Mingjue x Xue Yang
"Akhirnya kakak menikah juga." Xue Yang tampak bahagia. Ia melihat keluar kaca jendela yang sengaja ia buka. Angin malam menerpa wajahnya, setelah pesta usai. Nie Mingjue segera membawanya pergi.
"Kau ingin melakukan nya juga?" Nie Mingjue sedikit miliriknya, ia harus fokus menyetir.
"Aku bisa membuat pesta yang lebih mewah dari Lan WangJi." Nie Mingjue
"Ya ya, dan kau akan mengundang seluruh pasukan kepolisian mu." Xue Yang
"Itu.. Adalah ide yang sangat bagus." Nie Mingjue, Xue Yang merotasikan kedua bola matanya."Kakak Xue, ayo silahkan masuk. Rumah nya agak berantakan. Maklum hanya aku dan kakak yang tinggal." Nie Huaisang adik Nie Mingjue menyambut kedua nya dengan hangat.
"Kalian hanya tinggal berdua?" Xue Yang memasuki rumah"Ya, ayah kami sudah lama meninggal." Nie Mingjue duduk dengan nyaman di sofa.
"Sejak kapan?" Xue Yang duduk tak jauh dari nya
"Emm.. Saat aku SMA atau saat awal kuliah?" Nie Huaisang mengajukan teh hangat.
"Ya, diantara itu." Nie Mingjue
"Kau pasti sangat kesulitan saat di urus oleh nya." Xue Yang mengambil satu cangkir teh.Nie Huaisang tertawa kecil.
"Kakak ku memang kaku, tapi dia orang yang baik." Nie Huaisang
"Ya sangat baik sampai dia bisa menghamburkan 3 milyar dalam sehari." Xue Yang
"Yang terpenting kakak tidak akan lagi di ganggu oleh nya." Nie Huaisang
"Kau tau hal itu tapi tidak menghentikan nya?!" Xue Yang
"Ini pertama kalinya aku melihat kakak sangat tertarik dengan omega. Sudah saatnya bagi kakak untuk punya seseorang yang mengurusnya kan." Xue Yang tersenyum manis."Aku, sungguh omega pertama yang kau dekati." Xue Yang melihat punggung Nie Mingjue yang sedang membuka pakaian luar nya.
"Kau bisa bertanya lebih jauh kepada Huaisang besok." Nie Mingjue meletakan pakaian nya sembarang tempat."Mengapa kau tetap di sana, sudah larut ayo tidur." Nie Mingjue melihat Xue Yang yang masih saja berdiri di depan pintu kamar nya sambil menyandar pada pintu.
"Kau.. Mau melakukan nya?" Xue Yang"Apa yang kau bicarakan." Nada suara Nie Mingjue menjadi serius saat merasakan aroma feromon omega.
"Walau bukan aku yang menerima uang itu, kau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk ku. Jika kau tidak mau aku mengembalikan nya, setidak nya lakukan itu dengan ku." Xue Yang berjalan mendekat."Jangan memaksa dirimu." Nie Mingjue menatap nya lebih tajam.
"Aku tidak suka berhutang." Xue Yang,
"Jadi... Mari lakukan." Xue Yang"Huh...?! AH!" Xue Yang terkejut saat tiba tiba Nie Mingjue menariknya yang menghempas nya kearah ranjang.
"Baiklah, mari lakukan apa yang kau mau." Nie Mingjue membuka pakaian atas nya.
"Aku tidak akan berhenti bahkan jika kau menangis." Nie Mingjue mengecup leher jenjang Xue Yang. Ia bahkan tidak segan untuk meninggal kan jejak dimana mana."Mmnnh.. Hnnhn.. Haaahh.. Jangan berbekas.." Xue Yang
"Terlambat." Nie Mingjue
"Kau..! Aahh....!" Xue Yang pasrah dan menerima apa pun yang akan terjadi kepada nya nanti nya.
Tidak perduli jika Nie Mingjue akan meninggalkan nya saat ia bosan. Dirinya, hanya membalas apa yang Nie Mingjue lakukan untuknya. Begitulah yang ia fikirkan saat itu.Rasa sakit mendominasi bagian belakang dan pinggang Xue Yang. Ia meremas selimut dengan keras, semalam ia dan Nie Mingjue sungguh melakukan semuanya.
Sentuhan hangat Nie Mingjue, Perlakuan lembut nya. Ia memperlakukan nya dengan sangat baik dan membuat dirinya merasa nyaman.
"Bodoh! Kau baru saja kehilangan dirimu semalam, bagaimana bisa kau malah memikir kan hal mesum pagi pagi begini!" runtuk Xue Yang kepada dirinya sendiri.
"Sudah bangun? Ayo mandi bersama." Nie Mingjue memasuki kamar dengan hanya memakai celana tanpa pakaian atasan nya.
"Kau berkeliaran di dalam rumah dengan pakaian itu." Xue Yang
"Tidak ada siapa pun, Nie Huaisang juga sudah pergi." Nie Mingjue berdiri disisi ranjang dimana Xue Yang berbaring."Sangat sakit?" Nie Mingjue
"Menurut mu karna siapa?" Xue Yang menatapnya galak.
"Kau juga menikmati nya." Nie Mingjue menyingkap selimut dan menggendong Xue Yang ala pengantin."Hei!! Pakaian ku!" Wajah Xue Yang merona, segera ia menutupi area privasinya.
"Yang kau tutupi itu, aku sudah puas menghisap nya semalam." Nie Mingjue menutup pintu kamar mandi dengan kakinya
"Tutup mulut mu!" Xue Yang semakin merona.
"Ya ya ya, baiklah." Dengan hati hati Nie Mingjue menurunkan Xue Yang dalam bak mandi.Mengisi bak mandi dengan air hangat dan ikut bergabung dalam bak mandi.
"Sempit! Gantian saja mandi nya!" Xue Yang
"Diam lah." Nie Mingjue memeluk pinggang Xue Yang dari belakang. Mengecup pundak Xue Yang dan mengendus aroma feromon Xue Yang dari tengkuk nya."Hentikan! Milik mu berdiri lagi!" Xue Yang
"Em, dia selalu berdiri saat aku mencium aroma mu atau memikirkan mu." Nie Mingjue
"Jangan bilang kau menggunakan aku sebagai objek fantasi mu!" Xue Yang
"Itu benar." Nie Mingjue tersenyum bangga
"Kau!" kedua bola mata Xue Yang membulat saat Nie Mingjue menggosokan miliknya di lubang masuk nya.
"Kau! Hentikan itu!" Xue Yang
"Hanya satu kali." bisik Nie Mingjue dengan suara rendah.
"Kau! Mmhhnn! Aaaah!" Xue Yang meremas tepian bak mandi dengan keras."Aku sekarat." Xue Yang berbaring dengan pakaian tidur yang Nie Mingjue pakaikan untuk nya. Akhirnya mereka tidak hanya melakukan nya sekali.
"Keparat itu! Ack! Aduh duh.." Xue Yang kembali meringkuk. Pinggang nya sungguh terasa sakit walau ia hanya bergerak pelan."Makan siang mu." Nie Mingjue memasuki kamar dengan membawa makanan Xue Yang
"Aku akan membunuh mu!" Xue Yang
"Ya ya, lakukan setelah kau makan." Nie Mingjue
"Bagaimana aku bisa makan saat duduk saja sulit!" Xue Yang"Huh! Apa yang?!" Lagi dan lagi Nie Mingjue membuat Xue Yang tersentak. Ia tiba tiba mengangkat Xue Yang dan mendudukan nya di pangkuan nya.
"Sakit?" Nie Mingjue
"Ti-tidak.." Xue Yang memalingkan wajah saat wajah Nie Mingjue terasa begitu dekat dengan nya.Xue Yang pun menikmati roti lapis panggang dan aneka sosis dan telur yang tersaji.
"Kau sudah makan?" Xue Yang
"Belum, setelah kau baru aku akan makan." Nie Mingjue
"Ada cukup banyak, aku tidak akan bisa memakan nya sendiri. Buka mulut mu." Xue Yang menyuapi nya. Nie Mingjue tersenyum tipis dan membuka mulut nya."Mau tambah sosis nya?" Nie Mingjue
"Tidak, aku sudah kenyang." Xue Yang
"Katakan jika ingin sesuatu." Nie Mingjue mengecup kening nya. Xue Yang mengangguk, ia menyandar dengan nyaman.Hari hari berlalu, Nie Mingjue dan Xue Yang kembali ke aktivitas semula. Nie Mingjue sebagai komandan kepolisian dan Xue Yang sebagai manager hotel.
Walau keduanya sibuk, selalu ada waktu bagi keduanya untuk bertemu. Terlebih sekarang dua manager hotel. Wei wuxian telah menyampaikan maksud nya. Dan, ia sangat memahami maksud dari kakak kedua nya itu. Ia ingin dirinya dan Nie Mingjue bersama.
"Kau sudah menunggu lama?" Xue Yang memasuki mobil Nie Mingjue
"Tidak, baru saja." Nie Mingjue melajukan mobilnya meninggalkan area hotel."Huh? Kemana Huaisang?" Xue Yang heran saat rumah Nie Mingjue tampak kosong.
"Jalan jalan bersama dengan teman teman nya." Nie Mingjue
"Begitu.." Xue Yang"Kemarilah." Nie Mingjue, Xue Yang mendekat dan duduk di pangkuan Nie Mingjue
"Xichen akan menikah. Kau tidak ingin menikah juga?" Nie Mingjue
"Apakah berbeda? Kita menikah atau tidak? Kita sudah selalu bersama." Xue Yang"Kau tidak masalah?" Nie Mingjue
"Menikah memang penting, tapi aku tidak terlalu menginginkan nya untuk sekarang." Xue Yang"Kau, apa kau ingin menikah?" Nie Mingjue
"Jika kau masih belum menginginkan nya. Aku tidak akan memaksa." Nie Mingjue mengecup kening nya.
"Kau tidak marah?" Xue Yang
"Kau fikir aku anak anak." Nie Mingjue"Aku hanya memiliki satu tujuan, membuat mu bahagia. Jika kau puas dan bahagia dengan hubungan ini. Maka aku pun akan merasakan hal yang sama." Nie Mingjue
"Terimakasih, aku mencintai mu." Xue Yang mengecup bibir Nie MingjueNie Mingjue tersentak, ia tidak menyangka bahwa Xue Yang akan bergerak lebih dulu. Ia tersenyum tipis dan melumat bibir Xue Yang.
"Aku lebih mencintai mu." Nie Mingjue
"Haha, aku tau." Xue Yang menyatu kan kening mereka. Keduanya tersenyum amat bahagia.END !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
Short StoryWei Wuxian hanyalah Omega miskin yang di nikahin Lan WangJi karna paksaan dari sang kakek Lan An. Walau mengetahui bahwa Lan WangJi tidak mencintai atau mungkin membencinya. Wei Wuxian tetap menjalankan kewajiban nya sebagai istri Lan WangJi. Tahun...