" Tuhan aku ingin pulang ini terlalu dalam lukanya aku tau aku sanggup namun aku tak bisa terus-terusan seperti ini aku nyerah tuhan izinin aku untuk pulang ke rumah mu" Tirta Anagata Aksara
" Gimna dok?" Aron
" Maaf pak masih belum ada perubahan" dokter
" Cari cara dok supaya teman saya bangun lagi" sahut Silla dengan nada khawatir
" Iyaa dok lakukan apapun buat adek saya" Aron
" Maaf pak kami sudah melakukan berbagai cara jalan satu-satunya banyak-banyak berdoa agar Tuhan memberi keajaiban, kalau gitu saya permisi" jelas dokter
" Tirta gimna, ini semua gara-gara aku coba aku ngga ngajak Tirta ke pantai mungkin ini semua ngga akan terjadi" Silla
" Sttt ini bukan waktunya buat kita saling nyalahin oke, tenang dlu yang harus kita lakukan sekarang harus banyak-banyak berdoa supaya Tirta bisa bangun dari koma nya" AZ
" Tapi..." Silla
" Udah ngga ada tapi-tapian" AZ
Biya'an menenangkan Silla" Gua nitip Tirta bentar gua mau keluar" Aron langsung pergi meninggalkan tempat itu
" Mau kemna?" Silla
" Keluar bentar klo ada apa-apa telpon" Aron
" Nitip yan" Aron
" Iyaa bang" Biya'an
Az langsung mengikuti Aron, entah hendak kemna aron dia membawa motor dengan kecepatan tinggi. Aron sadar sedaritadi ia di ikuti oleh AZ mereka berhenti di suatu tempat
" Ngapain lu ikutin gua?" Aron
" Memang kenapa, salah memang?" Az
" Balik" Aron
" Ngga akan gua pulang adek lu koma lu bukan temenin malah pergi Abang seperti apa loh" Aron
" Ngga usah ikut campur" Aron
" Dia adek Lo, temenin dia gila iyaa loh jahat banget sama adek sendiri" AZ
" Kenapa klo gua adek yang jahat bukan urusan lu" Aron
" Dia butuh lu bang, memang lu ngga kasian sama dia Tirta butuh figur Lo sebagai Abang sebagai ayah" AZ
" Buat apa gua perduli, keluarga gua aja hancur" Aron
" Semua bisa di perbaiki, semua bakalan ada jalannya ngga gini caranya" AZ
" Semuanya udah terjadi" Aron
" Maksud lu?" Az
" Keluarga gua hancur semenjak Tirta lahir dunia gua hancur sejak itu apalagi Tirta sedari kecil cuma Deket sama mamah gua"
" Kamu yang egois, bertahun-tahun kamu sembunyi'in semua ini" Tiana
" Kamu yang selama ini ngga pernah ngertiin aku, kamu sibuk dengan urusan kamu sendiri" arrendi
" Aku lakuin semua ini demi anak-anak ada kamu perduli sama mereka ngga semenjak kejadian itu kamu ngga pernah perduli sama mereka kamu terlalu sibuk dengan selingkuhan kamu, tanpa mikirin perasaan mereka anak-anak kamu dari darah daging kamu sendiri. Bertahun-tahun kamu sembunyi'in dari aku sama anak-anak alesannya lembur selalu lembur ada kerjaan apa sibuk ngurusin selingkuhan kamu sama anak selingkuhan itu" Tiana
" Jadi selama ini papah selingkuh perempuan yang waktu itu bersama papah selingkuh nya" Aron di balik pintu
Plak...plak... plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Tirta Mata
RomanceDi Follow terus dibaca!!! Baca nya jangan Nangis Penuh dengan angan-angan berharap akan ada kebahagiaan yang menjemput. "Tuhan akan kah ada kebahagiaan yang menjemput aku, aku sudah lelah, lelah dengan segalanya kehidupanku seperti di ambang-ambang...