Bab 26

5K 516 31
                                    

H a p p y R e a d i n g

3 hari kemudian..

hari ini adalah hati terakhir Aran berada di Yogyakarta. saat ini Aran, Daniel, dan juga Oland sedang bersiap-siap untuk ke bandara karena jam berangkat mereka itu jam 10 pagi, dan sekarang waktu sudah menunjukan jam 8 pagi.

setelah selesai, mereka pun langsung segera menunju ke bandara dengan menggunakan kendaraan yang sudah dokter Sisco siapkan. sesampainya di bandara, Aran tak lupa juga mengabari Chika dan juga orang tuanya bahwa ia sudah berada di bandara dan sebentar lagi akan segera naik pesawat.

 sesampainya di bandara, Aran tak lupa juga mengabari Chika dan juga orang tuanya bahwa ia sudah berada di bandara dan sebentar lagi akan segera naik pesawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tak lama kemudian, pengumuman untuk penerbangan mereka pun mulai terdengar, ketiganya langsung segera menuju ke pesawat. namun entah mengapa perasaan Aran tiba-tiba merasa tak enak dan cemas, tapi pikirnya itu hanya perasaannya saja. Aran pun membuang jauh-jauh pikirannya tentang prasaan cemasnya dan terus berjalan masuk ke dalam pesawat.

"kok perasaam gue tiba-tiba jadi gak enak gini ya? udahlah mungkin cuman perasaan gue aja" batin Aran

pesawat yang mereka tumpangi pun mulai berangkat menuju ke Jakarta.

dirumah saat ini Chika sedang bersiap-siap bersama dengan Freya untuk menjemput Aran di bandara bersama dengan keluarga Aran. setelah selesai, Chika dan Freya langsung turun ke lantai bawah untuk berpamitan pada Mami Ve yang sedang duduk menonton di ruang tamu.

















***




















"Mi, Aku sama Freya pergi dulu ya" pamit Chika pada Mami Ve

"iyaa sayang, Hati-hati ya.. salamin sama Aran dan keluarganya ya sayang" ucap Mami Ve

"iya mami, ayo fey pamit sama oma" ucap Chika

"Oma, fleya cama mamaa pelgi dulu ya, babayy Omaa" ucap Freya

"iyaa sayangg, babayy cucu Omaa" balas Mami Ve

namun, saat Chika dan Freya berjalan ke arah pintu tiba-tiba terdengar berita dari TV telah terjadi kecelakaan pesawat yang terbang dari Yogyakarta ke Jakarta.

Chika yang tak bisa menahan tubuhnya, akhirnya ia pun langsung terjatuh dilantai dan mulai menangis. Mami Ve yang melihatnya pun langsung memeluk putrinya.

"Mi, itu bukan pesawatnya Kak Aran kan mi? bukan kan mi? Mami jawab chika mi" ucap chika yang mulai histeris dan menangis

"sayang, tenang ya sayang.. itu belum tentu pesawatnya Aran kan, tenang ya sayang" ucap Mami Ve sambil menangis dan memeluk Chika

Christy yang berada dilantai atas, langsung berlari turun kebawah saat mendengar teriakan Kakaknya dibawah dan langsung memeluk Freya yang sedang menangis karena takut melihat Mamanya yang tiba-tiba histeris.

"Mami, Kak Chika kenapa Mi?" tanya Freya

"itu Dek" ucap Mami Ve sambil menatap ke arah TV

Christy yang melihat berita itu pun langsung menangis dan kaget dengan berita tersebut.

"Mami, Chika mau liat Kak Aran Mi.. hiksss" ucap Chika sambil melepaskan pelukan Mami Ve

"sayang, tenang dulu ya.. kita tunggu kabar dari keluarga Aran ya sayang kamu tenang, kita berdoa semoga itu bukan Aran ya sayang, hikss" ucap Mami Ve menenangkan Chika

"Kak Arann, hiksss.. itu bukan kamu kan kak? kamu udah janji mau pulang hari ini kak" lirih Chika dalam pelukan Mami Ve

tak lama kemudian, handphone Chika berdering dan tertera nama Zio disana. dengan cepat Chika langsung mengangkat telpon dari Zio, berharap semoga itu bukanlah Aran.

"halo kak Chika, hikss"

"iyaa halo Zio, Kak Aran gimana Zio?
dia baik-baik aja kan? dia pasti pulang kan?"

"Kak..

"kenapa zio? kak Aran baik-baik aja kan?"

"Kak..hiks.. barusan kita dapet telpon dari pihak bandara dan kabar dari mereka, semua penumpang dan awak pesawat dinyatakan meninggal, karena pesawat jatuh berkeping-keping di pegunungan"

"gak, gak mungkin. kamu pasti becanda kan zio?
kak Aran gak mungkin tinggalin Aku, Kak Aran udah janji balik hari ini Zio, hikss"

Handphone Chika pun terlepas dari genggamannya, dan langsung menangis histeris mendengar kabar yang Zio katakan.

"Mami, Kak Aran pasti balik kan Mi? Kak Aran gak mungkin meninggal Mii" teriak histeris Chika dan langsung pingsan

"Astaga Chika, Christy tolong bantu Mami angkat Kakak kamu ke sofa" ucap Mami Ve panik karena Chika pingsan

mereka langsung mengangkat Chika dan menidurkannua di sofa, sedangkan Freya ia juga sudah menangis karena melihat Mamanya pingsan.

"Mama, hikss.. Mama bangunn" ucap Freya

"sayangg, gapapa kok Mami pasti bangun ya" ucap Christy menenagkan Freya

"Hikss Mamaa" tanggis Freya

dilain tempat.

Saat ini dirumah Aran, baik Gracio, Shani, dan Zio mereka juga sama terpukul dengan kabar yang baru saja mereka dapatkan.

"Ayahh, itu bukan Aran kan Yah? Aran masih hidup kan Yah? hiksss" tanggis Shani dalam pelukan suaminya

setelah mendengar kabar itu, Shani berkali-kali pingsan karena tak percaya dengan yang terjadi pada anak sulungnya itu.

"Bunda tenang ya, Bunda harus kuat.. Aran pasti gak mau liat Bundanya nangis gini" ucap Gracio memeluk erat sangat istri sambil menangis

ia juga tak bisa menyembunyikan betapa hancurnya saat tau anak sulungnya itu sudah tak ada. begitu juga dengan Zio, bahkan ia masih belum percaya dengan apa yang saat ini ia lihat di TV tentang kecelakaan pesawat Kakaknya.

"Kak, lo jahat banget. lo bohong sama gue. lo bilang mau jagain Bunda sama Ayah bareng, tapi kenapa lo biarin gue yang jaga sendiri. Kakk hikss" tanggia Zio yang sudah tak bisa ia tahan lagi

Gracio pun langsung memeluk kedua orang tersayangnya, memberikan kekuatan pada mereka meski sebernarnya ia juga merasa hancur.














































Tbc.

Jangan lupa follow, vote, dan koment!

Promise (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang