57

659 66 1
                                    

✨hehehe sengaja up pagi-pagi:)
vote coment nya jangan lupa,awas aja klo gk..aku bakal lama up chapter selanjutnya👉👈

















































Sekarang jay sedang duduk di sofa tdi ia dibantu oleh jungwon untuk duduk di sofa ini

Jay memperhatikan wajah kekasihnya yang selama ini ia rindukan

Dirinya tersenyum dan mengelus pipi Jungwon yang sekarang kembali terisi

"Jay hyeong benar tidak apa?"tanya jungwon ia menatap jay dari bawah karena sekarang dirinya sedang berbaring berbantal kan paha jay

Jay mengangguk "hyeong sangat merindukan wonie"ucap jay

"Wonie juga merindukan jay hyeong"ucap jungwon setelah nya ia malah memeluk perut jay dan menyembunyikan wajahnya disana

Jay terkekeh ia lalu mengusap-usap lembut rambut jungwon

"Wonie makan dengan baik kan?"tanya jay dibalas anggukan oleh jungwon yang masih meredam wajah nya di perut jay

Pikiran jay berkecamuk dirinya benar-benar takut jika nanti dirinya benar-benar pergi untuk selamanya

Selama ini dia selalu menyembunyikan semua tentang penyakitnya

Apa ia harus mengatakan semuanya kepada ayah dan ibunya

"wonie.."panggil jay dirinya menatap kosong kearah depan dan tangan yang tadinya mengusap kepala jungwon pun terhenti

Jungwon mendongak melihat jay saat dirinya dipanggil itu"ada apa hyeong?"tanya jungwon saat merasakan perubahan sikap dari kekasihnya sekarang

Jay menghela nafas ia lalu menunduk menatap jungwon ia lalu tersenyum

Tpi entah kenapa jungwon tidak menyukai senyuman itu,karena jungwon rasa senyuman itu adalah senyuman keputusasaan

"Wonie sudah tau tentang penyakit hyeong kan?"Jay membenarkan poni yang menutupi mata jungwon

Jungwon mengangguk ragu dan mendengar itu jay menghela nafas panjangnya lalu ia pun tersenyum sendu

"wonie janji jika nanti hyeong tidak ada.."ucapan Jay terpotong karena jungwon langsung bangkit dari tidurnya dan mencium bibir pucat jay

Jay diam ia benar-benar sedikit terkejut akan yang dilakukan oleh jungwon

Jungwon membuka matanya dan menatap manik mata milik jay dengan bibirnya yang masih menempel pada bibir jay

Saat akan melepaskan ciuman yang hanya menempel itu tiba-tiba saja jay malah menahan tengkuk nya

Jay memejamkan matanya dengan bersamaan ia melumat bibir bawah jungwon

Jungwon hanya mengikuti naluri nya saja ia juga memejamkan matanya dan membalas ciuman tersebut walaupun ia seorang yang amatir dalam hal itu

Sekitar sepuluh menit dihabiskan dengan ciuman itu,jungwon menepuk pundak jay untuk mengakhiri ciuman

Jay yang mengerti itu lalu melepaskan tautan mereka dan benang saliva mereka berdua pun terputus

Jungwon langsung menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu,dan lihat saja telinga nya pun ikut memerah

Padahal jungwon yang memulai nya tpi lihat sekarang jungwon malah diam menunduk,dirinya sekarang tepat berada di pangkuan jay

Jay memegang dagu jungwon agar jungwon tidak menunduk,dan membersihkan benang saliva yang berada di dagu jungwon

Ia lalu melihat bibir jungwon yang sedikit bengkak jay lalu mengelus dengan jempol nya

"Kenapa diam hmm?wonie yang mulai duluan"ucap jay walaupun terdengar biasa saja tpi itu seperti sedang menggoda jungwon

Jungwon yang malu itu lalu memeluk leher jay dan menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu di perpotongan leher jay

"Hyeong,wonie malu.."ucap jungwon pelan

Lagi-lagi jay terkekeh ia lalu mengusap lembut punggung jungwon

"padahal wonie sendiri yang mulai.."ucap jay,lalu jungwon memukul pelan bahu jay karena terus saja menggoda nya

Dan keduanya sekarang malah larut dalam keheningan malam

Tpi tiba-tiba saja jay merasakan jika lehernya basah dan ia mendengar isakan jungwon

"Hiks..hiks.."jungwon mengeratkan pelukannya

Jay ingin melepaskan pelukan nya dan menghapus air mata jungwon karena dirinya tidak suka jika jungwon menangis

"Kenapa wonie menangis?maaf kalau hyeong tdi menggoda wonie"Jay sebenarnya tau jungwon menangis karena pertanyaan yang belum sempat dia jawab

Tpi dirinya berusaha untuk tidak membahas hal itu lagi,mungkin ini bukan waktu yang tepat pikir jay

"Hyeong..hiks.."jungwon melepaskan pelukannya dan menatap jay dengan mata nya basah karena tangis nya

Jay menggeleng "jangan menangis,itu membuat hyeong sakit wonie.."lirih jay ia mengusap air mata jungwon

"Kalau begitu..hiks..hyeong harus selalu bersama dengan..hiks..wonie"ucap jungwon dibarengi dengan isakan nya

Jay mengangguk ia lalu tersenyum"hyeong akan selalu disisi wonie"jay mengusap menghapus air mata jungwon

"Sudah hmm jangan menangis lagi.."jay mengecup pipi jungwon dan langsung kembali memeluk jungwon dan mengusap-usap punggung jungwon lembut memberikan ketenangan kepada kekasihnya ini

sebenarnya jay ingin menangis sekencang-kencangnya,kenapa takdir begitu kejam kepada nya di saat orang yang dicintainya sudah bersama dengan nya

Tpi dirinya sekarang malah harus meninggalkan nya selama-lamanya

Jay mengigit bibir bawah nya untuk menahan isakan nya,ia mendongak ke atas untuk menahan air mata yang akan jatuh itu

Ia benar-benar tidak ingin meninggalkan kekasihnya ini

jungwon nya hanya memiliki nya saja dan jika dirinya pergi juga jungwon akan sendirian lagi

Itu benar-benar membuat jay merasa orang yang gagal di dunia ini,karena tidak bisa menjaga orang yang ia cintai



























•next♡

Famous in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang