"B-bagaimana bisa kau memasukkan buku itu ke dalam sel mu?!" tanya Kenma yang tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Kuroo terkekeh mendengar itu. "Sebelum aku menjawabnya, bisakah kau memberitahuku skill teleport mu berada di tingkat apa?"
Kenma menyerngit heran mendengar itu. Meskipun begitu dia tetap menjawabnya.
"S, kurasa?"
Kuroo tersenyum mendengarnya. "Satu tingkat lagi kau akan bisa melakukan hal yang baru saja ku lakukan."
Kenma sudah cukup lelah terkejut, dia hanya bisa menatap Kuroo dengan tatapan lelahnya dan berfikir keras.
Memangnya ada, di dunia ini yang sihir teleport-nya mencapai tingkat SS? S saja Kenma sudah sangat jarang melihatnya. Apalagi SS, itu sangat tidak memungkinkan ada seseorang dengan sihir teleport tingkat itu.
A—tidak.
Ada orang yang kemungkinan besar berada di tingkat itu.
Kenma menajamkan tatapannya kepada Kuroo. Berusaha untuk mengintimidasinya meskipun itu tidak berhasil dan hanya membuat Kuroo gemas padanya.
Kuroo terkekeh menyaksikan itu. "Hentikan tatapanmu itu Kenma."
Kenma menghela nafasnya kemudian mengikuti perkataan Kuroo.
"Teleport mu tingkat SS?"
Kuroo menggeleng. "SS+."
SS+
SS+, ya?
Ya itu wajar karena Kuroo adalah penyihir kegelapan.
"Hah..... Kau sangat curang, bagaimana bisa teleport mu ada di yang paling atas."
Kuroo terkekeh pelan. "Belum selesai Kenma. Tingkat SS+ juga di pecah lagi menjadi 3 dan yang ke tiga ada lah yang paling tinggi."
"Dan milikmu di tingkat yang paling tinggi itu, kan?"
Kuroo mengangguk mendengarnya. "Benar!!"
"Hebat, kau sangat hebat Kenma. Hahahaha." Kuroo berkata sambil membalikkan lembaran-lembaran buku itu.
"Tunggu dulu, Kuroo. Jika teleport mu berada di yang paling atas. Mengapa tiga hari lalu kau tidak mengambil ikan yang aku bawa untukmu?!"
Kuroo mengedikan bahunya. "Entahlah, aku ingin kau memberikannya. Bukan aku yang mengambilnya."
Kenma terdiam mendengar penuturan itu.
Oh....
Jadi Kuroo ingin pemberian dari Kenma, ya.
Baiklah, kalau begitu Kenma akan berusaha untuk menaikkan sihir teleport-nya.
Ctakk
Kuroo menjentikkan kedua jarinya sehingga menimbulkan suara yang cukup keras dan memunculkan sebuah bunga baby's breath bewarna putih bersih.
Setelah itu Kuroo menempelkan bunga itu pada buku milik Kenma dan sesaat setelahnya bunga itu masuk ke dalam buku dan menjadi sebuah gambaran yang indah.
Kuroo tersenyum menyaksikan itu, tangannya bergerak dengan lihai menulis di atas kertas itu dan setelah selesai menulis, dia mendekatkan buku itu pada bibirnya.
Cup~
Dia mencium buku itu.
Kenma yang menyaksikan itu tentu saja terkejut.
Apa yang dilakukan penyihir itu pada bukunya?
"Kuroo!! Kau apakan bukuku!!" pekik Kenma ketika melihat Kuroo mencium bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ouji To Majo • Kuroken[✔]
RandomPangeran dan Penyihir tidak bisa bersatu, dan semua orang tahu itu.