chapter 2

4.2K 364 5
                                    

1 years later...


"Sudah lama?" tanya seorang lelaki setangah matang seraya menyerahkan segelas susu hangat pada Shani. Dialah Henry. Lelaki berwajah sangat oriental-sahabat Shani yang juga asli pabrikan benih Negara +62.

Shani hanya bergeming di tempat sambil menikmati keindahan Vysehrad, dari sisi sungai Vltava yang begitu menawan pada siang menjelang sore hari ini.

"Around one hours ago,"jawab Shani sambil tetap menyisir pemandangan sekitar.

"So? Bagaimana kabar pengantin baru?"

"Pengantin baru gundulmu!" Henry tertawa saja mendapatkan selorohan semerdekanya yang keluar dari mulut Shani.



Ya, benar.

Nyatanya pernikahan yang diinisiasi oleh Kinal dan Veranda tak terelakkan. Tepat seminggu setelah perdebatan kalut di malam itu terjadi, Shani dan Gracia resmi menikah. Tak banyak yang tahu. Hanya sedikit teman dan kerabat yang diundang dari kedua belah pihak. Baik Shani maupun Gracia sama-sama tidak bisa menghindar titah seoarang Tuan Besar bernama Kinal itu. Meski sebenarnya Shani tak pernah mau, begitupun Gracia-namun keduanya sama-sama tak punya kuasa apa-apa. Shani terlalu lemah untuk melawan Papanya sendiri walau dalam hatinya sudah ingin berontak setengah mati.

Terlebih Gracia. Perempuan yang bisa dikatakan bernasib malang itu lebih tak memiliki daya untuk sekedar menolak apalagi berontak. Juga tentang prinsipnya yang ternyata masih berpegang teguh pada, "kebahagiaan orang tuanya adalah bahagianya juga." Meski terkesan begitu naif, tapi begitulah adanya. Gracia benar-benar tidak mau membuat kecewa orang tuanya -walau keduanya sudah tidak ada lagi di dunia.

"Apa istimewanya Praha sampe lo rela dan repot-repot terbang sekarang-padahal hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan lo yang pertama?" sindir Henry.

"Should i give a validation that Prague is more special than her?" balas Shani tak kalah sarkas.

"U're really a bad wife, bruh!" Henry tertawa kemudian. Turut Shani yang langsung memasang senyum masam disampingnya.

1 Oktober ini adalah hari ulang tahun pernikahan Shani dan Gracia yang pertama. Tapi soal bagaimana selama setahun pernikahan itu berlangsung, adalah sebuah mimpi buruk bagi keduanya.

Tapi sebentar...

Kalau mau ditelaah lagi, nyatanya tidak dari keduanya penolakan itu terjadi. Pun, dari awal pernikahan terjalin hingga di titik sekarang, Gracia selalu berusaha untuk memantik rasa cintanya. Bersikap baik dan melayani Shani sebagaimana itu sudah barang tentu sudah menjadi tugas wajibnya. Tapi sayang, tembok yang Gracia hadapi begitu tinggi dan tebal. Kokohnya rasa kaku dari Shani hingga saat ini sunggu seolah tak pernah berhasil memberikan Gracia celah.

Bagi Gracia, Shani itu tambeng tingkat Dewa. Belum lagi sikap dinginnya yang selalu mendominasi itu. Gracia takut. Sangat takut untuk melangkah lebih jauh.

Meski sudah tinggal seatap, keduanya tidak pernah melakukan apa-apa. Gracia tidur di kamar, sementara Shani di ruang kerjanya. Mereka berbicara seadanya dan seperlunya.

Mari bertaruh! Bahkan sepertinya ruang penjara yang dipenuhi oleh orang asing dengan berbagai latar belakang dan sebelumnya saling tidak kenal satu sama lain-suasananya akan lebih menyenangkan dari pada satu rumah sama Shani!


"Belum bisa jatuh cinta atau masih stuck di rasa yang lama?"

"...."

Stay, and Love Me! (Greshan Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang