17

2.5K 231 5
                                    

"Mmhn.. W-wangji... Ta-uugh...han.." Wei wuxian tampak kualahan dengan serangan ciuman Lan WangJi. Lan WangJi tiba tiba saja mencium nya saat setelah mereka masuk kedalam rumah Lan WangJi.

"Hahh.. Hahh..mengapa sangat buru buru.. Apa yang mengejar mu?" Wei wuxian menatap Lan WangJi. Kedua lengan nya tampak memeluk di kedua pundak Lan WangJi.

"Karna kau sangat manis." bisik Lan WangJi lalu mengendong Wei wuxian ala koala menuju kamar nya di lantai dua.

"Apa tuan muda kedua sedang merayu?" Wei wuxian terkekeh pelan. Dengan kakinya, Lan WangJi menutup pintu kamar cukup keras.

"Apa kau suka di rayu?" Lan WangJi menurunkan Wei wuxian di tepi ranjang.
Membuka dasi dan pakaian atas nya sendiri.

"T-tidak suka.. Tapi, jika itu kau.. Rasanya tidak buruk." Wei wuxian memalingkan wajah nya. Kedua pipi nya merona melihat otot otot perut Lan WangJi

"Kalo begitu, aku akan belajar merayu lebih baik lagi." Lan WangJi menunduk dan setengah menindih Wei wuxian.

"Pfft... Hahhaha.. Seorang Lan WangJi belajar merayu? Hahahah." Wei wuxian tertawa keras mendengar ucapan Lan WangJi.

Lan WangJi tersenyum tipis melihat wajah manis Wei wuxian saat tertawa.

"Hahhaha.... Sangat lucu ach! Kenapa kau menggigit!" Wei wuxian memegangi kedua pipi Lan WangJi saat Lan WangJi menggigit lehernya.

"Kau tidak mencuri cara untuk menandaiku kan?!" Wei wuxian
"Aku tidak mencuri." Bibir Lan WangJi agak merengut.

"Ya lalu?" Wei wuxian
"Aku ingin mengambil nya." Lan WangJi
"Tidak untuk sekarang." Wei wuxian mencium Lan WangJi lebuh dulu. Lan WangJi menahan kepala belakang Wei wuxian dan memperdalam ciuman mereka.


Di waktu yang sama, di kota Yiling Nie Mingjue tampak melangkah tegap memasuki sebuah hotel.

"Kau yakin ini hotel nya?" Nie Mingjue menoleh, melihat kearah samping di mana adiknya, Nie Huaisang berjalan.

"Tentu saja, aku mendapatkan nya langsung dari sumber nya tidak mungkin salah." Nie Huaisang.

"Oh, lihat itu kan yang kau cari." Nie Huaisang menyeringai saat melihat seorang Omega manis sedang mengobrol dengan seorang staff hotel.

"Oh.. Dia yang aku cari." Nie Mingjue tersenyum tipis penuh arti.

'Dia tampak manis saat sedang tersenyum seperti itu. Tapi, mengapa malam itu dia terlihat sangat galak.' Nie Mingjue

'Ku pikir Omega seperti apa yang di cari oleh kakak sampai ia jauh jauh datang ke kota lain, tapi ku pikir hasil nya sepadan.' Nie Huaisang

"Kami ingin memesan kamar untuk beberapa hari." Nie Huaisang
"Satu kamar atau berbeda kamar?" Resepsionis
"Berbeda kamar." Nie Mingjue

"Xue Yang, bukan kah dia Alpha yang waktu itu bersama Lan WangJi ?" MengYao

"Huh? Alpha?" Xue Yang menoleh dan segera raut wajah nya yang tadi ceria berubah menjadi datar.
"Ya, dia alpha waktu itu." Xue Yang

"Pftt.. Apa apaan kau, dia tamu. Layani dengan baik." MengYao
"Apa? Mengapa aku?" Xue Yang
"Dia tamu kehormatan. Kau taukan dia siapa? Jangan sampai meninggalkan kesan buruk." MengYao
"Tsk! Ada banyak hotel! Mengapa dia memilih hotel kakak Wei!" Xue Yang, MengYao tertawa kecil

"Tuan, ada bisa memilih salah satu butler di daftar ini. Karna anda menginap untuk waktu yang lama. Anda pasti membutuhkan nya." Resepsionis
"Ahh, bisakah aku bertemu dengan manager kalian?" Nie Mingjue

"Anda mencari saya?" Xue Yang berjalan mendekat dari arah belakang.
"Ah, kau rupanya. Kita bertemu lagi." Nie Mingjue

"Apa kita pernah bertemu?" Xue Yang berpura pura tidak mengenali Nie Mingjue
"Kita bertemu di restoran xxx saat kau makan malam dengan Wei wuxian. Apa kau lupa?" Nie Mingjue
"Ah, maafkan saya ingatan saya agak buruk." Xue Yang
"Jadi ada masalah apa anda mencari saya?" Xue yang

"Jadilah butler saya selama saya ada di hotel." Nie Mingjue

'Apa?! Apa kakak sudah gila?!' Nie Huaisang

"Maaf?" Xue Yang mengerutkan alis nya.
"Apa semua butler sudah di pesan?" Xue Yang melihat kearah resepsionis

"Masih ada 3 orang yang kosong saat ini." Resepsionis
"Mengapa anda ingin saya melayani anda?" Sebisa mungkin Xue Yang menahan emosi nya. Saat resepsionis mengatakan jika masih ada butler yang kosong.

"Ku pikir akan lebih baik jika anda yang menjaga saya." Nie Mingjue

'Menjaga mu! Kau fikir kau anak tk!' Xue Yang

"Baiklah, jika anda sudah mendapat kamar mari ikut dengan saya." Xue Yang
"Manager anda yakin?" Resepsionis

"Tentu saja, dia adalah orang penting pemerintah. Jangan sampai mengecewakan nya. Itu akan berdampak buruk untuk nama baik bos kita." Xue Yang

"Anda menjaga nama baik bos anda dengan baik." Nie Mingjue mengikuti langkah Xue Yang

"Walau begitu, aku tidak punya banyak kesabaran. Jika anda bertingkah tidak tau malu. Saya tidak akan segan." Xue Yang menatap tajam kearah Nie Mingjue saat mereka memasuki lift.

Nie Mingjue tersentak. Ia tersenyum tipis.

"Apa kau berfikir jika saya alpha seperti itu?" Nie Mingjue
"Bagaimana tidak, saat anda menolak memilih butler beta dan memilih saya untuk melayani anda." Xue Yang

"Apa anda fikir saya masih bisa berfikir baik tentang anda." Xue Yang melangkah keluar lebih dulu dari dalam lift.

Menuju kamar Nie Mingjue dan membuka pintu kamar.

"Silahkan, ini ruangan anda. Jika memerlukan sesuatu. Anda bisa menggunakan telefon di sebelah ranjang untuk menghubungi saya." Xue Yang

"Baik, terimakasih banyak." Nie Mingjue memperhatikan punggung Xue Yang yang semakin menjauh.

'Aku, pasti akan nendapatkan mu.' Nie Mingjue memasuki kamar nya.

Disisi lain, Lan Xichen mengerutkan kening nya saat membaca pesan singkat Nie Mingjue.

"Kau sudah ada di sana? Cepat juga gerak mu." Lan Xichen tersenyum tipis
"Apa aku juga harus bergerak secepat itu?" Lan Xichen melihat kearah luar jendela kamar nya.

"Dia... Tidak memiliki seseorang kan." Guman nya.

TBC !!!

Sudah ya, besok lagi. Banyakin vote nyaaa terimakasih 😊😊

Kesempatan Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang