RED UMBRELLA #7

607 64 0
                                    

Jisoo memilih pergi, sudah sampai pukul 3 pagi.Jisoo belum juga bisa memejamkan matanya. Lisa masih disana, telinganya mendengar canda tawa yg terus menghantuinya.

Untuk kesekian kalinya Gadis itu menutup rapat kedua telinganya namun suara mereka terus terdengar.

Ini benar benar menyiksa,

"Lisa!

Pada akhirnya kesabaran Jisoo telah habis, ia keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka yg sedang asik berpelukan.

"Kenapa kak?

"Ibu dan ayah menelpon, Pulanglah.. ini sudah hampir pagi" jelas Jisoo berbohong.

"Jung,aku takut kalo harus pulang jam segini?..",manja Lisa sembari memainkan dada Jungkook dengan gerakan erotis.

"Ahh~ baiklah, kamu tidur disini saja.",

"Aaa makasih sayangggg~~~,"Lisa tersenyum puas. Ia melihat kearah Jisoo seperti sedang mengejeknya bahwa ia pasti akan menang dariya,Jisoo terlihat menahan tangisannya. Matanya sudah jelas berair, ia mengigit bagian dalam pipiny untuk menahan semua itu .

"Kalo begitu, Ayo tidur dengan Kaka Lisa.. "Ajak Jisoo,agar Gadis itu tak tidur dengan suaminya. Jisoo tau mereka sepasang kekasih. Tapi ini salah!.Jungkook telah menjadi miliknya sejak hari itu,sejak hari pernikahan mereka.tidak pantas Kekasih dari masa lalunya tidur bersama suaminya. Bahkan istrinya sendiri saja belum pernah tidur bersama

"Aku tidak mau, aku mau tidur dengan Jungkook,Iya kan sayang?.."
Lagi lagi Jisoo kalah dari adiknya, kemauan Lisa diangguki cepat oleh Jungkook .Pria itu satu paket dengan Lisa. Mereka berdua sengaja menyiksa Jisoo agar mundur dari permainan gila ini.

Keduanya melewati Jisoo menuju kamar. Ini benar benar sudah keterlaluan.. Lisa seperti bukan adiknya lagi semenjak hari itu.

Jisoo memilih pergi keruang tengah untuk menonton tv, pikirannya mulai mengerayang kemana mana. Ditambah hujan dijam pagi membuat pikiran kotor itu semakin menjadi jadi. "Semoga mereka tidak melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan".. pertama Jisoo tetap khawatir pada adik semata wayangnya, kedua ia khawatir dengan suaminya..

Jisoo takut mereka melakukan... Ah sudahlah

___________

Pukul 06 pagi,

Jungkook dan Lisa masih tertidur pulas, Jisoo berperan ganda seperti seorang pembantu juga istri dari pria yg tengah tidur bersama perempuan lain.

Seperti biasah, Jisoo menyiapkan sarapan pagi bagi mereka.

Hari ini hujan masih berlalu, Seperti terjebak dalam situasi yg sulit. Jisoo mengharuskan libur cuti dan mengabari Irene sahabatnya agar menutup kedai kopi mereka. Hujan kali ini begitu deras. Sangat sulit untuk pergi keluar.

Jisoo mengambil secangkir kopi dan berdiri diteras rumah mereka, menyeruput kopi sembari mengusap lengannya sendiri. Menikmati suasana pagi hari yg begitu dingin.

Tanpa pikir panjang,Jisoo meletakkan cangkir kopi yg ia bawa diatas meja, tidak peduli sedingin apapun nanti,tidak peduli jika badannya sakit nanti. Ia akan pergi. Lebih baik membuka kedai untuk mencari aktivitas daripada harus menjadi saksi kemesraan mereka yg begitu menyakitkan. Apakah Jisoo sudah mulai mencintai kekasi adiknya?

Selangkah demi selangkah. Jisoo menikmati air hujan yg begitu deras mengguyur seluruh badanny. Ia berdiri seperti patung disana . Tidak akan ada orang yg tau bahwa Jisoo sedang menangis .

2detik kemudian, pikirannya kembali tersadar. Hujan masih turun namun badannya tidak lagi menerima tetesan air hujan. Sesosok pria muncul dengan payung merah dalam genggamannya. Pria itu memayungi Jisoo .

Jisoo menatapnya dg penuh.

",Kau mau melukai dirimu sendiri?",
Pria itu, Seokjin. dia memberikan payung merah untuk Jisoo . Memayungi gadis yg saat ini mengisi hatinya. Sejak beberapa tahun lalu,

Bersambung...

RED UMBRELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang