BAB 14

1.7K 153 7
                                    

Halo hari ini double up ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo hari ini double up ya!

Oh yaa, jangan lupa mampir kecerita sebelah 😉.

See you I see you guys.

See you I see you guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ PINDAH RAGA ][ ZEVNNO ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ PINDAH RAGA ]
[ ZEVNNO ]
.
.
.
.
.

Jeno dan Jaemin yang baru saja keluar dari ruang kerja Jeno langsung terlonjak ketika melihat Hyunjin yang masuk ke dalam rumah dengan memapah seorang pemuda.

"Astaga Hyunjin! YAK! KAU APAKAN PEMUDA ITU HYUN?!." Ujar Jaemin dengan berteriak tepat di telinga sang suami.

Jeno sendiri hanya menghela nafas dengan pelan, sudah terbiasa dengan teriakan istri tercintanya itu.

"He-heiii dari pada kalian mengomel lebih baik kalian membantuku ck." Decak Hyunjin pada Jaemin dan Jeno.

Jeno membantu membawa pemuda itu bersama dengan Hyunjin sedangkan Jaemin sibuk menelfon dokter keluarganya untuk melakukan operasi dadakan di rumahnya.

Mereka membaringkan pemuda itu dengan hati-hati karna luka tembak yang berada di bahu belakang anak itu, sedikit meringis ketika tau bahwa anak semuda itu harus terlibat dengan orang-orang seperti mereka.

Jeno dan Jaemin menunggu di depan kamar dengan Jaemin yang terlihat sangat mengkhawatirkan pemuda itu berbeda dengan Jeno yang sibuk memikirkan siapa pemuda itu sampai harus terlibat dengan orang-orang dunia bawah.

Agaknya aneh jika melihat pemuda yang masih berusia Haekal di kejar sampai seperti ini jika bukan karna kemampuan atau latar belakang keluarganya yang juga seorang mafia. Setidaknya itulah yang menjadi fikiran Jeno saat ini. Hyunjin sendiri tengah membersihkan tubuhnya yang di penuhi darah dari buruannya tadi di tambah dengan darah pemuda yang ia tolong.

Entah kenapa, Hyunjin bisa menolong pemuda itu padahal Hyunjin bisa meninggalkan pemuda itu di sana dengan keadaan seperti itu tapi rasanya ada dorongan kuat untuknya menolong pemuda itu. Hyunjin yakin, pemuda itu akan menjadi sosok yang kuat untuk Jeno dan Jaemin, instingnya sebagai pemburu tau bahwa pemuda yang ia tolong cukup berbahaya.

"Bagaimana keadaannyawa Ru?." Tanya Jaemin melihat Haruto keluar dari kamar.

"Nyonya tenang saja, lukanya tidak terlalu serius hanya biarkan saja beristirahat dan jangan melakukan pekerjaan keras terlebih dahulu." Ucapnya dengan tenang.

"Untuk obatnya akan saya kirimkan lewat Felix, permisi tuan nyonya." Lanjutnya dengan membungkuk hormat pada Jeno dan Jaemin.

"Terimakasih." Ucap Jeno dan Jaemin bersamaan.

Keduanya masuk ke dalam kamar melihat pemuda yang di bawa Hyunjin sedang terlelap dengan damai. Tidak ingin mengganggu akhirnya Jeno dan Jaemin keluar kamar menuju kamar mereka setelah memastikan pemuda itu baik-baik saja.

Hyunjin yang baru saja menyelesaikan mandinya lekas menghampiri Jeno dan Jaemin yang akan masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana?." Tanya Hyunjin.

"Ia baik-baik, hanya biarkan ia beristirahat. Oh, jangan lupa cari tahu tentang pemuda itu." Kata Jeno dengan melambaikan tangan pada Hyunjin dan masuk ke dalam kamar bersama dengan Jaemin.

Hyunjin mendengus pelan melihat Jeno dan Jaemin meninggalkannya. "Tanpa kau suruhpun aku akan mencarinya."

Hyunjin lantas pergi untuk melihat keadaan pemuda yang tak sengaja ia tolong. Sekedar memastikan bahwa ia sudah baik-baik saja.

Setelahnya Hyunjin kembali ke dalam kamarnya dan berkutat dengan komputernya untuk mencari tau tentang siapa pemuda yang ia tolong berbekal sidik jari yang Hyunjin dapatkan dari pemuda tersebut.

"Wow cukup mengejutkan sekali ia 11 12 dengan Haechan rupanya." Ucap Hyunjin dengan menyimpan file tersebut di sebuah map untuk besok di berikan pada Jeno.

Sekedar informasi, Hyunjin terkadang tinggal bersama dengan Jeno dan Jaemin karna permintaan keduanya. Terlebih Hyunjin memang sudah Jeno anggap sebagai saudaranya sendiri begitupun dengan Haechan yang terkadang menempel pada Hyunjin ataupun Felix.

Sepertinya mereka lupa dengan satu anggota mereka yang kini sudah terlelap damai dengan memeluk boneka beruang berukuran besar. Mari kita doakan agar kediaman Nomin di esok hari akan damai dan penuh kecerian.


[ BERSAMBUNG ]
[ ZEVNNO ]

PINDAH RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang