RED UMBRELLA #5

624 75 1
                                    

Mood sedang tidak baik,Jungkook menghabiskan waktunya seharian dirumah hanya untuk rebahan, mengabaikan tugas kantornya dan mematikan ponselnya selama seharian penuh.

Hingga tiba saatnya sore hari, Jisoo kembali kerumah Jungkook dengan membawa beberapa barang belanjaan . Tentu saja itu uang Jisoo selama bekerja dikedai kopi . Ia berinisiatif membeli barang barang makanan mentah untuk bisa dimasak esok Hari dan seterusnya . Itu semua Jisoo lakukan karena rumah Jungkook benar benar seperti tidak berpenghuni, bahkan untuk sekedar makanan saja ia tak pernah menyetoknya dilemari pendingin .

Jungkook memperhatikan Jisoo yg sibuk memasukkan belanjaannya kedalam lemari pendingin. Pria itu menghentikan langkahnya dipertengahan anak tangga.

"Sebenarnya tidak ada alasan untuk aku membencimu,tapi.. " batin Jungkook .

Jisoo beralih menempelkan selembar kertas yg sudah ia isi dengan tinta hitam. Berisi daftar menu yg mungkin ia dan Jungkook sukai, sebenarnya.. .

Bukan Jisoo menikmati keadaan ini, hanya saja . Ia kembali berfikir bahwa menyesali pernikahannya tak ada gunanya, ia harus terus berfikir maju dan melanjutkan hidupnya . Semua telah berlalu. Lalu untuk apa aku melihat kebelakang jika itu hanya akan mengorek luka, benar apa yg sahabatnya katakan tadi..

FlashBack, setelah menemui Lisa rupanya Jisoo kembali ke kedai kopiny. Ia terlihat menaturalkan wajahnya sebisa mungkin agar terlihat baik baik saja didepan Irene .

"Kau sudah pulang?"sapa Irene

"Hm.. "Jisoo tersenyum dalam anggukannya, ia kembali memakai Appron dan mengambil sapu untuk bersih bersih

"Jisoo, sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini padamu, kuharap kau mengerti apa maksudku"

"Mengenai apa ? Seokjin?

Irene tersenyum sekilas, ia mendekat dan memeluk Jisoo,

"Aku tau kau sedang tidak baik baik saja, tapi biarkan aku memberimu saran sebagai sahabat mu Jisoo. Dengarkan aku... Biarpun Jungkook tidak mencintaimu biarpun kalian menikah karena keterpaksaan, biarpun kau sulit menerima semuanya .aku akan tetap bersamamu. Aku akan tetap mendukungmu. Dan satu lagi, Seburuk buruknya seorang lelaki.jika kau memperlakukannya dengan sebaik mungkin. Mungkin saja hatinya akan luluh Jisoo.."

Back to story

Tanpa Irene yg meminta. Ia ajan tetap memperlakukan Jungkook layaknya seorang suami . walaupun itu tidak akan diterimanya.

"Menikmati sekali.. ",

Jungkook mengalihkan Lamunan Jisoo,

Gadis itu tersadar,

Jungkook membuka lemari pendingin untuk mengambil susu yg baru saja jisoo beli,tangannya berfokus mengambil gelas dan menuangkannya lalu menengguknya sampai habis.

Jisoo hanya memperhatikannha dalam diam. Ia tak ingin bicara sepatah katapun pada Jungkook untuk saat ini.

Sadar bahwa ucapannya tak mendapat respon dari Jisoo, Jungkook kembali bersuara

"Jangan berlagak nyonya dirumah ini, "

Jisoo tak mau meladeni sikap Jungkook yg masih belum 100% itu,Gadis itu berjongkook memungguti sampah plastik belanjaannya tadi.

"Jisoo, kau tuli?atau bisu? Aku berbicara denganmu !. " Sewot jungkook

Jisoo mendongkak,

"Anggap saja aku hantu Jung , jika kehadiranku menganggumu.Jangan lupakan setiap janji yg kau ikrarkan dalam Pernikahan" Jisoo kembali berdiri dan melenggang pergi

Deggg.. " hati Jungkook  tersentil . Ia merasa ngilu mendengar ucapan Jisoo.

Jisoo terheran heran denganny, Pria itu tak menyukai kehadirannya dirumahnya tapi ia menikmati apapun yg Jisoo belikan untuknya. Contohny, susu yg baru saja dia teguk. Apa Jungkook sadar? Jisoo tersenyum tipis.

"Aku pasti bisa meluluhkan hatimu, Walaupun itu membutuhkan waktu ."

Bersambung

RED UMBRELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang