Push duduk terdiam di kursi kebesaran nya, menatap kosong keluar melalui jendela ruangan nya.
Tak sedetik pun ia lewatkan apa yang ada di dalam rekaman itu, bagaimana sepupu nya Mark mati mengenaskan dengan cara tidak hormat.
Selain di tembak Mark juga di fitnah, dan di tuduh sebagai penyusup yang hendak mencuri berkas di dalam brankas milik keluarga Minor.
" Aku bersumpah untuk mu Mark...akan ku balas dendam mu dan ku pastikan nama mu akan bersih di mata keluarga Minor." tegas nya, dengan tatapan tajam dan kedua tangan mengepal kencang.
*
" Pho ! Pho !" Zee terus berteriak memanggil ayah nya, memasuki kamar demi kamar untuk mencari keberadaan ayah nya.
" Sialan...kemana sih si tua bangka itu, giliran penting malah menghilang..." gerutu nya.
" Hei tampan...kau cari siapa ?" seorang gadis centil datang menghampiri Zee, dan seperti biasanya ia merayu siapa pun yang ia jumpai. Termasuk Zee, karena memang itulah tugas nya sebagai wanita penghibur di rumah bordil itu.
" Kau lihat pho ku ?" tanya Zee datar.
" Tuan Vimuk ya..." cicit nya manja, Zee pun mengangguk membenarkan.
" Tuan Vimuk sedang bersama Dona...di lantai atas." ucap Mimi.
" Oke, aku ke atas dulu..." cetus Zee, dan melangkah pergi.
" Kapan-kapan boking aku ya tampan !" seru Mimi sambil terkikik geli.
" Boking boking...sembarangan, dia pikir aku tertarik apa kepada nya. Aneh...wajahnya imut, namanya juga imut...tapi pekerjaan nya amit-amit..." Zee terus mengoceh sambil berjalan menuju ke atas, hingga langkah kaki nya berhenti tepat di kamar yang biasa di gunakan Vimuk untuk bermesraan dengan jalang di rumah bordil ini.
Tok tok tok !
" Pho ! Buka pintunya...aku tau kau ada di dalam !" teriak Zee.
Tak lama kemudian pintu pun terbuka, dan Vimuk berdiri dengan menggunakan bathrobe nya.
" Berani sekali kau ganggu kesenangan ku brengsek !" sarkas Vimuk.
" Ini masih sore pho...baru juga jam 9 malam." dengus Zee, melihat wajah dan dada ayah nya yang berkeringat Zee bisa membayangkan betapa liar nya percintaan yang tua bangka itu lakukan bersama jalang kesayangan nya itu di dalam.
" Sat !" umpat Vimuk, ketika Zee masuk ke dalam kamar tanpa permisi.
Vimuk langsung menutup pintu dengan kencang, sedangkan Zee duduk di sofa dengan nyaman sembari menatap Dona yang berbaring tanpa busana di atas ranjang.
" Ada apa ?" tanya Vimuk, duduk di depan Zee sembari menghisap cerutu nya.
" Pho pasti tidak akan percaya dengan apa yang akan ku katakan.. " cetus Zee.
" Langsung saja, aku sibuk..."
Zee mencibirkan bibir nya, sibuk apa...sibuk olah raga malam dengan jalang.
" Nat Sakdatorn..." raut wajah Vimuk langsung berubah ketika nama itu di sebut oleh putra nya.
" Nat Sakdatorn..." gumam Vimuk, dan Zee mengangguk.
" Baru saja aku melihatnya...dan pho pasti kaget kalau tau di mana aku melihat nya."
" Di mana ?" desak Vimuk, ia benar-benar merasa ingin tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SAVAGE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, dan di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat