dialog 30

7 0 0
                                    


Kepala mau meledek rasanya. Berisik banget dari tadi. Debt sama diri sendiri. Sampai pusing.

Ternyata memaafkan diri sendiri itu tidak mudah.
Tapi ada hal yang berjalan tidak sesuai keinginan, ujung-ujungnya justru nyalahin diri sendiri. Merasa diri banyak kurang nya

Padahal tahu kalau diri sendiri sudah usahain ini itu dengan susah payah, tapi masih masih saja salah.
Ayolah Ku, maafin diri sendiri dulu! Biar tenang

_ aku banyak lukanya: Lulux Rofiatul Faidah_

"Badan kamu tambah abis dek" Tiana

" Masa si mah" Tirta

" Iyaa, makan mangkanya kamu itu klo udah belajar lupa segalanya" Tiana

" Kan adek belajar buat masa depan mah adek mau sukses" Tirta

" Keinginan kamu bagus tapi kamu jangan maksa diri buat nurutin kemauan kamu jangan egois sama diri kamu. Mamah ngga maksa kamu jadi orang mamah bisa liat kamu lahir di dunia ini mamah udah seneng" Tiana

" Tirta cuma bawa luka buat mamah" Tirta

" Kamu obat untuk diri mamah" Tiana

" Tirta banyak kurang nya mah, Tirta selalu bawa kesialan untuk semuanya. Kenapa mamah mau punya anak kaya Tirta mamah pasti capek kan seharusnya mamah ngga lahirin aku di dunia ini mah" Tirta

" Mamah yang minta kamu hadir, kamu bawa kebahagiaan buat mamah ngga harus sekarang besok juga bisa" Tiana

" Mah...Tirta capek kenapa harus Tirta mah Tirta mau ini semua berakhir" Tirta

" Denger mamah setiap anak selalu bawa rezeki yang berbeda, dan kamu kebahagiaan buat mamah kamu ngga tau kan betapa bahagianya mamah liat kamu waktu pertama kali kamu hadir di dunia ini. Kamu anak mamah yang hebat" Tiana

" Segalanya hancur mah" Tirta

" Ngga ini belum berakhir dunia akan berputar semesta akan berpihak sama kamu" Tiana

" Capek mah, adek mau kaya mereka" Tirta

" Az-Asmi kemna? Udah lama ngga kesini" Tiana

" Dia juga capek mah cuma mamah yang ngga pernah capek sama Tirta" Tirta

" Iyaa sudah kalau ini semua udah keputusan kalian, kalau memang itu semua milik kamu semua akan kembali lagi nak " Tiana

" Makasih mah, udah mau nemenin Tirta dalam keadaan apapun" Tirta

" Selalu nak" Tiana memeluk erat tubuh Tirta
***

"Tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi aku bersyukur lahir di keluarga ini dari rahim seorang perempuan yang mengagumkan
Ternyata benar iyaa dukungan terbaik itu dari mamah. Aku memang kurang beruntung dengan ayah namun aku punya mamah yang bisa berbagi peran. Aku tak pernah tau jika duniaku tidak memiliki mamah" Tirta Anagata Aksara

" Bangun tidur pas putus cinta ngga enak banget.
Jatuh cinta tidak mengenal tipe kau takkan perduli fisik dan isi kepalanya. Yang kau tahu hanyalah jantungmu berdebar kencang bila berada di dekat ya.

Menyayangimu sangatlah mudah bahkan aku bisa menunjukkan nya berulang kali namun yang amat sulit cara menunjukkannya.

Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan kita hanyalah berkorban kecewa adalah konsekuensi bahagia adalah bonus.

Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena  perasaannya berhenti, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.

Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi begitu amat cepat. Namun, kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang