Bab 22

4.8K 540 17
                                    

H a p p y R e a d i n g

Saat ini Aran sudah berada dalam perjalanan untuk menjemput Freya disekolahnya. selama perjalanan Aran tampak melamun memikirkan bagaimana caranya memberitahu Chika bahwa
nanti malam ia akan berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan rumah sakit.

"gue harus ngomong gimana ke chikanya ya? hadehh, kok mendadak banget sih. waktunya gak pas banget, gue baru aja jadian sama Chika masa iya harus LDR" ucap Aran

"yaudalah, mau gimana lagi. ayo Ran bisa kok, 3hari doang kok" ucap Aran pada dirinya sendiri

tak lama kemudian, mobil mewah Aran pun mulai memasuki tempat parkir sekolahan Freya. Aran langsung turun dari mobilnya, dan berjalan masuk ke dalam sekolah Freya menuju ke kelas Freya.

sesampainya didepan kelas, ternyata Freya dan juga teman-temannya sedang berdoa untuk mengakhiri kelas hari ini. Aran pun menunggunya di depan kelas Freya bersama dengan orang tua murid lainnya.

setelah selesai berdoa semua murid-murid yang ada di dalam kelas pun keluar, Freya yang sudah melihat Papanya lewat kaca ia langsung berlari keluar kelas dan menghampiri Aran.

"Papaaa" ucap Freya berlari ke arah Aran

"halo cantiknya Papa" ucap Aran dan langsung mengangkat tubuh munggil Freya ke dalam gendongannya

"Papa sendili? Mama mana?" tanya Freya

"Mama masih di kantor sayang, nanti setelah ini kita jemput mama ya" ucap Aran dan mengelus kepala Freya

"oteyy Papaa" ucap Freya

saat sedang keduanya sedang berbicara tiba-tiba, ada seorang anak laki-laki yang seumuran dengan Freya menarik-narik jas Aran sambil memanggilnya.

"om..om?" ucap anak itu

Aran pun langsung menoleh ke bawah ke arah anak kecil yang sedang menatapnya.

"iyaa ada apa?" tanya Aran

"Om siapanya Fleya?" tanya nya

"ini Papa Aku" jawab Freya dengan cepat

"Om Papa nya Fleya?" tanya anak itu lagi

"iyaa, Om Papanya Freya. ada apa?" tanya Aran

"kenalin Om, Aku Flolanza pacalnya Fleya" ucap anak kecil itu sambil tersenyum dengan menunjukan deretan gigi putihnya

Aran yang mendengarnya kaget dengan yang anak kecil itu katakan. Aran pun langsung menatap Freya dan bertanya.

"Dia pacar Freya? sejak kapan anak Papa udah pacar-pacaran? masih kecil tau" ucap Aran pada Freya

"gak kok Papaa, flolan bukan pacal Fleya" ucap Freya

"kok Fleya ngomong gitu, kan kemalen Fleya cium flolan. kata Kak Aldo kalo ada cewe cium kita belalti udah pacalan" ucap floran polos

mendengar ucapan polos yang keluar dari mulut kecil Floran, membuat Aran ingin sekali tertawa melihat tingkah lucu anak kecil didepannya ini.

"ihh, gak gitu Papaa.. jadi gini, kemalen Fleya main cama jeci telus Fleya kalah dan hukumannya halus cium flolan jadi bukan Fleya yang mau cium sendili." ucap Freya panjang lebar menjelaskan pada Papanya karena ia takut jika nanti akan dimarahi Papanya

"jadi, Fleya gak mau jadi pacalnya Flolan?" tanya Floran dengan wajah sedihnya

"gak" ucap Freya dan langsung memeluk leher Aran dan membelakangi Floran

Promise (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang