"Aku dari dulu penasaran tentang hal ini, batu yang ada di kalungmu itu batu apa?" tanya Kenma sambil menunjuk pada kalung yang bertengger manis di leher Kuroo.
Kalung dengan tali bewarna hitam dan terdapat sebuah batu bewarna merah menyala, di mata Kenma batu itu mengeluarkan sedikit aura hitam yang ia yakin itu adalah milik Kuroo.
Tangan Kuroo sontak bergerak memegang kalungnya. Dia menatap kalung itu beberapa saat kemudian beralih menatap Kenma.
"Ini? Ini adalah hasil campuran dari batu garnet dan juga ruby." jawab Kuroo sambil mengelus batu itu lembut.
Kenma yang mendengar itu mengangguk-anggukan kepalanya. Sesaat setelahnya dia memiringkan kepalanya sedikit dan melemparkan tatapan penuh tanda tanya.
"Kenapa kau mencampur mereka?"
Kuroo terkekeh mendengar pertanyaan itu. Dia berhenti mengusap kalungnya. "Untung menciptakan sebuah batu yang bisa menahan kekuatanku."
"Sepertinya kekuatanmu sangat besar sehingga kau harus menahannya, ya?" tanya Kenma sambil menatap lurus Kuroo.
"Tentu, bahkan tiap kali aku bereinkarnasi kekuatanku terus meningkat lebih banyak dari kehidupan sebelumnya."
Kenma yang mendengar itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan membentuk mulutnya bulat seolah mengatakan Oh tanpa suara.
"Berati saat ini kau masih menahan kekuatanmu?"
Kuroo mengangguk. "Iya."
Kenma memajukan badannya agar makin mendekat pada sel itu dan menatap Kuroo dengan serius.
"Aku juga menginginkan batu itu!!"
"Buatkan aku juga!!"
Kuroo tertawa ketika mendengar perkataan Kenma. "Untuk apa kau menginginkan batu ini?"
"Untuk menahan energi sihirku. Suga mengatakan bahwa energi sihirku kuat. Dan karena itu lah Kak Yaku selalu menindas-ku." jawab Kenma enteng.
Kuroo menggelengkan kepalanya dan menatap Kenma lembut. "Aku tidak bisa membuatkannya untukmu."
"Eh? Kenapa?"
"Ya kau tahu? Aku di bantu oleh para roh alam ketika membuat batu ini. Batu ini juga di sertai sihir roh bulan."
Bukannya mengangguk paham dan menyerah, Kenma malah menatapnya kesal dan menggembungkan pipinya seolah tidak peduli akan apapun itu. Kenma ingin batu seperti itu.
"Tapi aku tetap menginginkannya."
Kuroo terkikik geli mendengar itu. Dia menggerakkan tangannya dan tak lama muncul sebuah batu berukuran sedang dengan warna ungu menyala.
Tatapan kesal Kenma kini berubah menjadi tatapan kagum ketika batu itu muncul di tangan Kuroo.
Kuroo menutup telapak tangannya beberapa detik kemudian membukanya kembali. Dan tepat setelah itu, batu ungu itu berubah menjadi sebuah liontin pada kalung silver yang indah.
Kuroo tersenyum menyaksikan itu, dan segera menunjukkannya pada Kenma.
"Bagaimana?"
"Indah."
"Batu yang indah dan cantik!! Di mana kau mendapatkannya?" tanya Kenma dengan penuh rasa penasaran.
"Di suatu tempat yang jauh ketika aku berkelana dulu." ucap Kuroo.
"Teleport." Kuroo berkata dan sesaat setelahnya dia sudah ada di belakang Kenma.
Kenma mengerjapkan matanya beberapa saat ketika Kuroo tiba-tiba menghilang dari hadapannya. Dia menoleh kebelakang dan di dapatinya Kuroo yang sudah ada di sana sambil terkekeh karena menyaksikan dirinya yang terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ouji To Majo • Kuroken[✔]
RandomPangeran dan Penyihir tidak bisa bersatu, dan semua orang tahu itu.