" Phi Perth..." Noeul langsung menghampiri kakak nya, dan merangkul lengan Perth hingga Brenda yang ada di samping Perth mau tak mau bergeser ke samping.
" Tumben menjemput ku..." ucap Perth, sembari menggusrak kepala adik nya.
" Daddy bilang phi pulang hari ini, ya sudah aku jemput saja...tapi aku tidak sendirian kesini karena aku mengajak Saint." cicit Noeul, mendengar nama Saint di sebut sontak membuat Perth mengedarkan pandangan nya mencari sosok yang amat ia rindukan.
" Lalu, mana dia ?" tanya Perth, karena tak menemukan keberadaan gadis itu.
" Itu dia...aku juga tidak tau, tiba-tiba dia menghilang...apa dia ke toilet ya..."
Brenda yang ada di samping Noeul mencoba mencuri dengar, apa lagi saat ia dengar nama Saint di sebut oleh Noeul.
" Ya sudah, kita cari di toilet saja..." putus Perth, Noeul pun mengangguk.
" Bren, aku masih ada urusan...silahkan pulang duluan." ucap Perth.
" Tapi_iya iya...aku pulang, bye..." dengan tak rela Brenda pun pergi, Perth dan Noeul lanjut menuju ke toilet begitu juga dengan Sin.
Noeul masuk ke dalam toilet, berharap perkiraan nya benar. Tapi semua bilik toilet kosong dan Saint tidak ada di sana.
" Tidak ada phi..." lapor Noeul, membuat Perth mendadak cemas.
" Coba kau telpon dia." ucap Perth.
Tak ingin membuang waktu Noeul langsung mengambil ponselnya, namun belum sempat ia menelpon tiba-tiba satu pesan masuk ke ponselnya.
Saint
" Maaf aku pulang duluan, kepala ku tiba-tiba pusing."" Apa katanya ?" tanya Perth intens.
" Dia sudah pulang, katanya kepala nya pusing." adu Noeul.
Perth menghela nafas nya." Ya sudah, ayo kita pulang..." pungkas nya.
Saint menatap kepergian Perth dan Noeul dari tempat persembunyian nya saat ini, ia tidak pulang bahkan masih berada di bandara.
Itu hanya alasan nya saja agar tak bertemu dengan Perth, terlebih lagi harus melihat Brenda berada di samping Perth.Saint baru keluar dari bandara setelah ia melihat mobil Noeul pergi meninggalkan bandara, setelah itu ia menghentikan sebuah taksi yang akan membawanya pulang ke rumah.
Sepanjang jalan menuju rumah Saint terus terdiam, menatap keluar melalui kaca mobil dengan linangan air mata nya.
*
Pulang kampus Noeul sengaja berbohong kepada Saint, ia bilang ada keperluan dan tidak bisa pulang bersama.
Noeul sengaja lakukan itu agar kakak nya punya kesempatan untuk bicara dengan Saint karena semenjak kemarin Saint sangat sulit di hubungi oleh Perth.Langkah Saint memelan saat keluar dari gerbang kampus sambil menundukan wajah nya, di depan nya ada Perth sedang bersandar di pintu mobil nya.
Sepertinya Perth memang sengaja menunggu Saint keluar dari kampus." Saint..."
Saint mengangkat wajahnya, dan melihat Perth sudah ada di depan nya.
" Phi Perth...." gumam nya pelan.
" Kita pulang bersama..." ucap Perth.
" Aku...err...aku_" ragu Saint, dan Perth tau itu.
" Ku mohon...ada sesuatu yang ingin ku jelaskan kepada mu."
Saint pov
Aku tak menyangka dia ada di sini, dan sengaja menunggu ku pulang.
Dia bilang ingin menjelaskan sesuatu, apa ini ada hubungan nya dengan mantan kekasihnya itu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SAVAGE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, dan di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat