Chap 6

282 34 1
                                    

Berita hilang nya putri bungsu keluarga Tanapon mulai terdengar, dan sampai ke telinga Pete Thongchua ayah Vegas.
Begitu juga Vimuk, pria licik itu pun mendengarnya dan tentu saja dari putra nya sendiri, Zee.


" Jadi tuan Vegas sudah mulai bergerak...dan melancarkan serangan nya..." gumam Vimuk.

" Tapi tidak ada yang tau di mana Tuan muda Vegas menyekap gadis itu pho...bahkan tuan Pete juga tidak tau." ucap Zee.

" Tidak masalah...mau di sekap di mana pun itu bukan masalah yang penting, yang penting saat ini keluarga Tanapon sudah berhasil di buat ketar-ketir oleh menghilangnya putri mereka."

" Pho benar...ternyata ide pho sangat brilian sekali..." puji Zee, mengenai penyabotasean transaksi yang di lakukan ayah nya hingga berbuntut dengan peristiwa penculikan ini.


Vimuk tertawa senang, pria jahat itu benar-benar merasa puas karena sudah berhasil menyerang keluarga Tanapon tanpa harus capek-capek turun tangan sendiri karena ada Pete dan Vegas yang bisa ia provokasi untuk melakukan aksi balas dendam nya.

*

" Phi...ini sudah tiga hari phi, kenapa Biu belum di ketemukan juga ?" walau sering berselisih tetap saja Noeul kepikiran dengan hilang nya adik nya.

" Aku juga sudah berusaha Nul...tapi_" Perth menyugar kasar rambut nya ke belakang, sembari menjambak nya. Ia merasa frustasi.


Sebagai seorang kakak dan anak lelaki satu-satunya di keluarga itu ia merasa tak berguna sama sekali, karena tidak berhasil menemukan adik nya.


" Tuan..." Boss datang dan menunjukan sebuah photo.

" Apa ini ?" tanya Perth.

" Aku dapat dari rekaman cctv di sekitar pelabuhan...sepertinya nona di bawa keluar pulau." jelas Boss.

" Apa ? Keluar pulau ?" kaget Noeul.

Sialan, pikir Perth. Pantas saja dirinya tidak berhasil melacak keberadaan adiknya ternyata adiknya di bawa keluar dari Bangkok.
Biasa nya dengan mudah Perth mengetahui di mana adiknya berada, dari cincin yang di pakai oleh kedua adik nya. Semua keluarga Tanapon memang memiliki cincin yang sama, cincin yang berlambangkan simbol keluarga itu.

*

Sudah tiga hari Build berada di dalam kamar itu, dan selama tiga hari itu juga gadis itu selalu mendapatkan siksaan dan pelecehan dari Vegas.


Air mata dan suara isakan Build bahkan tak meluluhkan hati Vegas yang sekeras batu, pria itu terus menyiksa Build dan memperkosa nya berulang kali.


" Makanlah..." Vegas menyodorkan satu piring berisi nasi dan lauk nya ke depan Build.


Gadis itu hanya melirik sekilas, kemudian membuang wajah nya ke samping. Vegas tau kalau gadis itu sedang marah kepada nya, tapi dia tidak perduli.

Lima menit pun berlalu, dan piring itu masih pada tempat nya seperti sebelum nya.
Vegas bukanlah tipe pria yang sabar menghadapi gadis seperti Build, dan dia paling tidak suka dengan gadis pembangkang.


" Kau belum memakan nya ?" tanya Vegas datar, dirinya tidak heran lagi dengan sikap Build yang seperti ini.


Vegas memang sudah tak mengikat kedua kaki gadis itu, bahkan borgol di tangan pun sudah ia lepas. Tapi satu kaki Build di beri rantai oleh Vegas, jadi gadis itu tidak bisa keluar dari kamar itu.


" Makanlah..." ucap Vegas penuh penekanan.

" Tidak mau..." sahut Build lirih.

" Lalu...apa yang kau mau ?" pertanyaan Vegas langsung membuat Build menoleh, dan gadis itu menatap nya sendu.


MAFIA SAVAGE ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang