menjaganya.
"Itu bukan salah ayah, aku tau betapa menakutkannya raja iblis"
"Kau pasti sangat takut saat berada disini"
Megumi terdiam sejenak, "sebenarnya Sukuna cukup baik padaku. Aku gak mengerti kenapa, tapi dia terus bilang padaku kalo dia menyukaiku"
"Sekarang itu gak penting. Ayo kita pulang, Maki dan Mai menunggu kita dirumah" Toji mengelus pipi anaknya.
Megumi mengangguk, matanya melirik ke arah bayi tadi, "aku ingin merawatnya"
Toji yg sudah tau tentang bayi itu merasa enggan. Pasalnya bayi itu adalah bukti dari perbuatan tak senonoh dari si raja iblis. Dan lagi bayi itu terlihat mirip dengan raja iblis itu.
Mata Toji beralih ke arah Megumi. Dia bisa melihat Megumi sangat menginginkan bayi itu. Dari yg Usagi katakan, tuannya sangat sayang pada bayi itu bahkan sebelum bayinya lahir.
"Kita rawat bayi itu di rumah kita" kata Toji pada akhirnya.
Megumi menatap Toji dan tersenyum, "terima kasih ayah". Megumi teringat sesuatu, "ayah, bisa ceritakan kenapa ayah terluka tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
angel and demon [sukufushi]
Fantasymalaikat itu baik dan iblis itu jahat, begitu pula setiap individu yang menyandang gelar itu. namun benarkah seperti itu? kebaikan mutlak tanpa kejahatan dan kejahatan yang sangat keji seperti dalam gambaran cerita. sang malaikat jatuh yang hatinya...