meet again

8 0 0
                                    

" kamu kenapa senyum -senyum sendiri?" Tiana

" Lagi dapet duit dari ayah" Tirta

" Dapet berapa memang?" Tiana

" Memang kalau lagi senyum lagi dapet duit aja iyaa mah" Tirta

" Tadi kata kamu" Tiana

" Lagi bahagia aja sekarang semua mulai membaik" Tirta

'' semua berkat doa dan usaha kamu selama ini"

" Dan orang yang membenci kita adalah orang yang belum mencintai dirinya sendiri" Tirta& Tiana
" Dan di dunia ngga orang yang jahat" Tirta sambil tersenyum

" Pinter anak mamah"

"mah...aku beruntung punya mamah sehebat mamah"
***

Sendiri tidak seburuk yang aku bayangkan lebih bebas ngga ribet harus ketemu balas chat belum lagi harus menghadapi Mood nya. Tapi semandiri apapun perempuan pasti bakalan butuh sosok pria begitu sebaliknya, punya rumah buat cerita hal-hal random seru.

" Mau keluar bentar, bosen di rumah" Tirta

" Mau kemana kamu?" Tiana

" Mau keluar mah bentar"

" Jangan lama-lama"

" Iya ke warung depan doang"

" Langsung pulang"

" Iya mah"

Lihat langit di atas sana ada awan-awan yang senantiasa selalu menemani langit dalam keadaan apapun tapi ini bukan tentang langit.

" Tirta" pangil AZ

" AZ, ngapain?"

" Abis ke rumah temen" bohong nya padahal setiap sore selalu lewat  berharap berjumpa dengan Tirta

" Sejak kapan kamu punya temen daerah sini"

" Temen kecil"

" Siapa namanya"

" Ngga tau aku lupa"

" Aneh"

" Eh namanya juga lupa, kan ngga da obatnya"

" Iya si paling bener"

" Mau kemna? Tumben sore-sore keluar" basa-basi Az-Asmi

" Hmmm...ke warung depan mau anterin" tawar Tirta

" Boleh ayo Monggo Ndu"

" Iyaa"

Langit indah seperti senyum manis yang kau miliki.

" Sekarang sibuk iya?"

" Ha?"

" Sekarang kayaknya sibuk banget"

" Engga kok"

" Oh ngga, mamah baik kan"

" Baik kok sehat"

" Kucing kamu sehat kan"

" Kamu kenapa si AZ, ngga kaya biasanya keringatan lagi orang cuaca lagi adem banget"

" Ngga kok" sambil mengelap keringat

" Dingin lagi tangannya, sakit iya kamu"

" Ngga sehat"

" Terus kenapa mukanya pucet gitu, duduk situ dulu" panik Tirta
" Beneran ngga sakit? Kurusan lagi ngga makan?ih jorok kukunya panjang banget rambutnya panjang mau jadi cewe" celoteh Tirta

" Ini yang aku kangenin dari kamu, kamu selalu merhatiin hal terkecil aku mau kaya dulu lagi kita ngga bisa balik lagi iyaa kasih aku kesempatan lagi tir. Aku kangen kamu Tirta bunda" batin az-asmi

" Sakit kan? Serius ngga sakit kerumah dulu yuk kamu itu sakit kan ngga usah bohong" Tirta

" Ngga aku ngga kenapa-napa sehat" Az-Asmi

" Bohong udah Ayuk kerumah, ayok Cepet" tarik Tirta

" Ngapain? Aku sehat nih buktinya aku bisa berdiri, lompat bisa ngomong"

" Duduk sini"

" Kenapa?"

" Kamu udah ketempat bunda?"

" Belum, terakhir sama kamu"

" Lama banget, kenapa ngga kesana?"

" Ngga ajak kamu nanti bunda nyariin"

" Bunda udah tau kalau kita udah ngga ada hubungan lagi"

" Semalem aku mimpi bunda, bunda marah gara-gara aku ninggalin kamu terus bunda nyuruh aku buat nemuin kamu terus pas aku nemuin kamu, kamu sama laki-laki aku ngga tau dia siapa"

" Itu kan cuma mimpi"

" Aku kangen kamu Tirta, bunda marah sama aku gara-gara aku ninggalin kamu aku takut "

" Ngga pp bunda tau kok"

" Tir, ayah"

" Ayah kenapa?"

" Ayah bahagia banget sama kelurga baru nya aku ngga di ajak"

" Ngga boleh Nangis, kamu masih ada ibu yang sayang sama kamu yang udah anggap kamu anak sendiri"

" Tapi beda tir, kangen bunda coba bunda ngga ninggalin aku"

" Besok kita ketempat bunda iyaa"

" Serius mau"

" Iya sekarang kamu pulang istirahat mandi"

" Tirta peluk"

" Kmu hebat, bunda sayang sama kamu"

"

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang