☆22. Hukuman☆

2.5K 238 7
                                    

Setelah berlibur selama dua hari, ketiga member Gyou harus kembali pulang dan beraktivitas seperti biasa. Banyak tanggung jawab yang harus mereka selesaikan,  sehingga mereka hanya memiliki libur yang singkat. Sakura berpamitan pada member yang lain, ia melangkah menuju kamarnya, membuka pintu kamarnya sembari menarik koper.

Deg!

Sakura hampir memekik terkejut ketika melihat Sasuke bersandar di atas ranjang dengan melipatkan tangan di dada. Spontan Sakura masuk dengan cepat ke kamarnya, ia menutup rapat dan mengunci kamarnya dengan langsung melangkah cepat hingga berdiri di depan Sasuke.

"Kamu gila? Kapan kamu masuk ke sini?" tanya Sakura dengan suara pelan.

Sasuke tidak menjawab, ia menarik tangan Sakura hingga Sakura ambruk di atas ranjang. Sasuke menindihnya, membiarkan kaki Sakura menekuk di tepi ranjang. Lirikan mata Sasuke naik-turun menjelajahi tubuh Sakura, sorot matanya menajam memikirkan laporan dari Yamato tentang Sakura yang bertemu member Cozy.

Sasuke marah. Tidak terima. Dan Sasuke berusaha mempertahankan akal sehatnya, Sasuke pernah diselingkuhi. Jujur saja melihat foto Sakura bersama pria lain membuatnya jadi mencurigai Sakura, meskipun ia masih sangat mempercayai sang istri.

"Sayang ..., ada apa? Bicaralah." Pinta Sakura yang bingung atas diamnya Sasuke.

Sasuke tidak bicara, ia menyatukan pergelangan tangan Sakura dan langsung menahannya di atas tubuh Sakura. Satu tangan Sasuke yang lain menarik celana Sakura hingga terlepas dari tubuh istrinya. Dengan kakinya Sasuke membuka lebar kedua kaki Sakura dan detik itu juga ia menghisap kewanitaan Sakura.

"AAH!" Sakura memekik, dengan segera Sakura menutup rapat mulutnya. Tubuhnya merasa geli, meremang dan seperti terdengar listrik.

Ini gila, bagaimana lidah sang suaminya yang dengan cepat bergerak di kewanitaannya, bagaimana hisapan kuat dan gigitan kecil yang Sasuke lakukan pada klitorisnya. Sakura merasa tidak sanggup untuk tidak mengeluarkan suara. Ia tidak bisa menggerakan tangannya, Sakura hanya bisa menggerakan kakinya yang bebas menggesek ranjang.

"SAKURA, KENAPA BERTERIAK?" teriak Ino yang khawatir pada Sakura, Ino yang kamarnya tidak jauh dari Sakura sempat mendengar Sakura berteriak. Beruntung yang baru pulang ke asrama hanya mereka bertiga.

Dada Sakura naik-turun, tubuhnya menggelinjang dan terangkat. Sakura belingsatan di atas ranjang, sesekali matanya melihat ke bawah sana, pada Sasuke yang sedang memainkan kewanitaannya. Sakura bingung, Sasuke tidak juga berbicara.

Tok! Tok! Tok!

"SAKURA! KAMU BAIK-BAIK SAJA!" Ino kembali berteriak.

Sasuke dengan satu tangannya mulai melepaskan celananya, mulutnya yang memainkan kewanitaan Sakura tidak berhenti sampai merasakan kewanitaan Sakura mulai membanjiri mulutnya. Sementara Sakura menoleh ke arah pintu, ia harus berbicara sebelum Ino menyuruh seseorang mendobrak pintu atau membuka paksa.

"IN- Aa- mppttt!" Sakura segera menutup rapat bibirnya. Sasuke melakukan memasukkan kejantanannya ke dalam liang kewanitaan Sakura dengan tidak lama langsung melakukan gerakan menggenjot. Membuat tubuh Sakura terentak-entak kuat dan menggelinjang hebat.

Sasuke melepaskan tangan Sakura, beralih kedua tangannya memegang pinggang Sakura dengan cepat dan keras menggenjot liang Sakura, menyetubuhinya lebih brutal dibandingkan yang biasa mereka lakukan.

Sakura segera menarik bantal dan menutup wajahnya dengan bantal, memeluk bantal untuk meredam desahannya yang tak tertahankan. Entahlah, Sakura bingung, mengapa kali ini genjotan Sasuke berkali-kali lipat lebih enak, keras dan cepat, mengentak tanpa jeda, bergerak liar bergoyang dan berkali-kali menekan titik G-spot.

Married The Agency Owner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang