Part 3

6.7K 515 3
                                    

H a p p y  R e a d i n g

Di lain tempat.

Saat ini di dalam ruangan kerjanya, Chika sedang fokus dengan laptop dan map yang berisi proyek-proyek kerjama perusahaan. Jarinya dengan lihai menari-nari diatas laptopnya.

"Udah kali kerjanya, udah jam makan siang ini. Ayo ke cafe depan kita makan bareng disana" Ucap Dey yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Chika

"Duluan aja Kak, Aku mau selesain file ini dulu" Ucap Chika yang masih fokus dengan laptopnya

"Makan sekarang, atau gue telpon tante Veranda" Ucap Dey dan langsung menarik paksa Laptop Chika

"Yahh Kak Dey mah, selalu ngancem terus. Itu nanggung Kak bentar lagi selesai" Ucap Chika yang berusaha membujuk Dey agar memberikan laptopnya

"Chik, jangan gini terus dong. Gue tau lo gila kerja, tapi gak harus dengan lupa waktunya makan. Sekarang ikut gue kita makan di cafe depan" Ucap Dey dan langsung mematikan laptop Chika tak lupa juga ia menyimpan file yang Chika buat tadi

"Iyaiyaa, bentar Aku ambil tas dulu" Ucap Chika pasrah

"Udah? Ayo sekarang berangkat" Ucap Dey dan langsung menarik Chika keluar dari ruangannya

Dey adalah sahabat baik Chika dari SMA, yang sekarang ia rektrut menjadi sekertaris pribadinya. Karena itu Dey dengan berani berbuat seperti itu, karena Dey juga sudah dekat dengan orang tua Chika bahkan Tante Veranda menitipkan Chika pada Dey selama di kantor.

Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di cafe depan kantor. Mereka berdua pun langsung memesan makanan dan minuman.

"Gimana kabar Ponakan gue?" Tanya Dey

"Baik kok, sekarang udah tambah pinter dia" Ucap Chika

"Yaiyalah, secara emak bapaknya pinter. Gimana gak nurun ke anaknya" Ucap Dey dan dibalas senyuman oleh Chika

Mereka pun terdiam sesaat, dengan Chika yang menatap lurus ke depan. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan sekarang.

"Chik?" Panggil Dey

"Hm? Kenapa kak?" Jawab Chika yang pandangannya masih lurus ke depan menatap jalanan yang ramai dari balik kaca

"Lo masih belum ikhlas?" Ucap Dey

Chika yang mendengar ucapan Dey, ia pun langsung menatap Dey dan tersenyum penuh arti.
Dey yang paham pun, langsung berbicara serius dengan Chika.

"Gue tau ini berat banget buat lo, semua terlalu tiba-tiba. Tapi Chik, ini udah setahun dan lo gak mungkinkan terus-terusan begini?" Ucap Dey

"Aku masih gak siap Kak" Ucap Chika yang matanya mulai berkaca-kaca mengingat kejadian setahun yang lalu

"Gue tau ini gak gampang buat Lo, dan buat Freya. Tapi hidup lo harus terus berlanjut, gak boleh stuck di situ aja" Ucap Dey dan mengelus pundak Chika

"Udah ya kak, nanti aja kita bahasnya" Ucap Chika yang sudah tak ingin membahasnya lagi

Chika pun langsung mengusap air matanya yang mentes di pipi nya.

Promise (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang