Buat yang minat aja...
Pdf nya ready, yang mau order langsung dm mae.Suasana di dalam mobil terasa begitu canggung, walau duduk bersebelahan tetapi keduanya tak ada yang bicara.
Noeul kini sibuk berbalas pesan dengan ponselnya, sedangkan Boss tengah fokus mengemudi.
Di kursi belakang Perth duduk sembari membaca email yang ia terima, dan Saint gadis itu hanya bisa duduk terdiam sembari meremas ujung rok nya." Phi, aku lapar..." cetus Noeul, memasang wajah memelas sambil mengusap perut nya.
" Makan saja nanti di rumah." sahut Perth.
" Terlalu lama phi, aku sudah kelaparan..."
" Memangnya tadi kau tidak makan siang?" tanya Perth.
" Makan sih...tapi hanya sedikit dan sekarang sudah lapar lagi."
" Tidak bisa tunggu sebentar ?" tanya Perth.
Noeul menggeleng pelan.
" Saint juga lapar loh phi...tadi siang dia juga belum sempat makan."Ucapan Noeul membuat Perth melirik kepada gadis itu, sedangkan Saint ternganga mendengarnya.
" Saint, memangnya kau tidak makan?" tanya Boss.
" Makan sedikit phi...tapi tidak habis karena tidak ada waktu lagi." cicit Saint.
" Belok kiri Boss..." ucap Perth datar.
" Baik tuan." sahut Boss, mobil pun berbelok dan masuk ke halaman sebuah restoran mewah.
" Asik makan !" Noeul tau kalau rencana nya akan berhasil, kakak nya itu paling tidak tega jika melihat adik nya merasa lapar.
Noeul langsung keluar dari mobil, di ikuti oleh Boss.
" Ayo Saint." ucap Perth.
" I_iya..." sahut Saint gugup, dan mengikuti Perth keluar dari mobil.
Keduanya masuk ke dalam restoran, menyusul Noeul yang sudah masuk lebih dulu ke dalam.
Sedangkan Boss berjalan tepat di belakang Perth, sembari memperhatikan adik nya.Noeul langsung memesan makanan untuk nya dan juga Saint, sedangkan Perth dan Boss hanya memesan kopi saja.
" Phi tidak lapar ?" tanya Noeul sembari mengunyah makanan nya.
" Belum lapar..." sahut Perth.
" Kau juga tidak makan ? Apa belum lapar juga ?" kali ini Noeul bertanya kepada Boos, bodyguard setia kakak nya.
" Sedang bertugas nona..." sahut Boss.
Saint makan dalam diam, hal ini membuat Perth terus memperhatikan gadis itu.
" Saint...kau sakit ?" tanya Boss cemas.
" Tidak phi...aku tidak apa-apa." sahut Saint.
" Jika sakit bilang saja, dan kita bisa segera ke dokter." cetus Perth.
" Tidak usah phi...aku tidak apa-apa." tolak Saint halus.
Acara makan pun selesai, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumah keluarga Tanapon.
Begitu sampai Noeul langsung mengajak Saint ke kamar nya, sedangkan Perth dan Boss masuk ke dalam ruang kerja.
Tak lama kemudian Boss keluar dari ruang kerja Perth, karena Push menelpon nya dan menyuruhnya agar mengantarkan Bai ke kantor untuk menemui nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SAVAGE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, dan di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat