RED UMBRELLA #32

406 42 0
                                    

"Araya.. ?.ini ayah . " Jungkook mendekat,.ia meraih tangan mungil gadis kecilnya.. mengusap punggung tangan yg terasa hangat. Obatnya telah meresap. Demamnya juga mulai menurun. Araya dalam keadaan stabil sekarang.

"Paman Seokjin... Hikshikshiks.." araya tersadar. Ia berkali kali menyebut nama Seokjin dalam ingatannya.

"Araya.. dengarkan ayah, paman Seokjin sedang pergi keluar kota untuk pekerjaannya.. Araya disini dengan ayah yaa.. jangan menangis..",ia mengusap lembut kepala putrinya,menghapus air mata yg keluar dari Araya

"Ibuuuu... Hikshikshiks.."
Mendengar putrinya menangis, jisoo lekas masuk dan mendekat. Wanita itu membawa araya kedalam pelukannya.

"Sayang.. dengarkan ibu, araya harus sembuh . Nanti kalo araya sembuh kita temui paman Seokjin ya.. "

"Araya mau paman Seokjin datang kesini ibu... Hikshikshiks.."

Tak tahan melihat putrinya lebih menyanyangi orang lain ketimbang dirinya, Jungkook mengalah. Ia memilih pergi tanpa berpamitan pada Jisoo .

Wanita itu sampai tak melihat kepergianny,Jisoo hanya fokus untuk menenangkan putrinya.

__________

"Makan dikit yaa.. "bujuk Jisoo menyodorkan sendok berisi bubur ayam kearah mulut araya

"Aku gak mau!.."gadis kecil itu malah mengerucutkan bibirnya membelakangi jisoo

Jisoo menghela nafas,ia harus lebih sabaran menghadapi gadis kecilny
"Araya mau sembuh kan? Katanya mau ketemu paman Seokjin?.."

"Paman Seokjin jahat! Araya sakit paman gak datang kesini!.."

Jisoo tak tahu lagi harus menjawabnya bagaimana, ia tak mungkin menjelaskan keadaan yg sebenarnya pada putri kecilnya

"Arayaaaa... ~

Sebuah boneka beruang besar melambai lambai dikaca pintu .

Jelas atensi gadis kecil itu tertuju padanya

"Boneka jelek! Araya gak mau lihat boneka itu !.."

Bukannya merasa senang karena terhibur, araya justru memilih menutup dirinya dengan selimut rumah sakit sampai tak terlihat lagi wajah serta seluruh badannya. Hanya beberapa helaian rambut yang terlihat

Jisoo menoleh, Keduanya sampai bersitatap. Jungkook menghela nafas sembari tersenyum kecewa . 

"Biasanya ? Araya suka apa?.."tanya Jungkook pada Jisoo setelah mereka keluar dari kamar Araya

"Dia suka pada boneka beruang,

"Selain itu?

"Dia suka menggambar

"Ada lagi?

Jisoo menoleh dg wajah datarnya. Dan Jungkook seolah tau apa yg Jisoo pikirkan. Wanita itu pasti berfikir bahwa dirinya mungkin terkesan memaksa

"Yg dia butuhkan saat ini hanya Seokjin . Maaf, tp memang begitu. Disaat putriku sakit . Seokjin selalu ada disampingnya.. "

"Ini salahku Jisoo,

"Percuma menyalahkan diri sendiri terus menerus, tidak ada hasil..",

"Aku akan berusaha, Aku tidak akan menyerah ." Tekad Pria itu

"Jung..
Panggil Jisoo saat suaminya beranjak bangun untuk pergi

Jungkook menoleh kembali,

"Ya?

"Maaf,

"Untuk apa ?

Pria itu kembali duduk dan bertatapan dg istrinya

"Maaf ,bukannya aku mencoba menghilangkan sosok ayahnya. Tapi.. "

Jungkook kembali meraih tangan Jisoo , menggenggamnya dengan penuh keyakinan.

"Ini bukan salahmu, ini jelas salahku.. semua ini karena aku tidak ada di sampingmu saat itu . Saat dimana kau mengalami kesusahan. Saat dimana kau harus menjaga putriku , saat dimana kau membesarkan araya dengan kasih sayangmu sendiri.. "

Jisoo dapat melihatnya kali ini, mata itu.. mata yg jisoo harapkan selama ini.. tatapan Jungkook yg penuh dengan kedewasaan,penuh dengan kasih sayang serta ketulusan.

"Aku... Merindukanmu.. merindukan sosok yg baru saja aku lihat..."

Jungkook tersenyum, ia menunduk sesaat sebelum kembali menatap istrinya. " Kau akan terus melihat sosok itu Jisoo, melihat sosok yg ingin kau lihat selama ini dariku,Maka.. kembalilah denganku?kembali kekota dimana kita mencetak sebuah kenangan saat dulu.. aku tau itu menyakitkan bagimu, kali ini aku akan berusaha menghapus semua kenangan buruk itu.. akan kuubah kenangan buruk mu menjadi kenangan indah selama kau bersamaku.. "

Senyum kecil itu muncul, benarkah hati Jisoo saat ini sudah luluh pd kata kata manis seorang Jeon Jungkook?

Bersambung

Btw, aku bakal bikin cerita baru. Nanti mampir ya..

RED UMBRELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang