20. Segel

221 36 2
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini, penyihir dunia bawah?" orang berpakaian dengan warna kuning terang itu bertanya dengan nada dinginnya sambil menatap penyihir dunia bawah itu dengan tatapan yang tak kalah dingin.

Penyihir itu membalas tatapan dingin orang itu tak kalah dinginnya. "Beri tahu aku, bagaimana cara mengaktifkan sihir terlarang untuk membangkitkan roh yang sudah mati."

Penyihir itu berkata sambil mengepalkan tangannya, mencoba untuk menahan emosinya yang sudah tercampur aduk.

Orang itu tidak langsung membalasnya, dia malah menatap datar penyihir itu.

Penyihir itu menatap penuh harap sosok di hadapannya. Berharap bahwa sosok itu akan memberitahunya bagaimana cara melakukan sihir terlarang itu.

Orang-orang memanggil sosok yang ada di hadapan penyihir itu dengan sebutan 'Roh matahari' mereka mengagumi, bahkan memuja sosok itu.

Dia adalah sosok yang menjaga keseimbangan dunia. Di katakan dia adalah Ibu dari pada roh lain yang ada di bumi ini. Dan tentu saja dia bisa menggunakan segala macam sihir, segalanya. Benar-benar segala macam sihir.

Tatapan datar roh matahari tak kunjung hilang ketika menatap sang penyihir yang masih ada di hadapannya.

"Siapa yang ingin kau bangkitkan kembali? Roh ketenangan?" roh matahari bertanya masih dengan intonasi datarnya.

Penyihir itu diam sejenak, dia menundukkan kepalanya beberapa saat kemudian mengangkatnya kembali lalu mengangguk.

"Ya, aku ingin membangkitkannya."

"Untuk apa kau ingin membangkitkannya lagi? Kau ingin menjalin cinta terlarangmu dengannya lagi?"

Penyihir itu menatap roh matahari tanpa ragu kemudian mengangguk. "Ya, aku akan mencintainya lagi."

"Dan cinta kami bukanlah cinta terlarang." sangkal penyihir itu.

"Percintaan antara manusia dan roh adalah hal yang terlarang. Bahkan sangat tabu." roh matahari mulai berjalan mengitari penyihir itu, meneliti tiap sudut tubuh sang penyihir. "Terlebih, kau adalah penyihir dunia bawah kelas kegelapan."

"Sudah jelas itu hal yang sangat terlarang, idiot." roh matahari menghentikan langkahnya kemudian menjauh dari penyihir dunia bawah kelas kegelapan alias Kuroo.

Dia menatap Kuroo dengan tatapan dinginnya karena telah mencintai salah satu anaknya yaitu roh ketenangan yang memiliki nama Kenma.

"Aku tidak peduli akan hal itu, yang jelas kau harus memberitahukanku cara membangkitkan Kenma, lagi!" ujar Kuroo dengan sedikit menaikkan intonasinya.

Roh matahari menatapnya datar, perilakunya sangat tidak sopan bahkan terkesan memaksa. Bisa-bisanya dia mengatakan hal itu tepat di hadapannya.

"Tidak, aku tidak akan memberitahumu." tolak roh matahari.

"Jika aku memberitahumu, kau akan membuat Kenma kembali menderita bahkan dia bisa saja di bunuh lagi oleh Typhon karena mengikuti petualangan bodohmu itu." tolak roh matahari dengan keras. Dia tidak mau jika anaknya kembali merasakan sakit, terlebih.... Percintaan antara roh dan manusia tentu saja tidak akan berhasil.

"Aku sudah membunuhnya." Kuroo berkata sambil menatap roh matahari dalam. "Aku sudah membunuh Typhon, dengan begini Kenma tidak akan mati lagi."

"Jadi... Kumohon... Beritahu aku bagaimana membangkitkannya. Aku akan melakukan apapun asal dia kembali hidup di dunia ini." Kuroo memohon dengan intonasi yang lemah, bahkan suaranya sedikit bergetar akibat ingin menangis.

"Tidak, aku tidak akan memberitahumu." tolak roh matahari itu sekali lagi.

Mendengar penolakan untuk kesekian kalinya tentu saja membuat Kuroo kesal bukan main. Tatapan memohonnya seketika terganti dengan tatapan dingin dan tajam. Dia mengeluarkan sebuah pedang yang di selimuti api hitam.

Ouji To Majo • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang