Qian Kun hanya ingin seorang anak. Bagaimanapun caranya akan dia lakukan.
Termasuk berselingkuh dengan sektretasinya sendiri yang merupakan seorang pria sama seperti dirinya.
Warning ⚠️
Gaylove
Homo
HyuckKun.
Donghyuck NCT dom
Kun NCT sub
Happy Rea...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Donghyuck berjalan di kolidor kantor seraya bersiul-siul. Di tangan pemuda itu ada sebuah map berisi berkas kerjaan.
Sepenjang pemuda itu berjalan, banyak pasang mata karyawan yang memperhatikan dengan mulut sedikit menganga karena terpesona. Mungkin tak menyangka jika memakai setelan rapi, sekretaris sang Direktur utama bisa setampan itu.
"Hei, Ryu," ucap Donghyuck yang menghentikan langkah di tempat kerja Ryujin.
Gadis itu yang juga tengah terpesona, lantas segera tersadar. Wajahnya tampak gelagapan.
"E-eh, iya. Kenapa?"
"Tolong print berkas di map ini," kata Donghyuck seraya meletakkan map yang dia bawa di atas meja kerja Ryujin.
"Oh, oke. Tunggu sebentar," ucap Ryujin.
Donghyuck hanya mengangguk, kemudian menoleh. Alisnya bertaut kala mendapati banyak karyawan tengah memperhatikannya. Namun, mereka segera mengalihkan pandangan begitu ia menoleh.
Aneh.
"Eh, gue keluar dulu mau beli minuman. Pas gue balik, gue harap udah selesai," kata Donghyuck.
Ryujin mengangguk. "Baik."
Donghyuck segera beranjak keluar kantor untuk membeli beberapa minuman serta makanan.
. . .
"Adik lo emang agak kurang ajar, tapi kerja dia bagus," ucap Kun yang tengah menghubungi Doyoung.
"Hahaha. Dia emang kaya gitu. Lo sabarin aja. Ntar kalau udah terbiasa juga, gak bakalan ngaruh," kata Doyoung. "Lo harus pertahanin dia, Kun. Anaknya beneran jenius. Dia bisa bikin perusahaan Bokap gue yang hampir bangkrut kembali normal lagi, bahkan lebih bagus dari sebelumnya."
"Agak aneh, sih. Dia anak orang kaya, tapi kerja di kantor orang lain. Apa dia gak mau bantuin usaha Bokap kalian?" tanya Kun. "Awalnya gue mikir dia orang biasa aja gitu."
"Udah ditawarin Bokap, tapi dia selalu nolak. Bilangnya pengen sukses secara mandiri, bukan atas bantuan orang tua," balas Doyoung. "But, sejauh ini, anak itu selalu gak bertahan lama kerja di kantor. Paling lama seminggu."
"Emangnya kenapa? Dia, kan, jenius. Kinerja kerjanya juga bagus. Masa gak ada perusahaan yang mertahanin karyawan kaya dia?" ujar Kun heran.
"Bukan perusahaan gak mau mertahanin, tapi anaknya aja yang mudah bosen. Dia malah sengaja bikin ulah di kantor, sampe kemudian dia keluar. Udah sering kaya gitu," sahut Doyoung. "Makanya gue harap lo beneran bisa bikin dia betah kerja di tempat lo. Biarin aja soal masalah cara dia ngomong, lo tahanin, dibiasain. Soalnya sayang kalau lo ngelepas dia."