dialog 26

10 0 0
                                    

"kok berhenti?" Az-Asmi terbangun dari pangkuan Tirta

" Kamu terlelap"

" Ayo lanjutkan, aku penasaran"

" Baiklah"

" Nona boleh kah aku mengenalmu lebih jauh?" Si tuan

" Untuk apa tuan ?" Si nona

" Aku ingin mengenal lebih jauh" si tuan

"kita hanya sebuah kisah yang dipaksa sudah"si nona

" Mengapa nona begitu sulit mendapatkan se utuhnya?"  Batin si tuan

" Tuan hendak kemna kau?" Si nona

" Aku pamit
Aku akan kembali nona tunggu aku sampai aku kembali datang" si tuan

" Baiklah tuan aku akan menunggumu di ujung
sini" si nona

"Nona ...
Terima kasih untuk kisahnya,
terima kasih untuk kehadirannya; saat itu,
terima kasih untuk rasa yang pernah sama.

Semua akan kusimpan dalam buku berwujud kenangan, sebagai tanda
tidak semua kisah mudah pudar.

Pergilah, Nona ...
Perlahan aku akan melupakan,
seperti katamu
"kita hanya sebuah kisah yang dipaksa sudah."si tuan

" Jadi si tuan tidak mendapatkan si nona?" Az-Asmi

" Tidak si tuan pamit untuk mencoba menerima"

" Kalau aku jadi si tuan itu adalah keputusan yang baik"

" Mengapa?" Tirta

" Iyaa pamit untuk kembali
Kembali membawa kejutan rindu"

" So tau ih"

" Iyaa"

" Kamu aja tidur"

" Aku tidur tapi telinga aku mendengarkan"

" Nyenyenye"


Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang