S.O.L(13)

2.7K 265 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Kun sangat senang ketika Donghyuck benar-benar menuruti keinginannya untuk membeli book bayi. Dia menyimpan book bayi tersebut pada ruangan di sebelah kamar mereka berdua.

Kun sangat berharap, suatu saat nanti, book bayi tersebut bisa ditempati oleh anaknya yang lucu.

Donghyuck sih, iya-iya saja. Selagi sang kekasih senang, dia juga ikut senang. Meskipun dia tak tahu apakah ranjang bayi itu akan ditempati seorang bayi kecil atau tidak.

Hari sudah pagi, Kun harus pulang terlebih dahulu untuk setor wajah pada Giselle. Meskipun sebenarnya pria itu sangat malas jika harus pulang ke rumah dan bertemu dengan sang istri. Dia lebih nyaman tinggal bersama Donghyuck.

"Aku masuk dulu," kata Kun seraya melepaskan sabuk pengaman di tubuhnya.

Pria itu sudah berada di depan gerbang rumah bersama Donghyuck yang mengantarnya. Sekalian pergi ke kantor. Hari ini ada rapat penting.

"Jangan lama-lama," balas Donghyuck.

Kun mengangguk. "Aku juga gak mau terlalu lama di sini," kata pria itu sembari mencium pipi kiri sang dominan. "Bentar, ya."

"Hm...."

Kun segera turun dari mobil, dan berjalan memasuki rumahnya. Sementara Donghyuck menunggu di dalam mobil.

Pemuda itu tersenyum kecil. Donghyuck benar-benar senang karena dia bisa mendapatkan hati seseorang yang ia cintai. Meskipun ia hanya menjadi selingkuhan saja.

"Yeah, gak lama lagi, Kun cuma jadi milik gue seorang. Bukan berbagi dengan wanita itu," gumam Donghyuck.

.
.
.

"Ternyata kamu masih ingat pulang juga, ya," sindir Giselle begitu Kun tiba di dalam rumah.

Pria itu hanya melirik Giselle sekilas, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai atas.

"Sebenernya apa yang kamu lakuin di kantor, sih? Kenapa selalu jarang pulang ke rumah, dan lebih milih buat tidur di kantor?" kata Giselle, membuat langkah Kun terhenti di tangga. "Atau jangan-jangan kamu punya selingkuhan di luar sana, huh?"

Kun melirik dingin. "Buat apa saya ada di rumah kalau kamu sendiri udah gak peduli sama saya dan mengabaikan tugasmu sebagai seorang istri," balas pria itu.

"Apa?" Giselle terlihat tidak terima. "Siapa yang ngabaiin kamu? Justru kamu yang tiba-tiba menjauh, jarang pulang ke rumah dan sekarang malah nyalahin aku? Gak waras."

"Kamu yang gak waras," kata Kun datar. "Tolong berkaca gimana sikap kamu setelah tau kita gak akan pernah punya anak. Jangan playing victim dan nyalahin orang lain," lanjut pria itu. "Saya begini juga karena kamu yang mulai duluan."

Kun kembali melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Giselle yang berteriak kesal memanggil namanya.

.
.
.

Secret Of Love(Hyuckkun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang