Bab-30 Divine Hope

41 4 1
                                    


Di pinggir laut, hujan turun mengiringi kepergiannya. Orang yang sangat berpengaruh di dalam hidupnya, pergi bersama turunnya hujan.

Raja yang sebelumnya sudah di datangi mimpi bahwa teman baiknya akan pergi untuk selamanya. Baginya yang seorang ¾ dewa tidak bisa mengubah takdir apa yang telah diputuskan, Tubuhnya sekarang mulai melemah

Lelaki berambut emas tersebut merupakan seorang raja, temanya saat ini berada di saat-saat terakhirnya. Orang dengan surai emas itu tidak menunjukan ekspresi di wajahnya.

Menjadi seorang raja haruslah orang yang gagah perkasa, tetapi di mata orang-orang apa yang terlihat apa yang nampak di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi seorang raja haruslah orang yang gagah perkasa, tetapi di mata orang-orang apa yang terlihat apa yang nampak di hadapannya. Tetapi yang ada di dalamnya, adalah suatu perasaan yang tidak dapat diabaikan.

Temannya yang terbuat dari tanah liat dan campur tangan dewa, saat ini tubuhnya terjatuh lemah di pangkuan sang raja.

"Wahai raja ku, sungguh tidak sepatutnya baginda menangisi kepergian hamba. hamba adalah teman bagi baginda untuk selamanya" Ucapnya sambil tersenyum dengan nafas yang terengah-engah

"Tidak, sekali-kali pun tidak. Kau bukan hamba ku, kau adalah teman ku. Kau membantu melawan raksasa, kau mengubah cara pandangku terhadap dunia, kau adalah segalanya bagi hidupku" Ucap sang raja, Wajahnya menghadap ke arah orang tersebut dan tangannya menggenggam tubuhnya dengan erat.

"Aku punya permintaan terakhir, permintaan ku hanya lah satu. Jika... Jika aku diberikan kesempatan kedua. Aku ingin bersamamu selamanya" Ucapnya dengan senyum di wajahnya di ikuti dengan suara yang semakin melemah

"Tidak. sedikitpun tidak sama sekali. Enkidu...... Kau adalah temanku pertama dan selamanya. Aku akan bersamamu saat ini dan selamanya." Ucapannya berbalik dengan sikap ia sebagai raja. Dia telah melewati banyak hal.

Dari banyaknya hal yang ia telah lewati, dia belajar satu hal, tentang bagaimana kisah umat manusia sebagai bintang-bintang yang bersinar di langit malam. Bintang yang paling terang di dalam hamparan bintang-bintang di langit malam.

"Tidak, Tidak rajaku. Tidak Gil... Ini adalah permintaan terakhir ku. Ini sudah menjadi takdir ku, sebuah kisah yang ketika kita bertemu sudah diputuskan. Berjanji-lah....." Ucapnya dengan sebuah senyuman terukir di wajahnya, sekarang tubuhnya sudah mulai menyatu kembali dengan bumi.

Dengan berat hati sang raja ....."Aku pasti akan menepatinya" Ucapnya dengan air mata yang mengalir di wajahnya, menanti kepergian dirinya, dan sebuah kepergian dengan janji untuk kembali bersama.

Sebelum tubuhnya menghilang sepenuhnya, terukir senyuman di wajahnya. Bukan sebuah ucapan selamat tinggal, tetapi senyuman bahagia. semua perjalan yang mereka telah alami, semua emosi yang ia rasakan, sebuah kehangatan yang ia dapatkan.

Dia akan menemui nya kembali suatu saat nanti........


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini angin bertiup dengan kencang, area gedung sekolah yang luas dan juga gelap yang sekarang sudah tidak ada siapa-siapa, kosong pada malam hari.

Aku menuangkan ke dalam gelas sebotol anggur yang ku keluarkan dari GOB ku.

'Master Apakah master yakin akan bertarung dengannya kembali'

"Aku sangat paham apa resiko nya, Meskipun ini kehidupan kedua ku. aku tidak ingin kehilangan dia lagi dan lagi, aku harus melakukan sesuatu."

'Baik master aku paham.' Ucap eve yang sudah mengetahui hal ini akan terjadi.

Aku kemudian memunculkan singgasana emas ku, duduk dan meminum segelas anggur yang tadi aku tuang.

Tak lama kemudian, suara langkah yang cepat datang dari arah depan gerbang. Suara tersebut berasal dari gadis dengan rambut merah dan mengenakan topeng di wajahnya.

"Arthur bagaimana dengan janji mu" Ucap orang tersebut

Kemudian dia melepaskan topeng nya dan memperlihatkan wajahnya. Dia adalah Angelina Kudou Shields, atau biasa dikenal dengan Angie. Wajah, warna rambut, dan tinggi semuanya berbeda ketika dia menonaktifkan sihir tersebut.

"Tentu saja, Aku akan melawan mu. Tetapi sebelum itu apakah kamu percaya kehidupan sebelum kematian" tanya ku kepadanya

"Kau Jangan bermain-main dengan ku, Aku Arthur aku pasti akan memenggal mu" Ucap Angie sambil lemparkan pisaunya, dan terbang ke arahku. Sementara ia memegang pisau nya dan berusaha menusuk ku.

Tetapi sebelum ia menjangkau ku, muncul banyak GOB di sekitarku. Hujanan senjata banyak aku keluarkan dari GOB, banyak dari senjata itu yang menggores tubuhnya.

"Kamu sedikit berakal Zasshu !!!"

Namun dengan banyaknya senjata yang aku keluarkan dari GOB ku, tidak ada satupun yang mengakibatkan luka fatal pada tubuhnya. Dengan sihir percepatan dan juga dengan pisau yang tadi melayang, melindungi tubuhnya dari banyaknya senjata yang aku keluarkan.

Dia berputar dan menghindari semua serangan ku, meski begitu belum ada serangan yang langsung menancap di tubuhnya. Meski begitu dia tetap berusaha berlari menuju ke arah ku.

Pada akhirnya aku menghentikan serangan dari GOB ku. Dia yang melihat ini sebagai kesempatan sambil memegang pisaunya, dia berlari ke arahku. Saat sudah sampai di depan ku dia mengambil posisi untuk menebas dengan pisaunya dari kanan.

Tetapi sebelum itu terjadi muncul GOB ku di samping tangannya, dan muncullah rantai yang mengikat tangannya, dan menghentikan pergerakan tangannya dengan pisau, sebelum mencapai leher ku. wajahnya yang masih tidak percaya kemudian berusaha menggerakkan tangannya.

Kemudian aku bangkit dari singgasana ku, dan menatap ke arah langit

"Dahulu terdapat sebuah kisah dimana pertemuannya diawali dengan pertarungan selama lima hari lima malam" Ucapku sambil menatap langit

Tak lama setelah itu, pisau yang tadi mengikutinya. Kemudian terbang dan mulai melaju ke arahku.

Tetapi sebelum menjangkau ku. Lagi-lagi serangan itu berhasil hentikan oleh rantai ilahi yang muncul keluar dari GOB.

"Mengapa...." Ucapannya dengan disertai nada kesal

"Mengapa... aku yang seorang komandan Stars tidak dapat mengalahkan anak sma biasa" Ucapannya dengan kesal

"oh bukankah kau menganggapku tadi pembunuh massal" Ucapku membalas Angie

"itu karena kau selalu menghalangi misi ku. Aku Angie, Angelina Kudou Shields komandan STARS pasti akan membunuhmu !!!" Ucapnya dengan nada lantang

"Hahaha, Bodoh sekali....." Ucapku kemudian tertahan "Siapa Angie ? Komandan STARS ? haha sungguh bodoh, kau harusnya paham apa yang ku maksud.....Li....na"

"Apa yang kau maksud, Apa yang kau bicarakan tidak masuk akal. Aku Angie Komandan Stars !!!"

"Sepertinya kau ada masalah dengan kepala mu, atau mungkin orang-orang di sana yang melakukan itu.." Ucapku di hadapannya

"apa yang kau maksud.."

"Ingatlah...... Li .... na" Ucapku sambil menggerakkan kepala ku mendekat ke arahnya, kedua, sangat dekat sampai bagian depan kami saling bersentuhan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Adventure Of The Magic And TechnologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang