RED UMBRELLA #30

493 51 3
                                    

Kini keduanya berjalan pulang, Jisoo dalam keadaan tidak baik baik saja, Jungkook menuntunnya sampai kedalam mobil. Memayungi Jisoo dan Araya ditengah hujan yg lebat dan langit yg mulai gelap.

Mereka kembali kerumah Jisoo bersama ,Pria itu meletakkan putrinya dg hati hati ditempat tidur kemudian mendekat kembali ke tempat dimana istrinya masih merenung

"Diluar hujan deras.. jadi kuputuskan untuk menginap.. "

Jisoo tak menanggapi ucapan suaminya,ia memilih diam dikala hatinya tengah tak karuan. Wanita itu malah beranjak bangun dari tempat duduknya untuk meninggalkan Jungkook. Sayangnya Pria itu peka dan langsung menariknya kedalam pelukannya

Jisoo menangis sejadi jadinya disana,dalam pelukan Jungkook .
Jungkook memejamkan matanya memeluk erat Jisoo, merasakan kesedihan mendalam istrinya saat ini,

"Maafkan aku Jisoo,maafkan aku.. "batinnya

Flashback

Jungkook mendatangi rumah Seokjin pada hari itu, hari dimana setelah ia dipukui oleh pria itu karena membuat Jisoo ketakutan.

"Kembalikan istriku, Tolong jangan ganggu kehidupan kami.sebelumnya Aku sangat berterimakasih padamu ,karena selama ini kau mau membantunya juga menjaga putriku.. tapi sekarang, dengan baik baik aku meminta. Aku ingin kembali dengannya. Jadi tolong pergilah .. pergilah dari kehidupannya,"

Keduanya bersitatap tajam ,

"Tanpa kau memintanya, aku akan selalu menjaganya. Termasuk Araya. Anak itu tidak bersalah . Seharusnya kau malu pada dirimu sendiri, dimana kau ?saat Jisoo bertaruh nyawa melahirkan putrimu?dimana kau saat Jisoo merasakan kesakitan saat dikehamilan besarnya ia harus tetap bekerja? Dimana kau?, Saat Jisoo mengikat erat perutnya agar tidak diketahui denganmu.. dimana kau-"

"Cukup... Hikshikshiks.. Kumohon cukup.. "Jungkook melirih,pria itu menunduk menyesali perbuatannya

"Sekarang kau mau mengambilnya?apa kau bisa membahagiakannya?,kau bisa mengembalikan senyum indahnya?. Dengar.. Saat kau membuangnya kau harus ingat baik baik bahwa sesuatu yg sudah kau buang tidak dapat kau ambil kembali.."

Jungkook kembali menatap Seokjin untuk memohon, "aku bersungguh-sungguh.. tolong . Hanya kau satu satunya orang yg berada disisinya ,mengertinya bahkan memberikan semuanya saat aku tidak ada untuknya.. sekarang, aku mohon kembalikan Jisoo.. kembalikan dia padaku, Berikan aku kesempatan.. Ini janjiku, "

Seokjin tampak berfikir keras, ia tidak ingin Jisoo disakiti kembali . Tapi ,Jungkook?pria itu masih suaminya.. haruskan dia mengalah kembali?
Walaupun mereka berpisah cukup lama, status pernikahan mereka masih suami istri. Tidak ada kejelasan dalam hubungan seperti tanda perpisahan(cerai),.

"Baiklah, aku akan memberikanmu kesempatan untuk membahagiakan Jisoo . Tapi ingat.! Ini yg terakhir! Jika kau sampai menyakitinya untuk yg kesekian kali.. aku akan mengambilnya kembali darimu ! Dan kupastikan kau juga kehilangan Putri kecilmu !. Ingat baik baik !",

Jungkook mengangguk paham, "terimakasih. Terimakasih atas kepercayaan mu..",

Back to story,

Terlalu lama ,lelah Jisoo menangis,ia sampai tertidur dalam pelukan Jungkook,. Pria itu membawanya kekamar Jisoo . Menidurkannya dg perlahan.. mengusap wajah sendunya serta mengecup keningnya..

"Good night Jisoo"..

_________________

Pagi ini, Jungkook telah rapi bersiap untuk mengantar Araya kesekolah, namun sayangnya putri kecil yg ia tunggu tunggu tak juga kunjung datang.

"Jungkookkaaa !!

Jisoo berteriak, puncak kekhawatirannya mulai menggelayuti pikiran pria itu. Jungkook berlari masuk kembali..

"Knp Jisoo,?

",Arraya sakit.. badannya panas sekali.. "
Jisoo terus mengecek kening putrinya

"Ayo bawa kerumah sakit.."
Jisoo terdiam . Ia hanya menurut. Jungkook juga sama dengannya mengecek kening putrinya lalu menggendongnya ala bridal style, membawanya keluar menuju mobil mereka..

"Tunggu,
Jisoo terdiam tak bergerak, didepan pintu mobil . Entah ada apa dg wanita itu. Keraguan apa yg membawanya menghentikan langkahnya

"Ada apa lagi Jisoo?

"Aku tidak mempunyai uang Jung,

Jungkook terdiam, ia memejamkan mata sejenak memijat pelipisnya. " Jis, kan ada aku? Aku ayahnya..aku yg akan membiayai pengobatanny.. ayo sayang, jangan terlalu lama membiarkan araya dalam keadaan sakit. Panasnya tinggi"

Jisoo mengangguk,ia langsung masuk kedalam mobil bersama suaminy,

Bukan apa, wanita itu hanya takut jika Jungkook tak mau membiayai pengobatan putrinya. Sekarang tidak ada seseorang lagi yg bisa Jisoo andalkan selain Seokjin .

",Maaf, aku merepotkanmu.

"Km bicara apa sih jis, ..

Jungkook berfokus menyetir sesekali melihat kearah Jisoo yg tampak cemas

Bersambung.. .

RED UMBRELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang