Bab -26 Rencana

38 4 0
                                    


"Makasih kau menyelamatkanku, dan sepertinya aku ..." Itu Adalah ucapan terakhir yang-ku ingat sebelum kesadaranku menurun

.

.

.

Saat ini aku bangun dari tidurku dan menyadari aku sekarang berada di ruangan yang tidak aku kenal.

kemudian aku bangkit dari tempatku terbaring saat ini dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

kemudian aku menyusuri lorong dan bertemu dengan seorang anak, dengan rambut yang putih dan pakaian hitam,

kemudian aku menyusuri lorong dan bertemu dengan seorang anak, dengan rambut yang putih dan pakaian hitam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh... kau sudah bangun, master menunggumu di atas" Ucap anak itu

Aku tidak tahu apakah dia mengenalku. Aku yang bingung langsung, bertanya kepadanya

"Maaf aku tidak tahu maksudmu ?" Ucapku

Dia langsung berbalik badannya dari hadapanku, kemudian dia berbicara

"Ah.... kalau begitu Ikuti aku"

Aku pun mengekor di belakangnya. Sepanjang jalan aku melihat ada berapa orang yang berlalu lalang, apakah ini sebuah markas. Saat di perjalanan aku melihat banyak ruangan yang ada

Terlihat di salah-satu ruangan itu ada dua orang di pojoknya siap bertarung, satunya memakai baju biru ketat dan juga tombak yang berwarna merah, dan yang satunya lagi berpakaian dengan jubah berwarna merah dengan pedang pendek di kedua tangannya.

Kemudian bunyi bell pun terdengar, Keduanya kemudian bergerak menuju satu sama lain. kemudian sampai di tengah kedua orang tersebut beradu senjata satu sama lain, kecepatan yang sangat luar biasa yang mereka dapat lakukan.

kemudian orang dengan tombak melompat mundur, dan kemudian melompat sambil memegang tombak, terlihat dari caranya dia ingin melemparkan tombak tersebut kepada orang tersebut.

Saat dia sedang berada di udara, tombaknya berubah seperti ada aura di sekitarnya. Pada akhirnya dia melemparkan tombak itu, Kecepatan yang ia lakukan tidak bisa dipercaya.

Sementara tombak itu melesat. Orang dengan jubah merah tersebut menghilangkan kedua senjatanya, dan mengangkat kedua tangannya ke arah tombak tersebut.

Kemudian dari tangan tersebut muncul sebuah kelopak bunga dengan beberapa lapis di depannya, hal tersebut sama seperti phalanx milik keluarga Juumonji tetapi aku merasakan ada kekuatan yang lebih besar daripada itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Adventure Of The Magic And TechnologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang