dialog 13

15 0 0
                                    

" Lu kemaren kemna seharian ngga ada di kelas?" Az

" Cabut" singkat Tirta

" Sama siapa lu cabut" AZ

" Sendiri" Tirta

" Kenapa ngga bilang gua" AZ

" Ngapain?" Tirta

" Nanya lagi, kan gua temen sebangku lu" AZ

" Peduli?" Tirta

" Terserah lu, klo ada apa-apa bilang gua" AZ

" Gk" Tirta

" Ngga ada penolakan" AZ

" Punya hak apa lu" Tirta

" Denger kan kalimat gua tadi" AZ menatap wajah Tirta

" Ya" singkat Tirta

Lucunya ketika anak broken home bikin sesuatu orang yang tidak mengerti  akan selalu bilang
" Apaan si Alay, he'leh so paling menderita  drama banget"

Ketika ada anak broken home  suka keluar rumah dan main hanya sekedar untuk menghilangkan beban di kepala
"  anak nakal tu, ngga tau aturan Anak urakan ..."

Ketika  anak broken home memilih untuk mengakhiri hidupnya  orang bilang
" Dasar Gila, jalan masih panjang  gak mikirin perasaan orang tuanya, bodoh banget si..."

Kalau kamu ngga tau seberapa sakit nya anak broken home jangan malah menyudutkan dia
Lebih baik kamu rangkul dia tanya gimna harinya bukan malah selalu berpikir buruk kepadanya.
Dan kalau kamu memang kelurga Cemara ajak dia anggap dia saudara mu juga karena dia juga sangat menginginkan itu semua.

***
" Mau izin lagi?" Az

" Iya" Tirta

" Gua temenin" AZ

" Gak" Tirta

" Denger ngga si lu, udah ayok" AZ

" Iyaa" Tirta dan AZ pergi ke ruang guru

" Lu tunggu sini aja biar gua yang masuk" AZ

" Gua aja lu ngga tau urusan gua" Tirta

" Gua tau urusan lu" AZ

" Iyaa udah sana" tirta

" Tunggu sini " AZ masuk ke ruang guru

" Tumben nak ada apa?" Pak Mamat

" Ini pak nunggu temen" Tirta

" Udah yuk, eh pak duluan pak" AZ

Az dan Tirta langsung ke arah parkiran

" Mau kemna tuh anak bawa tas lagi" Biya'an

" Klo ada apa-apa itu kasih tau lu tuh perempuan ngga baik kemana-mana sendiri" AZ

" Udah biasa" Tirta

" Di biasaiin " AZ

***
" Ngapain ke rumah sakit?" Az

" Yasinan" jawab tirta

" Serius" AZ

" Jangan serius-serius hidup itu harus dibawa bercanda" Tirta sambil tertawa

" Liat kondisi" AZ

" Memang kenapa si" Tirta

" Terserah" AZ

" Lah ngga jelas, udah yuk masuk" Tirta keruangan

" Yah" Tirta mencium tangan ayah dan di sambung AZ menyusul

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang