18. Bangkit

204 37 0
                                    

Sedari tadi Kuroo berlari mengelilingi kerajaan itu. Mencoba untuk mengecek sekali lagi keberadaan Pangeran kesayangannya itu.

Namun sayangnya, dia tidak menemukan Kenma di tiap sudut istana itu.

Kuroo menghentikan larinya. Dia menoleh menatap jendela besar yang menampilkan pemandangan kerajaan yang tenang dan tentram itu.

Namun ditengah-tengah kerajaan yang tenang dan tentram itu, Raja dan rakyatnya tidak menyadari.

Bahwa ada ribuan pasukan yang tengah datang dan menyerbu istananya. Bahkan pasukan itu telah mencapai perbatasan kerajaan mereka dan berusaha masuk paksa ke kota kerajaan itu.

"Huginn laporkan, berapa banyak jumlah pasukan itu?" Kuroo berkata lewat sihir telepatinya.

"3.000 ksatria tanpa kuda. 5.000 ksatria berkuda. Dan 8.000 Penyihir. Serta 2.000 pemanah."

Kuroo yang mendengar laporan dari burungnya mendesis pelan. Jumlah yang cukup banyak untuk mengalahkan kerajaan ini. Bahkan para prajurit kerajaan Dread saja kalah jumlah.

"Sudah dimana mere-"

BRAKKKK

Kuroo yang baru saja ingin membalas perkataan Huginn langsung mengurungkan niatnya dan melakukan teleportasi keluar istana karena sebuah batu besar yang tiba-tiba saja menghancurkan jendela di hadapannya.

Kuroo berdecak sebal kemudian menatap kearah bagian barat istana itu. Dia menyipitkan matanya untuk menajamkan penglihatannya dan dapat di lihatnya ada segerombolan pasukan yang telah masuk ke dalam kota dan menuju ke tempatnya.

"Ck, para pengganggu itu...." Kuroo menggeram kesal sambil memutuskan telepatinya dengan Huginn dan segera terbang menuju lokasi orang-orang itu.

Kuroo menatap datar segerombolan orang-orang yang sudah datang dan memporak porandakan kerajaan Dread.

Dia menghela nafas kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Sihir apa yang harus dia gunakan agar membuat semua orang ini hanya pingsan dan tidak mati?

Amaterasu? Tidak, itu akan memaksa mereka memotong bagian yang terkena sihir itu dan akan mati kehabisan darah.

Rubrum fulgur? Huh... Tentu saja tidak, mereka pasti akan langsung mati jika itu mengenai tubuh mereka.

Lalu, apa yang harus Kuroo lakukan?

"D-d-d-di langit!!"

Kuroo berhenti bersedekap dada ketika ada salah satu ksatria yang mengatakan itu. Dia menundukkan kepalanya dan melempar tatapan tanya.

"Hey, ada apa denganmu?" saut ksatria satunya.

"P-PENYIHIR DUNIA BAWAH!!"

Kuroo mendesis ketika mendengar orabg itu berteriak, bahkan hampir membuatnya terjatuh dari kuda saking terkejut dengan kemunculannya.

Semengejutkan itu kah?

Ayolah, Kuroo bahkan hanya diam dan berfikir dari tadi.

Mendengar teriakan sang ksatria membuat segerombolan orang itu mendongakkan kepalanya untuk memastikan.

Dan benar saja mereka mendapati Kuroo yang tengah melayang di atas mereka.

"TEMBAK DIA!!" tepat setelah mereka menatap Kuroo. Tiba-tiba saja turun sebuah komando yang menyuruh para penyihir dan pemanah untuk menembaknya.

Kuroo menghela nafas mendengar itu, dia menjentikkan kedua jarinya kemudian berkata. "Absolute shield, active."

Tepat setelah dia berkata seperti itu tiba-tiba saja ada semacam penghalang bewarna abu-abu yang mengitari dirinya dan menangkis anak panah serta sihir-sihir yang mengarah padanya.

Ouji To Majo • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang