Brughh !
Satu pukulan langsung mendarat di wajah Zee, dia tidak siap menghadapi nya dan berakhir dengan terjerembab ke lantai akibat pukulan yang di layangkan oleh Perth.
" Bangun brengsek !" Perth menarik kerah baju Zee, dan menyuruh nya paksa agar berdiri.
" Apa-apaan ini ?!" tak terima Zee, sedang santai-santai nya duduk malah di hadiahi bogeman mentah dari Perth.
" Katakan di mana Saint ?!" sarkas Perth.
Boss sendiri pun sebenarnya sudah gatal ingin sekali memukul Zee, tapi ia tahan karena Perth benar-benar terlihat marah saat ini.
" Saint ? Saint siapa ?" kelit Zee, pura-pura tidak mengenal Saint.
Brughh !
" Aakhh !" kembali bogem mentah ia terima, hingga ia menjerit kesakitan. Kali ini pukulan Perth terasa sangat sakit, hingga membuat hidung Zee mengeluarkan darah segar.
" Aku tau kau yang menculik nya...sekarang katakan di mana kekasih ku !"
Kini Boss yang menarik kerah baju Zee, dan menatap nya nyalang.
" Di mana kau sembunyikan adik ku, brengsek !" geram Boss." Kalian berdua ini apa-apaan sih...kekasih ? Adik ? Sebenarnya siapa yang kalian maksudkan?" Zee masih berkelit, ia cari aman dengan pura-pura tidak tau tentang siapa Saint.
" Jangan pura-pura bodoh, kau tau siapa yang kami maksud." cetus Perth.
" Terserah kalian saja, jika aku bilang tidak tau pun kalian pasti tidak akan percaya. Cari saja sendiri...kalian bisa periksa semua kamar di villa ini." cicit Zee.
Boss menghentak keras cengkraman nya, lalu bergegas mencari keberadaan adik nya di setiap ruangan yang ada di lantai atas sedangkan Perth mencari di lantai bawah.
Zee tersenyum senang, ketika melihat keduanya kembali dengan raut wajah kecewa.
" Sudah ku bilangkan, dia tidak ada di sini...heran...dari mana kalian punya pikiran kalau dia bersama ku..." cibir Zee.
" Di mana kau sembunyikan dia ?" tanya Perth.
" Ya Tuhan...sudah ku bilang kalau dia tidak ada di sini." cetus Zee.
" Aku tau...kaulah yang telah menculik Saint."
" Terserah kata mu, yang penting dia tidak ada di sini...dan aku tidak terlibat dengan hilang nya Saint." cetus Zee.
Karena tidak ada bukti yang kuat, akhirnya Perth dan Boss pergi meninggalkan Zee.
" Tuan, kita kemana lagi ?" tanya Boss, saat keduanya berada di dalam mobil.
" Aku juga tidak tau Boss...di mana lagi kita harus mencari Saint." lirih Perth, dirinya benar-benar merasa frustasi sekali. Tadinya ia pikir bisa menemukan Saint di villa itu, tapi dugaan nya ternyata salah karena Saint tidak bersama pria brengsek itu.
Perth kembali keluar dari mobilnya, di susul kemudian oleh Boss.
" Tuan, ada apa ?" bingung Boss.
" Entahlah...aku hanya merasa_Saint berada di sekitar sini." Perth mengedarkan pandangan nya, menatap ilalang hingga ke arah bukit. Di sekitarnya memang ada beberapa villa, namun dengan jarak yang lumayan jauh.
" Tuan..." panggil Boss, yang di panggil malah melangkahkan kaki nya menuju ke padang ilalang.
Perth terus melangkah pergi, dan Boss hanya bisa mengikuti Perth tanpa bertanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SAVAGE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, dan di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat