S.O.L(21)

1.3K 155 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Kun meraih ponselnya yang bergetar. Pria itu mengerutkan kening kala melihat ada dua pesan dari nomor yang tak ia kenali.

Unknown: Kak....
Unknown: Apa masih ingat sama aku?

"Siapa, sih?"

Kun sudah berniat ingin membalas pesan tersebut. Namun, nomor Giselle terlihat menghubunginya. Selama ini ia selalu mengabaikan segala panggilan atau pesan dari sang istri.

"Apa aku angkat aja?" gumam Kun menimang. Walau ia bisa menebak kemungkinan Giselle menghubunginya hanya ingin meminta uang.

Karena terlalu lama berpikir, panggilan berhenti tanpa sempat terangkat.

"Gak perlu diangkat. Biarin ajalah," ujar Kun. "Lebih baik aku ngebalas pesan dari nomor asing ini. Aku penasaran."

Saat ingin mengetik balasan, Kun menerima satu pesan dari Giselle yang cukup panjang.

Giselle: Aku gak mau ngebahas kenapa kamu terus menghindar dari aku dalam beberapa hari ini. Tapi, tolong pulang sekarang. Aku ingin berbicara soal hubunganmu dengan Adik tirimu sendiri. Liu Yangyang.

Pesan tersebut disertai dengan sebuah photo yang benar-benar membuat Kun tertegun. Pegangannya pada ponsel mengerat.

"Kenapa Giselle bisa menemukan photo itu?"

.
.
.

Donghyuck mengerutkan kening kala mendapat pesan dari Kun yang mengatakan jika sang kekasih meminta izin untuk pulang. Bahkan sekarang sudah berada di perjalanan.

"Kenapa Kun pulang sendiri tanpa nungguin gue dulu?" gumam Donghyuck.

Pemuda itu baru keluar dari ruang rapat. Ia langsung menghubungi Kun untuk meminta alasan yang lebih jelas kenapa mendadak pulang ke rumahnya sendiri bersama Giselle.

"Kenapa nomornya gak bisa dihubungi, sih?" ujar Donghyuck dengan decakan pelan. Ia mencoba menghubungi Kun lagi, namun nomornya tetap tidak bisa dihubungi.

"Ada apa sama dia?" gumam Donghyuck. "Tiba-tiba aneh gini." Ia kembali bergumam. "Apa gue samperin ke rumahnya aja?"

Donghyuck mengangguk setuju dengan perkataannya sendiri. Pemuda itu segera beranjak keluar dari kantor.

.
.
.

"Makan dulu, Ren. Dari pagi lo belum makan apapun," ucap Shotaro seraya meletakkan sepiring makanan di atas meja.

Renjun menatap Shotaro dengan senyum simpul. "Nanti aja, Sho. Gue nunggu Jeno datang."

Shotaro melirik pemuda itu sekilas, lalu ia fokus meracik minuman. "Jeno kalau pulang kerja malam, Ren," sahutnya. "Tapi gue gak tau apa hari ini anak itu bakal pulang atau enggak." Ia berucap sangat pelan hingga hanya dirinya yang mendengar.

Secret Of Love(Hyuckkun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang