dialog 33

9 0 0
                                    


" Az-Asmi, kamu pernah Mendengar kisah tentang matahari dan bulan?" Tirta

" Belum, bukankah mereka satu alam Dan satu tata Surya" Az-Asmi

" Semua memang satu alam AZ.
Namun ini tentang matahari dan bulan Yang ingin bersama-sama, namun Tuhan tidak mentakdirkan bersama."

"Lalu, mereka hanya saling melihat dari kejauhan?"

" Iyaa AZ
Mereka tetap saling menjaga Ditempat sama tapi tidak Untuk saling memiliki. Dan langit adalah saksi mereka. Ingat AZ cinta tidak harus memiliki."

" Tirta, Kenapa langit senja memerah?" Az-Asmi

" Kamu pernah terluka tidak?" Tirta

" Iyaahh"

" Lalu apa warna darahnya?"

"Merah Tirta"

" Dahulu fajar itu kekasih malam"

" Lalu"

"Malam berkhianat AZ. Malam jatuh cinta kepada
Eleanor bintang, lalu fajar balas dendam bercinta dan menaruh perasaan kepada senja"

"Lalu apa hubungannya langit memerah Tirta?"

" Fajar tidak benar-benar mencintai senja. Malam tak pernah meninggalkan Sang bintang. Siapa menurut mu Yaang paling terluka?"

" Senja. Sebab menjadi Alat balas dendam yang percuma."

Fajar, senja, malam dan bintang.

" Tirta bolehkah aku bertanya?"

"Tentu AZ"

"Apa alasan kamu menyukai Fiksi? Sedangkan fiksi sangat amat sulit di miliki dan tidak akan pernah menjadi nyata"

" Akan ku beri alasan"

" Iyaa"

"Mereka adalah penyebab dari segala lukaku. Ketika aku sedih atau marah  mereka menjadi  penenang Bahkan ketika aku lelah Mereka Selalu membuat ku tertawa. Dan dari fiksilah aku banyak mengambil Cara menghargai Orang-orang sekitar."

" Kamu selalu punya alasan mencintai sesuatu.
Aku selalu melihatmu  menulis karya dan isinya selalu saja pria itu, apakah kau tidak bosan?"

" Hmmm mana mungkin aku bisa bosan"

"Mengapa begitu?"

" Aku akan selalu menulis  tentang nya Agar kelak  dia benar-benar pergi dari ku. Aku bisa Mengenang  pria itu Seseorang yang kucintai sedalam ini dan sewaktu-waktu  aku bisa  membaca  tulisanku  lalu sadar  Bahwa aku pernah mencintai pria itu setulus ini"

"apakah alasanmu menulis itu juga alasannya? "

" Berbeda"

" Lalu apa alasanmu menulis?"

" Untuk mengabadikan seseorang yang diberi tuhan untuk ku dan sampai sekarang pun aku masih merahasiakan laki-laki itu "

" Apakah benar begitu?"

" Seseorang itu Adalah cerita terindah yang tidak pernah terlupakan bahwa Sampai detik ini. Aku menulis Supaya riwayat Nya tidak akan pernah hilang"

" Siapakah pria itu?"

" Masih ku rahasiakan
Aku pergi AZ"

" Hendak kemana?"

"Sebentar saja"

" Iya. Hendak kemana?"

" Ingin rehat. Aku Lelah dengan Lika liku dunia terlalu bising, sehingga baterai sosial mediaku menurun Drastis.
Ingin rasanya menghilangkan sejenak untuk tenang"

"Jangan lama-lama iya"

" Memang kenapa?"

"Diantara bisingnya manusia di dunia. Setidaknya ada Satu orang yang akan merindukan dirimu.
Contohnya aku."

" Terimakasih iyaa. Aku senang kamu ada
Aku akan berusaha."

Tirta Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang