18

2.4K 234 5
                                    

"Sekarang hubungan mu dengan Lan WangJi semakin dekat, apa kalian tidak ingin mempublikasikan nya?" Wen Ning
"Terlihat sangat jelas ya?" Wei wuxian
"Untuk sekarang, aku ingin menikmatinya lebih dulu. Lagi pula, saat terpublikasi akan semakin mudah terkena rumor." Wei wuxian

"Untuk seseorang yang satu ruangan dengan mu, tidak mungkin tidak menyadarinya." Wen Ning
"Ku pikir itu masuk akal, tetapi kau juga harus hati hati. Lou Qinyang sudah selesai bukan berarti tidak akan ada lagi yang mendekati nya." Wen Ning
"Tidak masalah, aku tidak akan mengejarnya terlalu keras." Wei wuxian tampak tenang.

"Kau.. Apa kau memiliki trauma dalam hubungan pernikahan?" Wen Ning
"Sedikit, mungkin." Wei wuxian

"Baik, biarkan aku melakukan sesuatu dulu. Dan apa pun yang akan aku lakukan nanti. Kau sebaiknya menurut saja. Itu demi dirimu." Wen Ning

"Huh? Memang apa yang akan kau lakukan?" Wei wuxian
"Mengujinya." Wen Ning
"Huh???" Wei wuxian tampak memiringkan kepala nya bingung.

"Senior Wei, saya He Xuan yang hari ini akan menjadi rekan pemotretan anda. Salam Kenal." He Xuan seorang Alpha,  model pendatang baru, menyapa nya  dengan sangat sopan.
"Tidak perlu sesopan itu, kau bisa memanggil ku senyaman mu saja. Dan mohon bantuan nya He Xuan." Wei wuxian tersenyum manis.

"Kalo begitu, apa boleh aku memanggil mu dengan sebutan.. Kakak?" Tanya He Xuan dengan hati hati.
"Ya tentu, boleh saja." Wei wuxian

"Terimakasih kakak Wei." He Xuan tampak senang
"Hahah, mengapa kau sesenang itu?" Wei wuxian

'Dia agak lucu.' Wei wuxian

"Karna, aku penggemar mu." He Xuan tampak memerah malu malu
"Akhir akhir ini aku banyak melihat mu fi tv atau media." He Xuan

"Tentang scandal itu?" Wei wuxian
"Tidak?!!" He Xuan memekik lucu
"Tentang brand yang kau promosikan juga. Aku sangat terpesona dengan foto kakak saat mempromosikan produk kecantikan dari perusahaan xx dan Hanfu dari perusahaan J&J. Kakak terlihat seperti karakter animasi." He Xuan

"O-oh.. Terimakasih aku senang mendengarnya." Wei wuxian mengusap gemas kepala He Xuan

"Kakaaak. Kau membuat ku malu." He Xuan
"Hahah, apa adik kecil ini malu?" Wei wuxian
"Aku lebih tinggi dari mu kak. Kau yang kecil." He Xuan agak merengut.

"Akan aneh jika ada Alpha yang lebih pendek dari omega." ling Wen tiba tiba datang.
"Hei kau! Munculah yang normal! Jangan seperti hantu!" He Xuan tampak kaget.

"Hantu cantik." Ling Wen mengibas rambut nya dan kembali melanjutkan perkerjaan nya setelah meletakan makan siang Wei wuxian dan He Xuan di meja.

"A-apa dia bilang?" He Xuan tampak terkejut untuk kedua kalinya. Wei wuxian tertawa tanpa henti.

"Sekarang.. Apa yang sedang mereka lakukan?" alis Lan WangJi tampak menukik tajam melihat pemandangan di depan nya.

Wei wuxian dengan He Xuan tampak asik bermain di lokasi syuting. Kali ini mereka syuting iklan di sebuah taman bermain yang telah di kosongkan. Dan, peran mereka dalam syuting kali ini adalah sepasang kekasih.

Jadi, mereka hari senatural mungkin berinteraksi sebagai sepasang kekasih.
He Xuan dan Wei wuxian melakukan syuting dengan baik. Bahkan saat break pun mereka tetap bertingkah seperti itu.

"Kakak, tunggu di kepala mu." tangan He Xuan terulur. Mengambil sesuatu di kepala Wei wuxian.

"Huh apa?" Wei wuxian tampak bingung dan diam.

"Hanya bekas properti." He Xuan mengelus elus lembut kepala Wei wuxian untuk merapikan tatanan rambutnya.

Lan WangJi mengepalkan jari jari tangan nya kuat.

"Pak! Pak Presdir mohon tahan diri. Tuan Wei hanya berkerja." Sekertaris Lan WangJi segera menahan Lan WangJi yang akan menghampiri kedua nya.

"Dia menyentuh nya!" nada suara Lan WangJi tampak rendah, sekertaris menghelang nafas.

"Pak, jika Tuan Wei melihat ini. Dia tidak akan senang. Tuan Wei hanya mencoba untuk profesional dan membangun mitra yang baik dengan model lain." Sekertaris

"Anda tidak mau kan tuan Wei mendapat gosip tidak menyenangkan lagi?" Sekertaris, Lan Wangji diam. Namun ia menurut dan kembali fokus dengan pekerjaan nya.

'Ini pertama kalinya, Presdir benar benar merasa cemburu. Tuan Wei sungguh berarti baginya.' Sekertaris.



"Lan Wangji ada apa? Sejak tadi, wajah mu masam sekali." Wei wuxian membuka sabuk pengaman. Kini ia berada di luar apartemen tempat ia tinggal setelah Lan WangJi mengantar nya.

"Tidak bukan apa apa." Lan WangJi masih belum menatap nya
"Tidak, pasti ada yang salah. Ada apa?" desak Wei wuxian

"Kau akan marah jika aku mengatakan nya." Lan WangJi
"Marah?" Wei wuxian

"Kau.. Terlihat sangat senang saat bersama dengan He Xuan." Lan WangJi
"Apa? Kali ini kau cemburu dengan He Xuan?" Wei wuxian memijat pangkal hidung nya.

"Lan WangJi, kau tau apa pekerjaan ku kan." Wei wuxian, Lan WangJi mengangguk.
"Lalu mengapa kau cemburu saat aku berkerja." Wei wuxian

"Dia menyentuh kepala mu." Lan WangJi
"Dia merapikan rambut ku." Wei wuxian
"Ada penata rias, mengapa harus dia?" Lan WangJi
"Oke cukup, kau sudah tidak masuk akal. Segera pulang dan dinginkan kepalamu!" Wei wuxian keluar dari dalam mobil dan memasuki gedung apartemen nya.

Lan WangJi menghelang nafas. Ia melihat kearah Wei wuxian sampai ia tidak dapat melihat nya lagi.


"Apa aku keterlaluan?" Lan WangJi, Lan Xichen yang baru saja menjadi teman curhat adiknya hanya bisa menghelang nafas.

"WangJi, ucapan wei wuxian benar. Dia hanya berkerja, dan dia juga memerlukan koneksi yang bagus. Interaksi seperti itu dapat membuat nya memiliki banyak teman." Lan Xichen

"Aku tidak suka kak." Lan WangJi
"Lalu kau ingin apa? Memenjarakan dia dan berakhir dia pergi dari mu?" Lan Xichen 
"Percayalah padanya. Jika ia memang mudah membuka hati. Tidak mungkin dalam waktu 7 tahun ia tidak punya pasangan." Lan Xichen, Lan Wangji terdiam



"Oh ya tuhan, siapa yang bertamu pagi buta seperti ini." Wei wuxian dengan langkah kesal nya menuju pintu untuk melihat siapa yang telah menganggu waktu tidur nya.

"Lan Wangji?!" Ia sangat terkejut saat melihat wajah Lan Wangji dilayar monitor.

"Kau! Menurut mu apa yang kau lakukan hah!" Wei wuxian membuka pintu.
"Maafkan aku, sudah bertingkah sangat tidak masuk akal." Lan Wangji menunduk dalam.

"Oh ya tuhan." Wei wuxian menarik lengan nya untuk masuk.

"Jadi, kau datang pukul 4 pagi hanya untuk ini?" Wei wuxian berkacak pinggang. Menatap Lan Wangji yang tengah duduk di sofa dengan kepala menunduk. Anggukan kepala Lan Wangji semakin membuat nya menghelang nafas kasar.

"Kita bisa membicarakan nya besok." Wei wuxian memijat pangkal hidungnya.

Sungguh ia tidak mengira jika Lan Wangji bisa bersikap seperti sekarang.

"Apa aku dimaafkan?" Lan Wangji
"Ya, ayo tidur aku sangat lelah." Wei wuxian menuju kamarnya.

Lan Wangji mengikutinya.

"Aku boleh menginap?" Lan Wangji
"Kau mau tidur di parkiran bawah tanah?" Wei wuxian masuk kedalam selimut. Lan Wangji tersenyum dan tidur di sisi lain ranjang. Memeluk pinggang Wei wuxian dengan erat.

"Aku mencintai mu.." Bisiknya lembut.
"Em, aku tau." Wei wuxian berguman.

Lan Wangji menatap wajah tidur Wei wuxian, dan mengecup kening nya dengan lembut.

TBC !!

Jadi kaya bocah lwj 😌😌

Kesempatan Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang