BAB 10

3.3K 188 6
                                    

[ PINDAH RAGA ][ ZEVNNO ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ PINDAH RAGA ]
[ ZEVNNO ]
.
.
.
.
.

Setelah kepergian Haechan dan Jeno, Jaemin kini tengah bersantai di ruang tengah dengan menampilkan tayangan berita.

"Nana bosannnnn." Ucapnya dengan melempar remote tv ke sembarang arah membuat para maid langsung sigap menangkapnya dengan mengelus dada.

Felix yang menjadi asisten pribadi Haechan tetap berada di mansion menemani Jaemin sedangkan Seungmin dan Han Jisung asisten pribadi Jaemin dan Jeno tengah menjalankan misi atas perintah Jeno setelah pernikahan keduanya.

"Nyonya, saya mendapatkan berita bahwa tuan muda Haechan mengamuk di ruangan tuan besar dan membuat ruangan tuan besar hancur berantakan." Ucap Felix yang langsung membuat Jaemin berdiri dari duduknya.

"YA! KENAPA KAU BARU MEMBERITAHUKU?! SIAPKAN MOBILKU SEKARANG."

Felix menganggukan kepalanya membiarkan Jaemin berlarian di tangga karna demi apapun bahkan Jeno sendiri kadang tidak bisa menangani Jaemin dalam mode khawatir seperti tadi.

Jaemin turun dengan pakaian lebih santai, celana jeans biru di padukan dengan kaos putih juga topi hitam kesayangan Jeno membuatnya terlihat seperti anak SMA.

"Jangan menungguku pulang, aku akan kembali dengan Jeno." Ucap Jaemin di ambang pintu.

"Dimengerti nyonya." Jawab para maid dengan menundukan kepala mereka.

Jaemin mengendarai mobilnya sendiri menuju perusahaan Jeno dengan kecepatan tinggi karna Jaemin begitu khawatir terhadap putranya itu. Haechan tidak mudah untuk mengamuk seperti yang di katakan Felix tapi entah apa yang membuat Haechan mengamuk seperti ini.

"Jung Jeno! Aku akan memukulmu jika membuat putra kesayanganku terluka." Desis Jaemin dengan kesal.

Suaminya itu memang tidak pandai mengasuh Haechan, ia cenderung memanjakan Haechan tapi ketika di suruh untuk mengasuhnya Jeno hanya akan mengacaukannya. Kadang Jaemin sendiri hanya bisa menghela nafas dengan kelakukan Jeno dan Haechan.

Haechan yang selalu ingin di turutin kemauannya dan Jeno yang akan selalu mengabulkannya. Jaemin tidak marah, hanya saja kamar Haechan sudah seperti taman bermain yang setiap sudutnya ada banyak mainan dari yang murah hingga paling mahal. Membuat Jaemin dan Jeno harus membuat satu ruangan khusus untuk tempat bermain sang putra.

Jaemin sampai di kantor Jeno yang langsung di sambut dengan senyum ramah para karyawan suaminya.

"Selamat datang nyonya."

PINDAH RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang