dialog 2

13 1 0
                                    

" Di sini aku merasakan kebahagiaan seperti air yang terus mengalir tiada hentinya, di sini aku menjadi anak  yang periang selalu tertawa dan menangis
Sekarang air mata ini terus mengalir sampai detik ini" Titra Anagata Aksara
                                            ***

" Ayok banguuun kamu mau sekolah engak Tirta sudah siang" mamah Tiana

" Iya" Tirta

" Iyaa...iyaa...iyaa tapi engak bangun-bangun sudah siang ini" mamah Tiana

" Mah... Ayok udah siang nanti terlambat" Tirta

TK Aisyiyah Bustanul Athfal

" Kan apa kata mamah sudah pada masuk kan" mamah Anti

" Engak kok itu belum ada gurunya" Tirta

" Ngejawab aja kmu ini, sudah masuk sana" mamah Tiana

" Oke adek masuk dulu, dadah..." Tirta mencium tangan mamah

" Selamat pagi anak-anak ibuuu " sapa ibu guru

" Pagiiiii ibuuuuukkkk" serempak anak murid

" Sudah sarapan semuanya?" Tanya ibu guru

" Sudaah....beluuummmmm" anak murid

" Kenapa yang belum sarapan?" Guru

" Kesiangaaaaan buuu" anak murid

"Iyaaa sudah kalau gitu kita perkenalan terlebih dahulu iyaa, nama ibu ibu intan Nuraini pangil ibu...ibu nur" guru

" Ibu nur " salah satu anak murid

" Sekarang waktunya kalian perkenalan terlebih dahulu, kamu cantik majuuu" guru

" Iyaa Bu" Tirta

" Hayooo kenalkan namanya siapa" guru

" Halllo semuaaanyaa nama aku Tirta Anagata Aksara" Tirta

" Wah bagus sekali namanya, ayokk beri tepuk tangan untuk Tirta " guru

Prok...prok....prokk...prok

"Selanjutnya maju" guru

" Di usia ini aku masih belum mengerti tentang semua nya yang aku mengerti adalah ingin cepat-cepat menjadi dewasa karena kataa mamah dewasa bisa menjadi orang sukses" Tirta Anagata Aksara

" Mamah...tadi kata ibuuu guruuu nama adek indahhh aku dikasih tepuk tangan" Tirta

" Wow  kereeen anak mamah" mamah Tiana

" Iyaa adek seneng bangettttt mah" Tirta

" Pinter anak mamah harus bahagia oke" mamah Tiana

" Iyaa adek selalu bahagia mah, adek mau Cepet besarrrr" Tirta

" Aku masih belum paham mengapa aku ingin sekali cepat-cepat ingin menjadi dewasa, setelah aku pahami ternyata menjadi dewasa harus kuaatt" Tirta Anagata Aksara

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang