dialog 17

11 0 0
                                    

Tirta mengelap es cream yang berantakan di mulut AZ, kedua hanya bertatap mata.
Entah apa yang ada dipikiran mereka berdua saat bertatap mata yang begitu dekattt.

" Sorry... sorry tir" AZ

" Kenapa" Tirta berbicara pelan di depan wajah AZ

" Sorry tadi gua" AZ gugup

" Ngga pp kok I love you bub" tirta

" Gua...gua...ngga salah denger tir" AZ terlihat tak percaya

" I love you bub" Tirta

" I love you to " AZ membalas
Az -asmi terlihat salah tingkah sebab perempuan dingin seperti Tirta seperti itu, itu kali pertama nya AZ -asmi mendengar perkataan itu langsung dari bibir Tirta

" Udah malem pulang yuk" ajak AZ

" Ngalihin pembicaraan" Tirta

" Memang ngga mau pulang" AZ

" Ngga mau di sini aja berduaan sama kamu" Tirta

" Besok lagi" bujuk az

" Ndaa mau, mau di cini aja cama kamu" Tirta

" Kenapa ndaa mau pulang?" Az sambil membenarkan rambut Tirta

Tirta hanya menggeleng kan kepalanya ke kanan ke kiri, AZ dan Tirta menatap langit malam yang indah di hiasi dengan bintang-bintang dan rembulan malam.

Tirta hanya menggeleng kan kepalanya ke kanan ke kiri, AZ dan Tirta menatap langit malam yang indah di hiasi dengan bintang-bintang dan rembulan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan lihatlah ke arah langit yang di atas sana! Bukankah begitu indah tuan?" Tirta Anagata Aksara

"Tentu saja begitu indah nona, lihatlah bagaimana indahnya bulan dan ribuan bintang-bintang itu, melihatnya pada situasi  seperti ini membuat hati sangat menyenangkan bukan?" Az-Asmi

" Kau benar tuan. Apakah kau tahu tuan? Mengapa bulan  hanya ada satu Sedangkan bintang jumlahnya begitu beribu-ribu? Tirta Anagata Aksara

" Hmmm aku tidak tahu tentang itu nona, memang nya mengapa nona?" Az -Asmi

" Perlu, kau tahu tuan  dahulu kala sebenarnya bintang bentuknya sama seperti bulan, dia hanya satu dan mungkin ukurannya lebih besar daripada bulan, namun itu karena  aku yang menendang nya Hingga hancur Lalu menjadi berkeping-keping bintang-bintang di sana" Tirta Anagata Aksara

" Hmmm....kau begitu sanggattt hebattt nona" AZ -Asmi

" Woiii bangun udah siang" Biya'an membangun AZ yang terpulas tidur

" Apaansiii lu ganggu aja" AZ melanjutkan tidur

" Gimna gua kgk ganggu lu, orang lu tidur sambil senyum-senyum sendiri kaya orgil" Biya'an

" Reseh lu tadi gua Sampe mana kan mimpinya" AZ

" Mandi sana Luh abis mimpi basah kan loh" Biya'an

" Gila loooh, kgk kali ini gua mimpi indah banget" AZ

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang