chapter 10

4.9K 358 35
                                    

Kue klepon kue putu, doble up untuk malam minggu-komen nggak rame author pundung sewindu- chuaaksss



~


-----Stay, and Love Me!-----



Hujan sedari tadi jatuh menjenguk bentala Paris. Suaranya bergemeretak membuat malam agaknya makin syahdu untuk di habiskan dengan mereka, orang-orang terkasih.

"Aku baru tau kamu bisa masak." Shani hanya mendengus, terkekeh dia mendengar celetukan yang terkesan meremehkan dari istrinya barusan.

Hampir 2 pekan berlalu.

Entah bagaimana proses detailnya, yang jelas hubungan sejoli itu hari ke hari makin tampak hangat saja. Tak ada lagi perang dingin, tak ada lagi diam-diaman, tak ada lagi Gracia yang dianggurkan.

Shani benar-benar berubah.

Sekarang keduanya berada di ruang tengah penthouse. Makan spaghetti carbonara sambil ditemani oleh dendangan lagu Zack Tabudlo dengan Give Me Your Forever nya. Kali ini beneran hidangan yang sedang mereka makan adalah murni hasil kreasi Shani dengan tangannya sendiri. Gracia yang tadinya hendak membantu malah juga berkali-kali Shani tolak mentah-mentah.

"Enak nggak?"

Gracia mengangguk, "Sering-sering ya..."

Shani terkikik. Tambah hilang matanya yang sipit itu jadi segaris membentuk bulan sabit yang indah, "My pleasure. Bilang aja besok-besok mau di masakin apa. Mumpung saya masih jadi pengangguran."

Gracia tertawa renyah menanggapi Shaninya sambil menjejalkan hidangan khas italia yang bercampur dengan saus keju, telur dan daging itu kedalam mulut.

"Oh iya, Shani... soal omongan kamu tempo hari, aku masih nggak paham," ucap Gracia masih dengan mulut yang agak penuh dengan spaghetti.

"Yang mana?"

"Soal kamu mau ke Jogja."

Shani bergumam kemudian, "Iya itu...Saya ngajakin kamu ke Jogja dan stay beberapa bulan di sana," jawab Shani sambil menatap Gracia yang terlihat masih mencoba mencerna, "Butuh waktu yang agak lama karena sekalian ada beberapa urusan di perusahaan almarhum Papa kamu yang harus saya selesain langsung. Kamu juga pengen kesana, kan? Jadi, bagian mananya yang nggak kamu pahami?"

"Uhm...kamu serius?"

Shani menaruh garpunya, menatap lekat Gracia lalu mengarahkan telunjuknya kearah wajahnya sendiri, "Wajah ini serius atau bercanda?" katanya sedikit melayangkan kikikan singkat karena gemas melihat ekspresi istrinya yang sekilas tampak terkesiap.

"Kamu tuh... Udahlah." Tiba-tiba istrinya menggerutu. Gracia taruh piringnya diatas meja lalu menyesap air mineral dalam gelas berukuran sedang.

"Aku tuh masih nggak terbiasa dengan perubahan kamu yang kayak roller coaster." Gracia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. Tangannya bersendekap sambil pandangannya kini nanar mengarah pada tv plasma di depannya yang masih mendendangkan lagu-lagu sebagai latar suasana disana.

Melihat tingkah istrinya itu Shani jadi terkikik sendiri. Ditaruhnya juga piring spaghetti nya disamping piring Gracia. Mengambil gelas bekas istrinya dan meminumnya hingga tandas.

"Kamu nggak suka?"

"Bukan begitu-"

Kalimat Gracia tertahan saat tangan Shani yang tiba-tiba menyeka mulutnya dengan tissue. Membersihkan sisa saus keju yang menempel disana. Sudahlah Gracia yang tadinya hendak melanjutkan gerutunya jadi salting seketika.

Stay, and Love Me! (Greshan Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang