12. Raja

224 38 1
                                    

Kuroo yang tengah terpejam sontak membuka matanya ketika merasakan energi sihir Kenma yang mulai mendekat kearah selnya. Dia segera mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap lurus ke arah luar sel guna menyambut Kenma.

Tap

"Kuroo, kau ada di sini?" Kenma bertanya sambil memiringkan kepalanya.

Kuroo yang mendengar itu terkekeh pelan. Dia mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Tentu, lagi pula jika tidak di sini aku ada dimana?"

Kenma mengedikan bahunya sebagai jawaban kemudian dia mulai duduk di sana dan menatap Kuroo.

"Kau tahu?" tanya Kenma.

Kuroo yang mendengar itu pun mengangguk sebagai jawaban.

Melihat respon Kuroo membuat Kenma menautkan alisnya heran. Kenapa bisa tahu? Kenma kan belum memberitahukannya.

"Apa yang kau ketahui?"

"Yaku yang menjadi Raja, kan?"

Kenma yang mendengar itu diam sejenak kemudian mengangguk. Ah, Kuroo benar-benar mengetahui apa yang ingin ia katakan.

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" dia kembali bertanya seolah heran dengan Kuroo.

Kuroo mengedikan bahunya. "Banyak sekali orang yang ada di atas sana dan bersorak ria." dia berkata sambil menatap langit-langit selnya.

"Padahal tadi pagi mereka semua menangis tersedu-sedu akibat kematian sang Raja."

Dia tersenyum remeh setelah mengatakan itu. "Memang benar, ya. Jika kau mati semua orang akan menangis ketika kau di kuburkan, dan setelahnya kau akan di lupakan."

Dia kembali menatap Kenma. "Seperti halnya Raja saat ini."

"Aku jadi kasihan padanya."

Kenma menekuk kedua lututnya mencoba menjadikan kedua lututnya itu sebagai penopang dagunya.

"Kau tidak perlu kasihan padanya. Sudah sepatutnya dia menerima ini."

Kuroo terkekeh mendengar itu. "Kau tidak merasa sedih?"

Kenma menggeleng.

"Kau menangis?"

Dia kembali menggeleng.

"Lalu, apakah kau terkejut saat mendengar kabar ini?"

Awalnya Kenma ingin menggeleng, tetapi dia mengurungkan niatnya dan malah menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kau terkejut?"

Kenma menatap Kuroo dengan tatapan lempengnya. "Ku kira dia tidak akan mati secepat ini."

Kuroo menggelengkan kepalanya. "Bahkan kau pun mengharapkan Raja hidup sedikit lebih lama, ya."

Kenma tidak menjawab perkataan itu. Dia malah menenggelamkan kepalanya pada lututnya sendiri.

"Oh ya, sepertinya aku akan benar-benar kabur 3 tahun lagi." ucap Kenma tanpa mengangkat kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu semangat. Aku akan mendoakan-mu."

Kenma mengangkat kepalanya sedikit, membiarkan matanya terlihat oleh Kuroo dan dia melemparkan tatapan kesalnya.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kau akan ikut denganku?"

Kuroo tersenyum mendengar itu. Dia menyelipkan tangannya pada sela-sela sel itu, mencoba untuk menyentuh kepala Kenma dengan lembut.

"Maksudku aku akan ikut dan juga mendoakan mu."

Ouji To Majo • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang