RED UMBRELLA 39

344 33 7
                                    

Tangan Jisoo sibuk mengobati luka Seokjin yg terletak disudut bibirnya, sementara araya justru berada dalam pangkuan pamannya. hal itu membuat Jungkook semakin frustasi juga kesal beribu kesal melihat putrinya sendiri justru lebih membela Seokjin daripada dirinya..

"Araya.. kemari nak, .." Jungkook merentangkan kedua tangannya kearah araya,berharap putrinya mau membaur kedalam pelukannya

"Gak mau!ayah jahat!araya gak suka sama ayah!ayah jahat!ayah pukulin paman sampe paman berdarah!"

Seokjin semakin memeluk erat arayaa dalam pangkuannya,

Kini Jisoo telah selesai mengobati bibir Seokjin ,wanita itu sibuk membereskan Kotak P3knya.

"Sudah.. ."

"Terimakasih Jisoo"

"Sama sama.. "

"Mau apa kau kemari?" Tanya Jungkook tidak senang

Seokjin menatap Jisoo, "aku datang kemari untuk mengantar Araya.."

"Kau sengaja kan?sengaja mempengaruhi otak putriku agar membenciku! Bahkan kau menculiknya dari sekolah?ch.. Sungguh picik!"

"Jungkook!tolong jaga ucapanmu.. "Jisoo menatap Jungkook sesaat

"Kenapa kau terus membelanya!?apa karena dia yg selalu ada untukmu Jisoo?kenapa kalian tidak menikah saja!daripada harus menyiksaku seperti ini!!!.." nada pria itu naik satu oktaf

"Cukupp!." Jisoo berdiri menghadap kearah Jungkook dg kesal.tangannya mengepal erat menahan rasa sakit hati atas ucapan suaminya

Tatapan Jungkook melemah, ia merasa Jisoo mungkin sudah tidak lagi bisa memaafkannya

"Jangan menguji kesabaranku jung! Aku tau kau cemburu pada Seokjin. Tapi ? Apa kau pantas mengatakan hal serendah itu padaku!?. Dengar.. aku sudah berusaha memaafkan semua perbuatan mu. Berusaha menerimamu kembali saat hatiku masih belum sembuh. Kenapa kau mengatakan untuk menyuruhku menikahi Seokjin ? Apa kau sudah benar benar menyerah mempertahankan pernikahan kita? Kau tau? Seharusnya kau berterimakasih banyak pada Seokjin. Bukan malah mneyalahinya.. jika memang kau tidak menginginkan aku kembali. Maka baiklah,aku akan pergi .mungkin benar apa yg kau katakan. Aku harus menikahi Seokjin .."

Jungkook terperangah tak percaya, hatinya hancur seketika itu . Ia berdiri secepat mungkin meraih kedua bahu Jisoo untuk meminta maaf padanya , "ma-maafkan aku Jisoo.. aku hanya reflek mengatakannya karena..-"

"Karena apa? Jangan khawatir. Kau tetap bisa menemui araya. "

Jisoo menyingkirkan tangan Jungkook,lalu berbalik arah meraih tangan Seokjin dan araya untuk pergi dari sana..

"Jisoo.. !.."

Jungkook melemas . Ia jatuh sejatuh jatuhnya.. "apa yg aku katakan tadi... "

"Jisoo.. jangan tinggalkan aku.. arrggghhh!!!..."

____

Dalam perjalanan yg entah kemana tujuannya

"Jisoo?.." Seokjin berulang kali menoleh kearahnya untuk memastikan apakah dia baik baik saja

"Aku baik baik saja

"Ucapanmu tadi.. ?

"Aku serius..

"Kau benar benar ingin menikah denganku?

Jisoo mengangguk tanpa berfikir.ia mengigit bibir bawahnya menahan tangis

"Mengapa hatiku sakit,mengapa hatiku terasa perih melihat Jisoo menangis kembali.. seharusnya aku bahagia dia mengatakan akan menikah denganku.. mungkinkah aku hanya tidak tega dengannya?atau aku hanya mengasihaninya?.. "batin Seokjin

_______

5bulan berlalu,

Pencarian Lisa dihentikan

Lisa tidak ditemukan.Lisa benar benar menghilang dari mereka..

Ibu dan ayahnya sudah berusaha mengikhlaskan kepergian putri kandungnya itu.. walaupun Lisa memiliki temperamen/sifat yg buruk tapi mereka tetap menyayangi Lisa dg baik..

Jisoo menghilang dari kehidupan Jungkook,

Walaupun wanita itu masih belum mau menemui suaminya,tapi hadiah hadiah yg Jungkook berikan untuk Jisoo sudah banyak menumpuk digudang. Jisoo tak pernah membuka hadiah dari suaminya satupun.

"Ayah pulanggg... "Ucap Seokjin mendekat kearah araya yg tengah berfokus menggambar dan mewarnai

"Ayaahhhhh~~~

Araya memeluk Seokjin dengan senang.. ia membaur kedalam pelukan pria itu.

"Araya, Dimana ibumu?

"Ibu sejak tadi hanya tidur dikamar yah.. ibu tidak mau keluar.."Keluh araya sedih

"Ayah ganti pakaian dulu ya.. araya lanjutkan belajarnya.."

"Iya ayah..

"Biii~
Panggil Seokjin pd pembantunya

"Iyaa tuan,

"Tolong temani araya..
Ia berlalu pergi sembari mengendorkan dasinya

"Baik tuan..

Bersambung

RED UMBRELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang