S.O.L(11)

2.8K 287 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Terima kasih karena Anda sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami," ucap Donghyuck saat rapat dengan salah satu Direktur perusahaan cukup besar di Seoul telah berakhir. "Semoga ke depannya kita bisa menjadi rekan bisnis yang baik."

"Terima kasih kembali. Perusahaan kami juga senang karena bisa bekerja sama dengan perusahaan Pak Qian Kun,' sahut Direktur dari perusahaan S.T Corp.

Donghyuck mengangguk, tak lupa senyum formal di waiahnya. "Maaf, karena atasan saya tidak bisa hadir di sini."

"Tidak masalah. Anda saja sudah cukup. Saya benar-benar kagum dengan Anda. Pak Kun sangat beruntung karena memiliki sekretaris berbakat seperti Anda."

Donghyuck hanya tersenyum menanggapi pujian tersebut. "Kalau begitu, saya permisi dulu. Sampai bertemu lain waktu."

"Silahkan. Berhati-hatilah di jalan."

Donghyuck memberi salam dengan formal, lalu berjalan keluar dari ruang rapat. Kali ini rapat diadakan di perusahaan S.T Corp.

Drrrt.

Pemuda itu mengambil ponselnya yang bergetar tanda ada panggilan masuk. Ternyata sang atasan yang menghubungi. Dia langsung mengangkatnya.

"Hallo."

"Kamu di mana?"

"Aku baru selesai rapat yang kedua. Ada apa? Kamu butuh sesuatu?" tanya Donghyuck.

"Aku laper. Bisa beliin makanan dulu? Soalnya aku mau beli online, tapi baru ingat kalau rekeningku belum tersambung dengan aplikasi belanja online manapun," kata Kun. "Kalau delivery, aku juga gak tau alamat rumah ini."

"Oke. Bentar lagi aku pesenin. Mau makan apa?" tanya Donghyuck lagi sembari tersenyum kecil. Dia senang mendengar perkataan Kun.

Pemuda itu membuka pintu keluar kantor. Sepanjang perjalanan, banyak karyawan yang memperhatikannya.

"Apa aja, terserah kamu. Asal jangan makanan laut dan kentang atau brokoli. Aku alergi," sahut Kun.

"Oke. Aku pesenin sekarang, ya," ucap Donghyuck.

"He'em."

Panggilan langsung terputus. Donghyuck terkekeh pelan.

"Seengaknya dia gak benci sama gue," gumam pemuda itu seraya berjalan menuju parkiran. Tempatnya memarkir mobil.

.
.
.

Sementara itu, Kun tengah bingung sendiri kenapa dia bisa tiba-tiba menghubungi Donghyuck untuk meminta dibelikan makanan.

"Gue lagi laper dan emang gak bisa pesen makanan sendiri," gumam Kun menjawah pertanyaannya sendiri. Dia langsung menggetok kepalanya. "Kenapa, sih? Ck."

Secret Of Love(Hyuckkun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang